; curiosity

6.7K 1K 28
                                    

Ketika mawar kehilangan durinya






Hyunjin merajuk dia marah pada bangchan karena insiden hukuman tattoo tadi. Matanya bengkak karena menangis dari tadi. Hyunjin tidak berbohong, rasa nya benar benar sakit.

"punggung mu dengan tato itu terlihat indah" ucap bangchan. Hyunjin sama sekali tidak menanggapinya. Ia masih betah dalam diamnya.

"jangan tunjukkan tato itu pada siapapun. Hanya aku, kau dan yongguk yang boleh melihat nya, kau dengar itu hyunjin?" tanya bangchan.

"kenapa?"

"karena aku orang penting, dan kau adalah orang yang berharga bagi orang penting ini. akan banyak yang berusaha membunuh mu jika mereka melihat tato itu"

Hyunjin mengalihkan pandangannya menatap nyalang kearah bangchan, "kenapa kau lakukan itu hah!? Aku bukan siapa siapa mu! Sialan! Aku mau turun!" hyunjin kira bangchan tidak menghiraukan gertakannya. Tapi nyatanya bangchan benar benar menghentikan mobilnya.

"turun"titah bangchan.

Hyunjin diam, hari sudah gelap dan mereka sekarang berhenti di tempat yang sepi dan hyunjin tak tau dimana.

"kau yang ingin turun, aku mengizinkan mu, sekarang turunlah"

Hyunjin kesal, ia pun membuka seatbelt kemudian turun tak lupa dengan membanting keras pintu mobil. Bangchan menyeringai, ia harus memperlihatkan pada hyunjin, bagaimana menderitanya hidup jika membangkang ucapannya.

Bangchan melajukan mobil nya, meninggalkan hyunjin sendirian di jalan antah berantah ini. bangchan tidak benar benar meninggalkan hyunjin. Dia amat tau seluk beluk jalanan ini juga penguasanya. Oleh karenanya bangchan menghentikan mobil nya di sebuah gudang tua sekitar 200 meter dari tempat nya tadi.

.

.

Hyunjin menggigil dingin, ia hanya memakai cardigan tipis yang yongguk berikan. Hanya cardigan tanpa kaos apapun di dalam nya. Kalau ia tau akan ditinggalkan disini, hyunjin mungkin akan meminta yongguk pakaian yang lebih layak.

Tap

Tap

Hyunjin tidak tuli, ia mendengar suara derap langkah yang mengikutinya. Ada rasa takut yang melingkupi nya. "oh ayolah, jangan ikuti aku terus!" bentak nya, ketika ia membalikkan badannya disana ada seorang pria dengan tinggi badan hampir dua meter, tubuhnya sepert binaragawan membuat hyunjin merinding takut.

"hai, selamat malam. Aku permisi" ucap hyunjin, ia hendak mengambil langkah seribu kalau saja pria di belakangnya ini tidak memeluk perut nya. Kemudian menggendong tubuh hyunjin dengan ala bridal.

"ya tuhan, aku tidak sudi diperkosa pria raksasa ini" gumam hyunjin.

"mhh" hyunjin memejamkan matanya, ia mengatup erat bibir nya agar tidak mendesah ketika pria ini mulai mengelus perut nya yang terekspos, jari jari yang hyunjin yakini bisa menghancurkan wajah orang dengan cengkraman itu kini menyentuh puting nya.

Sungguh , hyunjin amat ingin melawan, tapi ia sadar diri , tidak mungkin baginya untuk melawan orang ini.

Pria itu membawa hyunjin ke sebuah gudang, gudang dimana bangchan memarkirkan mobil nya,dan hyunjin dapat melihat dengan jelas bangchan berdiri disana dengan tawa remeh. Sialan kau, dasar om-om !

Tubuh hyunjin di lempar ke sebuah matras, benar benar dilempar, dan rasa nya ngilu sekali. Hyunjin sibuk meringis tanpa sadar pria raksasa tadi sudah bersiap dengan tali temali untuk mengikat hyunjin.

Baru saja pria itu meraih tangan hyunjin, gema suara bangchan hadir dan membuat pergerakannya terhenti. Hyunjin yang terbaring didepannya dapat melihat dengan jelas bahwa pria raksasa ini ketakutan.

UNVEIL ● [ Chan × Hyunjin ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang