2. Tak Sengaja bertemu denganmu

256 70 39
                                    

*sebelum membaca baca bismillah dulu yaa^^, jangan lupa tinggalkan jejak setelah baca. vote dan komen yoo*

Don't be silent readers😘

****

Part 2

Beberapa menit kemudian Cahya sudah tiba di sekolah, setelah ia mengantar adiknya. selama dalam mobil ia ingin mengatakan pada ayah perihal mimpi semalam, tapi ia takut nanti malah di marahin atau digeledek ayah. secara Cahya hanya dekat dengan ibunya. dan ia putuskan nanti akan cerita sama ibu dirumah.

****

"Heyy Cahya" terdengar suara menyahut dari belakang

"Heyyy Lidyaa,bikin kaget saja kau ini"

"Habis daritadi aku memanggilmu tapi kamu ga denger sih. jadi aku teriak saja hehe" Lidya cekekikan sedikit

"Ehh iya Lidya ada yang mau aku ceritain ke kamu. sambil jalan aku ceritain yaa"

"Apa? apa? kayaknya menarik nih sampai kamu memasang tampang serius sperti ini" rasa penasaran lidya pun menjadi-jadi

"Jadi gini...."

Cahya cerita ke Lidya apa yang terjadi semalam yang membuatnya bingung, aneh dan juga penasaran.

Seiring jalan mereka bercerita tanpa mengenal orang-orang disekitarnya. suara tawa dari si Lidya dapat mampu menggeledek Cahya karena rasa tidak percayanya dengan apa yang dikatakan Cahya, masa iya mimpi itu nyata atau gak? seorang Cahya yang polos,lugu,ceroboh begini punya seorang pacar? Seperti yang diceritakan Cahya sosok laki-laki tampan, keren, dan tinggi. Lidya masih tidak percaya.

Begitu yang dipikirkan si Lidya. tapi benar atau tidak dia tetap mendukung apa yang akan terjadi nantinya karena Cahya udah dia anggap seperti adik ataupun saudara sendiri.

Cahya dan Lidya cuma beda setahun. Cahya lahir tahun 1999 dan Lidya tahun 1998. oleh karena itu persahabatan mereka lengket sekali bak seorang kakak beradik. apapun yang dibicarakan pasti akan selalu nyambung walaupun kadang sering ngeledek sahabatnya itu.

Cahya dan Lidya sudah bersahabat sejak kelas 1 SMP. Saat itu Cahya mengenal Lidya saat pertama kali pembagian kelas. dulu waktu SMP ada yang nekat mendekati Lidya, ngerayu-rayu dia buat jadi pacarnya. padahal baru pertama masuk juga malah sudah ingin jadi pacar. kalo orang lain kan ingin kenalan dulu gitu lebih dekat setelah itu kalo udah pas tinggal nentuin kita pacaran atau tidak.

Cahya selalu mendukung Lidya yang penting Lidya menemukaan orang yang pas buatnya.

****

Sesampai di kelas mereka masih melanjutkan pembicaraan tadi.

"Eh terus gimana menurut kamu Ca? mau percaya sama mimpi itu ga? atau mau berhenti berharap aja?

"Hmm aku sih gak tau ntar mau gimana. kalo itu benar ya kita jalani aja dulu"

"Okedeh, apapun yang terjadi aku akan tetap mendukung kamu kok. btw aku penasaran banget dia itu siapa yaa? kok bisa? siapa tahu dia bakal jadi jodoh kmu nanti. kamu kan udah jones lama banget Ca sejak saat itu di masa lalumu"

"Ihh kamu nih mau nyemangati aku atau ga sih? ya kalo itu mudah-mudahan saja. eh tapi aku ga mau kesana dulu kan mau lanjutin sekolah dulu baru kejenjang yang lebih serius" terang Cahya dengan serius.

"Ciee yang udah mikirin sampe kesitu"

"Iyalah kita itu harus berpikir maju, berpikir tentang masa depan kita. lagian juga aku bukan bermaksud untuk mencari lagi Lid, hanya saja tidak ingin sakit hati. kamu tau kan lid apa yang terjadi dulu? aku gak mau itu terjadi untuk kesekian kalinya"

"Duh maafin aku Ca klo udah sampai bawa-bawa masa lalu kamu itu sama si"

"Shutt!" sontak Cahya menutup mulut sahabatnya itu biar orang sekelas gak terlalu kepo.

"Ihh tangan kamu bau banget Ca, habis pegang apa sih?

"Ehh masa sih? ini juga masih pagi tau masa aku pegang yang bau sih " kata Cahya sambil mencium tangannya itu.

"Hahahaha kamu bisa dibodohin juga yaa" Lidya tertawa sangat keras yang mungkin memancing teman lainnya yang berada dikelas.

Kring... kring.. kringg (anggap aja suara bel)

Bel pelajaran pertama sudah dibunyikan saatnya seluruh siswa masuk kedalam kelas sembari menunggu guru pelajaran pertama akan masuk.

Toktik.. tiktok.. toktik.. (anggap saja suara langkah kaki)

Suara langkah kaki sepatu para guru dapat terdengar dari luar kelas, suara langkah kaki 2 orang guru.

"Ehh teman2, Ibu Karina lagi sama guru tuh, cakep benar" teriak salah satu teman namanya Cantika

"Mana?mana?" yang lainnya ikut penasaran sambil melihat juga ke jendela.

"Ikut lihat yuk Ca. aku jadi penasaran juga nih" ajak Lidya

"Ga ahh aku ga terlalu peduli. mungkin mau masuk ke kelas lain"

"Ehh kayaknya itu guru baru dehh. parahh mereka menuju kelas kita" seru salah satu siswa.

Tok tokk tokkk..
Suara ketokan pintu terdengar dari depan. langkah kakinya pun berhenti didepan pintu kelas.
Krekk suara pintu kelas terbuka. terdengar dari luar seseorang masuk secara bergantian.

"Assalamualaikum adik-adik" ucapan salam dari wali kelasnya.

Ada seorang pria tengah berdiri disamping wali kelasnya. Seorang pria yang tampan, keren, tinggi bak seorang model terkenal. Seperti yang diceritakan Cahya tadi. Pria itu punya senyuman yang indah. Senyuman yang dapat membuat orang lain dapat tersenyum.

Sementara itu seluruh kelas terutama cewek-cewek terbelalak matanya menyorot seorang pria yang berdiri tepat disebelah Ibu Karina. sekilas Cahya melihat mata beberapa temannya termasuk Lidya, mata mereka serasa mau keluar, mulut menganga seperti itu adalah waktu yang tepat untuk para lalat masuk kedalam mulut.

"Waalaikumsalam wr. wrb" balas salam siswa-siswa dikelas.

"Ya baik adik adik. kalian pasti penasaran dengan orang disebelah saya. jadi ini adalah guru baru kalian yang akan mengajarkan pelajaran TIK menggantikan Pak Eman yang sudah pindah beberapa waktu kemarin. bapak silahkan perkenalkan dirinya" Ibu Karina mempersilahkan pria itu memperkenalkan dirinya.

"Baik bu. terima kasih Ibu Karina atas kesempatannya. jadi perkenalkan nama saya Boy Syahputra pratama atau kalian bisa panggil saya Boy. Saya adalah guru honor disini menggantikan Pak eman. Umur saya 22 tahun." ucap seorang pria sekaligus guru baru sambil tersenyum.

Setelah mendengar perkenalan dirinya. mata Cahya serasa tidak akan memalingkan pandangannya ke guru itu. ia mengenal sosok itu. sosok yang ada dalam mimpinya. sosok yang membuatnya bingung hingga sampai saat ini. apakah ada maksud dari mimpi semalam? dan kenapa sosok itu bisa muncul disini? hari ini? dan saat ini juga? apa yang terjadi?
Cahya bertanya-tanya ada apa dengan semua ini. sungguh dia tidak percaya apa yang sedang ada didepannya sekarang.

To be continue

****

Hayoo menurut kalian gimana cerita tadi di atas?
akankah perkiraan cahya benar ia adalah sosok dalam mimpi itu?

Eitss tunggu dulu, tetap baca setiap bagian-bagiannya yaa
jangan lupa share, votmen teman2^^
Terima kasih sudah membacanya😙

Salam.
AUTHOR YANG MANIS.

My Teacher Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang