3. Kejutan

26 7 0
                                    

"Angel gue-" ina semakin mendekat kearah angel. Ia meletakan kedua tangannya dipundak angel.

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu mentap aneh pada ina. Benarkah seorang INA AZALIA, semudah itu meminta maaf?

Ina mendongakkan wajahnya, muka melas yag ia tunjukan membuat angel iba.

"Angel gue...gue...GUE BENER-BENER MUAK SAMA LO" Ina mendorong angel, dan membuat semua orang terbelalak tak peracaya.

Morgan yang mengetahui tindakan adiknya segera berlari menghampiri Angel dan membantunya untuk berdiri. Air mata mulai membasahi pipi angel, yang kini berada dalam pelukan dina.

"INA" morgan mentap tajam pada Ina. Bukankah ia memintanya untuk meminta maaf, tapi ina justru berbuat lebih jauh. Ina benar-benar membuat dirinya pusing.

"Kenapa? Lo ga terima" tanpa merasa bersalah, ina terus tersenyum.

"Apa maksud lo hah, gue mohon sama lo berhenti nyakitin Angel. Lo keterlaluan Na" wajah morgan sudah merah padam, tapi ia juga harus menahan amarahnya.

"Angel ya ya ya. Jangan pikir gue bego ya." Ina kembali menatap sinis pada angel.

"Gue tau sebenarnya lo ga mau gue nyakitin Dina kan? Karna LO SAYANG SAMA DIA" setelah mengucapkan itu, ina beserta kedua temanya meninggalkan kelas yang masih dalam keheningan.

****

"Sorry tapi gue harus balas dendam sama lo" batin seseorang.

"Gue bener-bener ga nyangka sama tindakan lo tadi" ujar Helen.

"Iya, gue kira lo bener-bener mau minta maaf sama Angel" ucap Sintia membenarkan perkataan Helen.

"Apa lo bilang? gue minta maaf ga ada sejarahnya seorang ina minta maaf sama orang lain." Ina.

***

Angel memang sudah berhenti menangis, namun sesekali masih terdengar isakan dari mulutnya.

Orang-orang pasti mengira bahwa Angel menangis karna perbuatan ina padanya. Tapi pendapat itu salah, ia bahkan sudah mendapat perlakuan seperti itu sejak masuk SMA hingga kini ia duduk dikelas XI SMA. Ya sudah kurang lebih 2 tahun ia mendapat perlakuan seperti itu.

Saat ini Angel dan Morgan serta teman-teman mereka sedang berada di kantin.

"Angel, gue minta maaf, dan semua omongan ina tadi jangan lo masukin hati ya gue...." Ucap Morgan menggantung karna angel segera berdiri dari duduknya.

"Maaf Morgan, aku perlu waktu sendiri, dan jangan ikutin aku" Angel segera pergi meninggalkan teman-temannya yang menatapnya iba.

"Gan lo harus bertindak gue ga mau kelakuan ina makin parah" Bisma.

"Iya bener banget kalo didiemin mulu ina akan semakin menjadi-jadi" ujar Dicky.

"gue tau guys, tapi gue bingung harus pake cara apa lagi buat ngerubah sikap ina" Morgan.

"Apa lo udah ngomong sama Om Hadi?" uar Ilham.

Oh ya, mengapa Morgan sampai lupa dengan Om Hadi, beliau mungkin bias membantu memperbaiki sikap adiknya itu.

Bersambung

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang