9. "Sanah Syahira"

94 12 0
                                    

Happy Reading!!

Sanah syahira atau yang biasa akrab dipanggil Sanah, seorang gadis cantik, bermata biru air, rambut berwarna coklat terang bergelombang. Sanah merupakan seorang gadis blasteran. Ayah nya seorang dokter berasal dari berlin, ibunya asli Indonesia tepatnya dari daerah gorontalo. Ia adalah anak tunggal. Keluarga nya bisa dikatakan cukup berada. Walaupun begitu setiap hari sanah sering berangkat sendiri dari rumah, ia sudah terbiasa mandiri sejak kecil. Sejak SMP Sanah Dikenal banyak orang sebab kepribadiannya yang baik hati itu membuat orang disekitarnya nyaman berteman dengannya.. seiring waktu sifat sanah berubah sejak ia duduk dibangku SMA, setelah peristiwa yang ia alami. Sifatnya menjadi egois, menganggap orang lain rendah, hal itu mulai terjadi ketika ia menjadi perusak dalam hubungan cahya dan boby.

Oleh sebab itu cahya benci jika berdekatan dengannya. Bukan benci juga hanya cahya merasa tak enak melihat wajah gadis blasteran itu.

*2 tahun yang lalu*

Sanah POV

Hari itu aku tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA. Aku sekolah di Smk Bakti Setya. Sekolah itu cukup lumayan terkenal di daerah ku. Aku sengaja berangkat pagi sekali, tak sabar ingin bertemu teman baru disana.

Aku berpamitan kepada orang tua ku. Daddy sama bunda.

****

Setelah beberapa menit akhirnya aku sampai juga. Dari depan pintu gerbang banyak siswa-siswi masuk, mereka banyak sekali. Aku beranikan langkahku masuk ke dalam sekolah itu.

"Aduhh" teriak ku menahan bahu ku yang sakit

Kulihat orang itu, ia seorang lelaki yang menabraku, salah seorang murid yang sekolah disini. Kulihat wajahnya lekat-lekat dengan perasaan kesal.

"Oh my gosh" seru ku langsung. "Apa yang ada di depanku ini? Haruskah setampan ini?" gumamku pelan.

"Aduh maaf, maaf ya. Aku ga sengaja nambrak kamu. Are you ok?" Tanya lelaki itu dengan perasaan bersalah.

Aku masih saja bengong, tak bisa mengalihkan pandangannya ke wajah lelaki itu. Aku terhipnotis tiba-tiba. Kembali aku menyadarkan diri

"Em gak apa-apa kok" kataku pelan agak malu-malu

"Baguslah kalo begitu. Aku duluan dulu ya" ucap lelaki itu terburu-buru melarikan diri dari hadapanku.

Ada apa denganku ini? Ini baru hari pertama San. Bangunlah San.

Pikirku pada diri sendiri, menahan diri untuk tetap tenang. Aku masih bisa melihatnnya dari jauh, murid itu tampak berlari ke dua murid cewek di seberang sana, ia menyapa siswi disebelahnya itu sepertinya mereka berteman dekat, sementara itu siswa disebelah teman ceweknya itu tampak malu-malu melihatnya. Mereka saling bersalaman memperkenalkan diri masing-masing. Aku bisa mengenal suasana itu. Ia rupanya menyukai cewek disebelah temannya itu. Aku sedikit menyesal tidak menanyakan namanya.

Ahh sudahlah san. Gak udah terlalu peduli Fikirku kemudian

Saatnya pembagian kelas. Aku tak sabar menanti hal ini, walaupun sebenarnya ada rasa takut yang menghantuiku. Aku memantau seisi kelas dengan baik, ku tatap wajah mereka, berusaha mengenal mereka dengan baik. Mataku terhenti di satu sisi, berseru kaget dalam diri, itu adalah anak laki-laki yang tak sengaja menabrakku tadi. Ternyata Aku sekelas dengan anak laki-laki ini yang aku belum ku tahu namanya siapa, dan juga kedua orang cewek yang kulihat pagi tadi.

Situasi macam apa ini? Tanyaku dalam hati.

****

"Assalamualaikum. Anak-anak. Perkenalkan nama saya Karina Fitri. Saya adalah wali kelas kalian mulai sekarang. Untuk pertemuan hari ini kita akan berkenalan dulu masing-masing ya, supaya kalian bisa akrab dengan baik" kata wali kelas ku yang baru.

"Waalaikumsalam wr. Wb. Baik bu" seru anak-anak sekelas dengan semangat.

"Baik kita mulai dari sebelah sana ya" kata wali kelasku menunjuk murid di ujung sana.

Setengah dari siswa sudah memperkenalkan diri mereka masing-masing. Sekarang adalah hal yang kutunggu sejak tadi. Ini adalah gilirannya. Aku menatapnya dengan penuh perhatian

"Baik teman-teman perkenalkan nama saya Boby Anggara, biasa akrab di panggil Boby. Senang berkenalan dengan kalian" ucapnya ramah sambil tersenyum

Senyuman itu membuatku terhipnotis, seakan merasa melayang di udara. Jadi ini yang sering orang bilang cinta pada pandangan pertama. Mataku tertuju lagi pada salah satu siswi. Ia adalah siswi yang berkenalan dengan Boby tadi. Kupandang dia, gadis itu namanya Cahya Adiputra ningsih. Gadis itu kelihatan ramah dan sopan, dia juga cantik, punya senyum yang indah. Aku tak hentinya memuji gadis itu.

Terbesit dipikiranku sebelumnya setelah melihat yang terjadi pagi, membuatku merasa cemburu. Merasa tidak percaya diri.

"Hai. Nama kamu sanah ya?" sapa seorang cewek di sebelahku.

Aku tersontak kaget, tersadar kembali dari lamunan tak menyenangkan itu. Teman di sebelahku menyapa aku dengan ramah. Aku pun menyapa ia kembali.

"Perkenalkan nama ku Cantika Riyani, kamu bisa panggil aku Tika. Salam kenal yaa san" ucapnya nya sambil mengulurkan tangan kepadaku.

"Iya salam kenal juga Tika" balasku kembali tersenyum ramah kepadanya.

Kami pun mengobrol satu sama lain. Saling bertukar pembicaraan, mengenalnya lebih dekat. Tika orangnya asyik juga di ajak bicara, dia lumayan cantik, tapi cantikan Cahya cewek yang dekat dengan Boby itu. Ia sering mengajakku makan bareng di kantin, sesekali di ajak jalan keluar juga sama dia. Seiring waktu aku makin dekat dengannya.

Sore itu tika mengajakku ke lapangan basket yang kebetulan dekat dengan area sekolah. Ia ingin melihat pacarnya bermain basket di lapangan yang lumayan besar itu. Disana sangat ramai, banyak orang yang mengunjungi dan menonton pertandingan itu. Tak sengaja ku lihat Boby yang juga sedang bermain basket, ia satu tim dengan pacarnya tika. Pertandingannya sangat seru, berkali-kali Boby memasukan bola kedalam ring. Dengan gagahnya ia meloncat ke atas memasukan bola yang akan di rebut oleh lawan lain. Mataku berusaha untuk memperlambat momen itu, mereka ulang kembali layaknya sebuah film yang di buat menjadi lambat.

Jantungku terasa berdetak hebat, tak beraturan, wajahku serasa memanas. Tika yang di sebelahku bingung denganku yang sedari tadi memandangi laki-laki itu

"San wajah kamu merah tuh kayak kentang yang direbus. Kamu suka ya sama orang itu" kata Tika menggoda aku, menunjuk ke arah yang ia maksud.

"Masa sih? Gak ah" ucapku menyangkal.

"Iya San. Kelihatan banget tahu. Nih coba liat wajahmu semerah itu" kata Tika sambil memberikan sebuah cermin kepadaku.

Setelah melihat wajahku dicermin, aku tersipu malu. Tika yang tepat berada di sampingku tertawa hebat melihat pipiku yang makin merona merah itu

****

Hari demi hari aku makin menyukai boby. Yang semula itu hanya sebuah perasaan kagum, kini rasa itu makin dalam. Kuberanikan diriku menemuinya, memberitahu perasaanku yang sebenarnya. Walaupun aku tahu hal itu sangat memalukan buatku.

Aku mengajaknya bertemu di taman sekolah, mengajaknya mengobrol. Hingga beberapa menit kemudian ku tatap matanya berulang kali-kali. Ku tatap dalam-dalam, seakan menyiratkan sesuatu.

"Boby.." kataku pelan.

Kkenapa San?" Tanya nya dengan tersenyum.

"Aku mau ngomong sesuatu ke kamu" kataku dengan serius menghadapkan tubuhku ke hadapannya.

"Apa San? Kayaknya penting" tanyanya kemudian penasaran.

"Jadi gini.. mungkin ini terlalu lancing buatku, aku sebenarnya malu untuk mengatakan ini. Jadi... jadi.." kataku semakin gugup.

"Jadi apa san? " tanyanya kemudian menatapku.

"Em. Aku suka sama kamu Bob" kataku dengan lantang kemudian menunduk malu.

Boby sejenak terdiam, memikirkan kata-kataku barusan. Memilih kata-kata yang akan ia lontarkan kepadaku. Ia menatapku kembali dan...

To Be Continue..

****

jangan lupa vote dan komennya.
Baca juga cerita aku yang satunya. "Beautiful but Ugly"

My Teacher Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang