Part 6

10 1 0
                                    


'•~•~•'

••

Didapur yang cukup luas..
Jay menghampiri Ghisya tengah menyiapkan beberapa sayuran..
Hanya mereka berdua disana dengan sembari memandang Dradit, Ghira dan Mitha dihalaman belakang tampak bersenda gurau ceria..

'Jangan mengatakannya..!'
Ucap Ghisya sesampainya Jay berdiri disebelahnya..

'Kau mengatakannya seolah tahu apa yang akan kukatakan..'

'Tentu, aku tahu.... karna itu jangan mengatakannya..
Aku bisa menyadarinya didiriku sendiri hari ini..'

'Kau tampak bahagia hari ini....'

'Tentu saja, siapa yang tidak bahagia memiliki suami yang sempurna bahkan putri yang cerdas ...
Memikirkannya lagi membuatku kembali mundur dan ingin lari darinya..
Kadang sesekali ku merasakannya.. tapi kau tahu, ku tidak bisa kabur darinya..
Dia akan menemukan kami cepat atau lambat..
.
Dan kau..
Kapan kau resmi pindah kesini/?
Kau tahu aku membutuhkanmu disini bukan..
Setelah kita tahu sekarang ia dimana..'

Jay mengangguk..
'Aku berusaha mempercepatnya..
Aku harus berada disekitarmu..'

'Tentang mitha...?'

'Jangan mengatakannya..!'
Ucap Jay mengulang ucapan Ghisya yang kini menyebutkan nama mantan istrinya..

'Cchh kau meniruku..
Aku benar-benar tidak mengundangnya, Mitha datang jauh-jauh menyusul Dradit dari Sumatra untuk memberikan berkas sebelum kembali keRS..
Dradit mengajaknya karna perjalanan jauh tanpa istirahat..
.
Aku hanya ingin kau mengerti..
Dan juga..
Berhentilah menghindar..
Kau masih belum menyerah padanya bukan/?..
Karna itu sampai sekarang kau masih menyendiri, apa yang kau tunggu eoh..?
Kau tahu aku tidak menerima adik ipar lain selain Mitha..!!'

'Kaaaakk!!...'

'Karna itu.. secepatnya kau pindah kesini, perjuangkan dia..
Tidak akan ada jarak jauh lagi diantara kalian..'

'Kau tahu aku nyaris tidak memiliki waktu untuk privasiku..'

'Apa yang kau kerjakan..
Begitu banyakkah kasus yang kau terima..'

'Aku hanya terfokus mencarinya.. mengikuti jejaknya..'
U

cap Jay keceplosan dan seketika Ghisya terkejut menatap tajam adiknya itu..

'Jadi selama ini kau memprioritas utamakan masalahku daripada privasimu..
Aku tidak memintamu melakukannya..!!!'
Ghisya melepas suara lantangnya menggertak Jay..
Membuat Dradit diluar sana menoleh memandang mereka..
G

hisya menyadari suaranya yang meninggi, Ghisya mendekati telinga adiknya itu.

'Jangan berlebihan jay..
Jika sudah saatnya tiba aku siap menghadapinya..
Aku hanya meminta bantuanmu mencari keberadaannya bukan betapa bahayanya dia terhadap keluargaku..'
U

capnya dalam bisikan kecilnya..

'Setelah apa yang ia lakukan padamu dimasalalu/?
Dan kasus terakhir, kau melihatnya dia bertindak seperti apa..'

'Mengapa kau seperti ini.. /?
Seharusnya aku tidak bertanya..'

'Maafkan aku..
Mengacaukan hari spesialmu..'
Jay membawa sayuran yang telah siap menuju halaman belakang dengan berselisih dengan Dradit..

Aku, Kamu, Di Antara nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang