Part 3

23 5 0
                                    

'~•~•~'

Jay terus menceritakan dari semua dokumen yang ia lihat saat ini..
Ghisya terus mendengarkannya..

'Kronologinya terjadi pada ketua agennya yang telah berniat membawa kabur semua uang para anggotanya..
Ia mengambil semua jumlah uang tunai dibeberapa Atm dan Bank dengan jarak yang jauh.. karna tak ingin menimbulkan kecurigaan pada orang yang melihatnya..
Karna jumlah yang sangat besar..'

'Berapa kerugiannya/?'
Tanya Ghisya menaruh kecurigaan pada jumlah yang pasti akan sangat membuat seseorang khilaf membawanya..

'80juta...
Waah,.. ini bukan jumlah yang kecil bukan..'

'Apa dia terlibat?'

'Fisaratku mengatakannya..
Tapi jumlah uangnya kurang dibarang bukti..

Setelah ketua agen mengumpulkan semua uang tunainya ditas dan bergegas meninggalkan kotanya.. dan distation bus ia pun dirampok hingga kehilangan tas tersebut..
P

olisipun mengejar dua-duanya ketua agen dan perampoknya..
Barang buktipun terdapatkan, namun hanya berjumlah 50juta..
Perampok mengaku dapat pesan iseng menyuruhnya merampok ketua agen tersebut, dan setelah ia dapat ia pun membagi uangnya dan menaruhnya ditoilet pria dan 50juta ia bawa..
Namun ketika polisi kembali mengambil yang tersimpan.. uang tersebut telah hilang..
30juta itu hilang?..'

'Lalu apa kau mencurigainya?'

'Sudah tugasku mencurigai seseorang..
Karna itu aku berhasil menemukannya..'

Jay berada dipusat cctv station bus..
Jay menonton rekaman dihari kejadian, dan ia menemukan seseorang berpakaian layaknya pria memasuki toilet pria dengan tenang..
Jay mengikuti jejaknya hingga dititik buntu, dan dilain camera seorang wanita berjalan santai dikerumunan..
Namun jay melihat sepatu yang dikenakannya..
Sepatu yang sama pada pria yang memasuki toilet...

'Karna itu ia terekam, ia pun di introgasi.. semua dugaan detectiv benar, tapi tidak ada bukti terhadapnya.. alasan ia ketoilet pria hanya ingin mengambil tas yang adiknya tinggalkan ..'

'Dia tidak punya adik!'
U

cap Ghisya mengenal tentang seseorang tersebut itu..

'Tapi seseorang mengaku adiknya dan menjadikannya alibinya.. ia pun bebas dan meninggalkan kota..'

'Ada satu hal yang tertinggal..
Apa kau telah mengecek rekening ibunya/?..'

'Bingo!!..
Hanya kita yang tahu ia masih rutin mengaktifkan rekening ibunya tanpa seseorang yang tahu..
Dan benar.. 30juta ada direkening ibunya..'

'Apa kau akan melaporkannya/?'
Tanya Ghisya pada apa yang ditemukan Jay, dan bukti tak ditemukan oleh detectiv yang bertugas pada kasus tersebut..

'Apa keinginanmu?
Apa kata hatimu? Kau ingin melaporkannya dan membawanya kepenjara?..
Dengan begitu kau akan bebas..'

'Dan setelah ia bebas../?
Berapa hukuman untuk kejahatannya/?.. 5tahun? 10tahun?
Itu akan selalu menghantuiku..'

'Lalu apa bedanya jika kau tidak melaporkannya../?'

'Aku hanya tidak ingin menunggu lebih lama..
Aku siap melepaskan semua kebohonganku'

'Maka hari itu akan datang dengan cepat..
Karna tujuannya sekarang adalah Jakarta!!..
Dia disana kak..'

•TingTong~~~~~

Suara bel rumah terdengar diluar sana..
Ghisya berbalik terkejut..
Mendengar Jay mengatakan dimana Seseorang itu kini berada..
Ghisya gemetar terus mendengarkan bel rumahnya berbunyi..

