*tujuan?*

822 133 59
                                    

Dahulukan ★ sebelum 📖
.
.
.
.
.
▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀

Ben P.O.V

Ehem... Ok, aku tau kalian semua pasti greget sama aku... Pasti kalian greget sama aku gara-gara chapter kemarin...

Tenanglah wahai reader... Aku hanya ingin mengetesnya... Mau di tes seperti apa? Apa aja boleh~

Aku mendekati (y/n) perlahan, lihat, (y/n) sudah ketakutan~ enaknya di apain yh~

Aku menghimpitkan (y/n) ke tembok lalu mengunci ke2 tangannya agar tidak bisa kemana-mana...

'Kenapa dia tidak berteriak?' batinku.

(y/n) menundukan kepalanya sambil menutup matanya, apa dia setakut itu padaku?

"Ben... Lepaskan aku" ucapnya.

"Tidak" ucapku singkat padat jelas.

(y/n) menundukan kepalanya, aku yakin 10000000000000% bahwa mukanya sudah merah seperti lobster rebus(anti mainstream:v)

"(y/n)... Tatap wajahku" ucapku.

(y/n) tidak menjawab.

"(y-- BEN!!!"

Ucapanku terpotong karena teriakan si om kunti sialan itu... Siapa lagi kalau bukan JEFF.

Bedak! Bedak! Bedak! Bedak! BEN!!! KAU APAKAN (Y/N)!!! Bedak! Bedak! BUKA PINTUNYA!!! Bedak! Bedak! (Efek suara pintu di tabok tabok:v)

Ya ampun jeff... Teriakanmu itu bisa membuat lampu ini pecah.

Kraas! (Efek suara lampu pecah:v)

Baru aja di bilangin....

Aku hanya menghela napasku, dan menatap (y/n)... Dia masih menunduk.

Aku segera menjauhkan tubuhku dari (y/n) dan membuka pintu gudang.

Ceklek... Kreet... Bak!

Saat aku membuka kuncinya, lalu membuka pintu gudang perlahan, aku terkejut saat melihat Jeff terjatuh dalam keadaan tengkurap di depan komukku.

Ku ulangi...

JEFF JATUH TENGKURAP DI DEPAN KOMUKKU! AHAHAHAH.

"AHAHAHHAHAH!!! Ya ampun Jeff! Ahahah! Lihat keadaanmu itu! Ahaha! Jatuh di depan komukku! Ahahahah!"
Aku tertawa terbahak-bahak.

Jeff langsung berdiri dan menepuk-nepuk hoodie kusamnya itu. Lalu ia memberiku tatapan tajamnya.

"Apa yang kau lakukan pada (y/n)" ucap jeff dingin.

"Slow ae... Gw blom apa-apain dia kok, yakan (y/n)?" ucapku lalu menoleh ke (y/n).

Brak!

Seketika (y/n) ambruk, dia pingsan?!

"E-eh!" ucapku terkejut.

Jeff langsung berlari ke arah (y/n) lalu menggendongnya layaknya seorang pangeran menggendong seorang Putri yang sedang pingsan(eaaa).

"Dia pingsan... Karna lu" ucap Jeff lalu menatapku tajam.

"Lah kok gw... Blom juga si (y/n) gw apa-apain" ucapku jengkel.

Jeff langsung keluar dari gudang bersama (y/n) yang berada di gendongannya.

Lah gw... Di tinggalin nih? :v

[Y/N] P.O.V

Saat Ben menghimpitkanku lalu mengunci tanganku, aku hanya bisa berharap... Dia tidak melakukan apa-apa.

'Siapapun tolong aku!' batinku.

Akupun memberanikan diriku untuk mengucapkan sesuatu pada Ben.

"Ben... Lepaskan aku" ucapku pelan.

"Tidak" ucap Ben.

Oh my... Setelah Ben mengatakan 'tidak' pandanganku tiba-tiba menggelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hey..."

Aku membuka mataku perlahan, aku sedang terbaring di tempat yang gelap, semuanya gelap... Kurasa aku mendengar suara seseorang.

"Hey... Apa kau mendengarku?"
Ucap seseorang.

Aku menggerakkan tubuhku menjadi posisi duduk... Aww.... Kepalaku serasa pusing, aku menoleh ke belakang dan melihat... 'Dia'

'Sisi kegelapanku'

Aku berdiri dan menatapnya datar.

"Apa?" ucapku.

"Um... Sebenarnya... Aku ingin... Menjelaskan sesuatu padamu..." ucapnya ragu.

"Jelasin apaan?" tanyaku dingin.

"Apa kau... Tau kenapa aku bisa berada di tubuhmu?"

"Ya kagak lah"

"Um... kau sedang berduaan dengan si Ben yh?"

"O iyah! Lah, trus kalau aku disini... Yang disini itu... Rohku dan... Oh aku pingsan?"

"Ya... Tapi tenang Ben tidak akan melakukan apapun padamu"

"Bagaimana kau yakin?"

"Karena akan ada seseorang yang akan menyelamatkan tubuhmu dari si kurcaci kerdil itu"

"Owh... Siapa?"

"Nanti kau bisa melihatnya... Dan... Apa kau... Sedikit risih jika aku... Berada di dalam tubuhmu?"

"Um... Tidak juga"

"(y/n)... Aku ingin ngomong sesuatu padamu"

"Itu dah ngomong"

'Sisi kegelapanku' hanya mengendus kasar napasnya karena jawaban dariku.

Lah... Aku salah apa? Kan dia udah ngomong.

"Ok serius... Sebenarnya aku memiliki tujuan untuk memasuki tubuhmu"

"Memangnya apa tujuanmu?"

.
.
.
.
.
.
.
.
"Sebenarnya...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Jreng! Jreng!

Thanks for 📖^_^

The Same Past >>JTKxREADER<<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang