Risa adalah orang pertama yang berhasil kembali. Dia berjalan mengikuti kijang berlonceng. Makhluk sakral yang dipercayai umat Hindu yang berdoa di Pura Parahyangan Agung Jagatkarta hanya muncul pada hari-hari Raya saja. Kijang sakral itu membantu Risa kembali ke jalur setapak menuju tempat perkemahan mereka dirikan.
Melihat kedatangan Risa, Kang Daud meminta Dani untuk membuatkan teh panas.
Dani memberikan gelas berisi teh kepada Risa.“Minum dulu atuh.”
“Makasih Dan.”
“Alhamdulilah Kamu sudah kembali Dik.”
Kang Daud mengucap syukur dan bersujud berkali-kali mengucap terima kasih atas kembalinya Risa.
Lalu dia meminta Risa bercerita mengapa dia bisa tersesat.
Risa mulai bercerita dari awal mula Gilang memetik bunga anggrek hitam itu, sampai dia bertemu dengan penghuni Gunung Salak.
“Jadi Dik Risa telah bertemu dengan penjaga gerbang Kerajaan Ghaib Pajajaran.” Kang Daud memotong cerita.
“Iya Kang, mereka tampak menyeramkan tapi setelah saya menjelaskan dan meminta maaf mereka memberitahukan arah kembali ke sini.”
“Memang Dik, Saya pernah tahu dari orang-orang tua dulu bahwa Gunung ini banyak sekali penghuninya. Tidak hanya ada penghuni dari Kerajaan Ghaib Pajajaran tapi juga ada Kerajaan Ghaib yang lebih besar dari itu.” Kang Daud berhenti bercerita untuk menghirup cerutunya.
“Kerajaan yang pemimpinnya adalah jin-jin besar yang sanggup melahap siapapun orang yang datang ke Gunung Salak dengan niat yang kurang baik.” kata Kang Daud lanjut bercerita.
“Jin-jin ini tidak pernah menampakkan diri pada manusia hidup, mereka akan mengutus anak buahnya untuk mencelakakan manusia terlebih dulu, mengambil arwahnya dan memberikan arwah mereka sebagai persembahan bagi raja-raja mereka.” lanjut Kang Daud lagi.
Lidah Risa kelu. Dia tidak sanggup berbicara mendengar penjelasan Kang Daud. Hawa dingin menghampirinya ketika dia baru saja tersadar.
Nyawanya hampir saja terancam tadi, jika tidak karena salah satu makhluk katek itu berbaik hati untuk melepaskannya.
“Dan mungkin ketiga temanmu masih terjebak di dunia mereka Dik, Saya masih belum bisa menemukan mereka.”
Suara Kang Daud kembali membuat perhatian Risa terpusat.
“Maksud Akang Bayu, Kiki dan Gilang mungkin saja bisa celaka?”
“Saya harap tidak.” Dengan dahi berkerut Kang Daud menghembuskan nafasnya dalam-dalam.
“Tapi penghuni Salak tidak ingin melepaskan teman-temanmu. Jadi sebaiknya kita turun dan segera mencari bantuan. Jika terlambat maka mereka mungkin tidak akan pernah bisa kembali!"[]
KAMU SEDANG MEMBACA
PULANG DALAM DEKAPAN GUNUNG SALAK
HorrorKeempat sahabat memutuskan untuk mendaki Gunung Salak. Bermula ketika Risa, sahabat perempuan yang disukai Kiki meminta untuk ikut sahabat mereka, Bayu, untuk mendaki Gunung Salak. Kiki yang diam-diam menyukai Risa terpaksa menyetujui untuk ikut aga...