'Kaka?.. Ghisya...!?
Kau disana?.. apa dia disana/?'
Jay bertanya-tanya yang juga mendengar bel rumah Ghisya berbunyi, dan Ghisya hanya terdiam mendengarnya..

Ghisya menuruni tangga dari lantai atas...
Terus memandang pintu rumahnya dengan bel terus berbunyi..
Ghisya terus menggenggam ponselnya..
Jay disana terus mendengarkannya..

'Kiriman paket... permisi?????'

Dan betapa leganya Ghisya membuka pintu tersebut dan menemukan seorang kurir mengantar paket untuknya..

'Paket?..
Bukalah.. aku mengirim hadiah untukmu lebih cepat..'
Ucap Jay setelah ia tahu kurir yang mengantar paketnya telah sampai..
Ghisya menghela nafas berat membawa kotak paketnya kemeja tengahnya..

'Apa sekarang bunyi bel membuatmu ketakutan?'

'Tidak, hanya saja sepertinya aku tidak yakin siap menghadapinya..'
Ghisya perlahan membuka paket dari Jay..

'Sepatu?..
Untuk sepertiku, highhells lebih cocok eoh...'

'Tidak, aku memberimu sepatu bukan untuk sekedar jalan-jalan..
Aku memberimu sepatu agar kau bisa lari darinya..
Aku bersungguh-sungguh ingin kau lari darinya..
Dan aku akan melindungimu hingga ia tak akan bisa menemukanmu....
Tentu, kau tidak bisa melakukannya hanya demi aku..
Kau melakukannya karna rasa dendam yang selama ini kau pendam.... 8tahun lamanya...'

Ghisya terdiam mendengarkan ketulusan adiknya inginkan pada jalan arah hidupnya..
Ghisya tentu ingin lari darinya..
Menjalani kehidupan bersama keluarga mungilnya tanpa seseorang yang mengganggunya..
Namun Ghisyalah orang ketiga dari awal semua terjadi..
Ghisya tetap dalam pendiriannya akan melepaskan semua kebohongannya, ia bahkan tak menginginkan semua ini...

Ghisya memandang sepatu yang ia coba kenakan dikedua kakinya..
Ponsel dimejanya masih terhubung dengan adiknya Jay..

'Terimakasih Jay..
Aku tidak tahu harus bagaimana tanpamu..'

'Sampai titik ini,
Aku masih kecewa kau melibatkanku dari semua aksi yang kau lakukan..'

'Kau bisa saja meninggalkanku..'

'Tapi aku tidak bisa..
Aku melihat semuanya..
Lupakan saja..
Aku akan menyimpan bukti ini sendiri dan membiarkannya..
Sepertinya ku harus mempercepat perpindahanku sebelum kalian bertemu..
Sudah dulu..'
Jay pun memutuskan telpon tersebut..

Ghisya menyimpan sepatu pemberian Jay dilemari koleksi sepatunya..
Satu-satunya sepatu yang ada disana, untuk pertama kalinya..

••

Ghisya berkeliling dirumah besarnya.. kamar pribadinya penuh kepunyaannya Tas Sepatu bahkan lemari yang penuh akan perhiasan...

Hingga Ghisya memandang foto Ghira dihari pertamanya lahir..
Bahkan foto mereka bertiga tersenyum dibingkai besar yang terpajang kan ditengah ruang rumah besar tersebut..

'Pantaskahku dapatkan semua ini.. ini semua bukan hak milikku..
Aku merampas segala-segalanya darinya..
Apa yang telah kulakukan ini semua tidaklah murni tulus dari diriku..
Aku bukan siapa-siapa..
Posisiku hanyalah sementara..
Aku akan pergi disaat kau datang menemukan kami...
Kembalilah keposisimu yang telahku rebut..
sudah saatnya kukembalikan milikmu.. aku akan pergi dan membuat ini berakhir..
Dan saat itulah, aku akan mengungkapkan diriku yang sebenarnya pada Dradit...!!?'

Ghisya NurKhaisya

•••°•••

~Tbc•~

Aku, Kamu, Di Antara nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang