11. Hari Pekan

53 7 6
                                    

Happy Reading..

***

Gadis itu tengah duduk di salah satu Bangku taman sekolah, mendengarkan musik seakan terhanyut dalam lantunan lagu nya.

“Oy Ca! ngapain bengong aja kek gitu?" seru Lidya dari kejauhan menghampiri Cahya yang berada disekitar taman sekolah.

“Oy. Eh Lid sini deh duduk." balasnya menyuruh lidya untuk duduk disampingnya, melepaskan earphone.

“Ngapain kamu disini?" Tanya nya sambil mengambil snack yang Cahya beli.

“Ada yang sedang ku pikirkan Lid. Aku bingung.”

“Bingung kenapa? Emang ada masalah apa Ca?" tanyanya mulai penasaran.

“Itu tuh Lid. Kemarin sore kan aku di ajak Boy ke pameran foto, terus.." kata Cahya tak selesai berbicara Lidya memotong pembicaraannya.

“Ai kamu ngedate ya sama dia? Uh Ca, terus-terus apa yang terjadi? Dia nyium kamu?" kata Lidya menyenggol lengan Cahya makin menggodanya.

“Ih aku belum selesai ngomong tahu! Dengarin dulu napa." kata nya kesal.

“Oke oke deh. Cepatan aku ga sabar nih.”

“Kek nunggu cerita kelanjutan sinetron aja kamu ah."

“Jadi gini Lid, kemarin itu aku jalan kan sama Boy, terus aku dan dia singgah di café yang kebetulan dekat dengan pameran itu, aku tuh lagi asyik minum es capuccino ku, terus gak sengaja aku lihat Sanah, Lid. Aku berpikir mungkin aku salah lihat kali, tapi setelah aku lihat lebih jelas ternyata memang dia Lid. Maksud nya itu gimana ya?" kata gadis itu menerangkan apa yang terjadi dengan perasaan bingung s dengan hal kemarin.

“Maksudnya gimana Ca? mungkin dia juga lagi jalan sama temannya gitu, atau siapanya dia.”

“Ah masa sih Lid. Yang makin aku curiga dia terus memata-matai aku loh Lid. Melirik aku dan Boy gitu. Aku juga gak ngerti ngapain dia sampe sejauh itu.”

“Waduh, kayaknya dia.." kata Lidya memikirkan sesuatu.

“Apanya Lid? tanya Cahya ikut penasaran kemudian.

“Dia suka sama Boy. Karena rasa penasarannya,  Jadi dia ngikutin kalian berdua terus.”

"Lagi? Gak capek apa dia terus-terusan seperti itu?" Cahya menaikkan alis nya.

“Sabar Ca. tenang dulu. Ini Cuma perkiraan aku juga sih. Kita gak boleh menuduh nya langsung begitu juga. Ada baiknya kita biarin dulu, kita lihat bakal sejauh mana dia" kata Lidya menepuk bahu nya.

“Semoga aja gak begitu Lid."

“Iya Ca. eh terus gak ada kejadian lain gitu? Yang bikin kamu tambah nyaman sama dia?" Tanya Lidya kembali mengejek.

“Gak! Kita kan Cuma jalan-jalan sebentar, gak ada hal special juga kok.” kata Cahya dengan wajah sedikit merona.

“Gak kok sampe segitu nya muka kamu Ca." kata Lidya terkekeh melihatnya.

“Apa sih." jawab nya malu-malu.

***

Setelah selesai makan malam, Cahya kembali ke kamar. Menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan Bu Karina. Tugas matematika kali ini terasa sulit bagiku, membuat Cahya pusing, di tambah lagi ia masih memikirkan masalah yang ia ceritakan pada Lidya.
“Cahya." suara Bu Tyas memanggilnya dari luar kamar.

“Ya Ma?" Tanya nya membuka pintu.

“Itu tuh ada teman kamu di depan.”

“Teman yang mana ma? cowok atau cewek?”

My Teacher Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang