7. Kegagalan Ayah

3.2K 128 7
                                    


Lasmini menatap anaknya yang sedang memandang luar jendelanya dengan tangisannya yang belum juga berhenti.

"Ren," ucapnya pelan.

Rena menatap ibunya dengan cemas, air matanya menetes lagi.

"ibu dari—mana?" Tanyanya terbata.

"Ibu menemui pria yang bernama Ryan itu,"

"Ibu? Lalu apa yang ibu katakan?"

"Ibu meminta pertanggung jawabannya." Lasmini duduk di ujung kasur milik anaknya.

Rena memasang wajah bingungnya.
"dia pasti tidak mau bertanggung jawabkan bu?"

Ibu mengangguk ragu.
"kamu benar nak, dia menolak. dia bahkan menyangkal sudah menodaimu," Lasmini menangis sesunggukkan, tak kuasa menahan rasa lukanya.

Rena merasa jantungnya ingin berhenti berdetak saja, ia sudah tidak sanggup selain sudah mempermalukan ibunya dia juga sudah menghancurkan semua impian ibu dan ayah yang menginginkannya menjadi seorang penari terkenal.

Rena menyentuh pundak ibunya dengan tangan gemetar, ia takut dengan kejadian saat ini menimpanya. Lasmini menatap anak semata wayangnya dengan tatapan sayu, bagaimanapun ia akan terus bertahan meminta pertanggung jawaban Ryan tidak perduli lagi dengan harga dirinya yang sudah diinjak.

Lalu Lasmini memeluk erat tubuh anaknya, mereka saling menangis dengan isakan tangis yang pecah. sementara diluar sang ayah menatap mereka dengan perasaan curiga, dan ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"ada apa bu?"

Sang ayah menyentakkan mereka berdua, Lasmini menatap suaminya dengan hati kalut dan Rena menghapus air matanya mencoba menstabilkan suasana yang menyesakkan dada.

"apa yang terjadi?" Tanya ayah lagi.

Rena meremasi tangannya dengan gugup dan gemetar.

"ibu apa yang terjadi?" Ulang ayah.

Ayahnya segera menghampiri, menatap mereka bergantian.

"ayah mohon, ceritakan apa yang terjadi bu?!" Tekan ayah.

Lasmini tertunduk ragu, lalu air matanya menetes lagi walaupun sekuat tenaga ia sudah menahannya.

"anak kita yah, Rena..." Lasmini menarik panjang nafasnya.

"kenapa bu?"

"Rena.. anak kita hamil yah.." ucap Lasmini dengan tangisan pecah.

"Ayahh, maafin Rena yah.." Rena berlari menuju ayahnya dan bersimpuh memohon ampun.

"Apa?" Sang ayah terasa tersambar petir mendengar ucapan istrinya.

"Ibu yang salah," Lasmini menuju suaminya dan ikut bersimpuh.

"Berdiri!" Ucap ayah dengan nada penuh penekanan.

"Ayah," Rena berdiri dengan tubuh gugupnya.

Sang ayah mengepalkan tangannya dengan emosi, ia merasa sudah gagal menjadi seorang ayah, ia merasa tidak ada artinya lagi dengan kejadian ini tapi semuanya sudah terjadi dan ia akan menanyakkan langsung pada putri semata wayangnya.

"Lalu siapa yang menghamilimu?"

"Renaa.. Rena malam itu pingsan yahh, Rena bahkan tidak ingat semuanya," ucap Rena gemetar.

"Katakan siapa yang menghamilimu?" Ulang ayah dengan suara mulai meninggi.

Rena menatap ibunya dan menggeleng dengan takut seakan meminta pertolongan. Lasmini menghapus air matanya dan berusaha tegar.

RenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang