- 8 - (Second Part)

8 0 0
                                    

Tidak ada orang luar Super Frand yang tahu mengenai kedatangan Black, Fox dan Heat ke Brussel untuk mengunjungi paman Sky. Mendengar pernyataan Tuan Calton yang sudah menunggu kedatangan mereka, tentunya membuat mereka tidak habis pikir.

Banyak pertanyaan yang hendak mereka tanyakan tetapi saat itu mereka hanya bisa mengikuti Tuan Calton yang berjalan memasuki rumahnya. Mereka diantar ke ruang tengah rumah itu, dengan sofa besar sebagai salah satu furniturnya. Fox masih menuntun Heat untuk kemudian duduk dan tertidur bak orang pingsan di sofa besar itu.

"Sebentar ya, aku akan membuatkan kalian minuman."

Tuan Calton meninggalkan ruangan. Fox buru-buru berpindah tempat duduk ke dekat Black. "Apakah menurutmu ini ide yang bagus dengan menumpang di rumah Tuan Calton?"

"Itu kebijakan Bow. Kita hanya mengikuti. Dengan begitu kita bisa mencari tahu banyak hal dengan lebih baik, juga lebih cepat." Black mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. "Lagi pula, Tuan Calton tampaknya baik."

"Untung saja dia baik! Bagaimana kalau tidak?"

Black menghela nafas panjang. "Bow pasti tahu apa yang ia putuskan. Selama kita masih mengikuti aturannya, kita akan baik-baik saja."

Mereka berdua kemudian mengalihkan pandangannya pada Heat yang tertidur pulas di sofa. Fox berkata, "Apa yang terjadi padanya? Apa dia sakit?"

Black hanya mengangkat bahunya kemudian Tuan Calton kembali memasuki ruangan dengan senampan minuman. "Silahkan diminum."

"Terima kasih Tuan Calton, maaf merepotkan." Kata Black seraya membantu pria itu meletakkan cangkir-cangkir di atas meja.

"No problem. Apa kalian akan bermalam disini?" Tanya Tuan Calton ramah.

Black dan Fox berpandangan sejenak sebelum akhirnya Black bertanya, "Apa tuan tidak keberatan?"

"Oh, aku sama sekali tidak keberatan! Tetapi hanya satu kamar kosong yang tersisa. Mungkin untuk si gadis. Kalian, gentlemen, apakah bersedia tidur di sini?"

"Oh, kami tidak apa-apa, Tuan Calton. Terima kasih atas kebaikan tuan." Black berterima kasih diikuti Fox yang mengangguk mengiyakan.

"Please, anggap saja rumah sendiri. Sky sudah aku anggap anak sendiri, begitu juga dengan teman-temannya. Oke? Nah, aku harus pergi ke suatu tempat sekarang. Silahkan beristirahat, agar besok kalian bisa menjalani aktivitas dengan segar. Kalian pasti lelah, kan?"

Black dan Fox serentak mengangguk. "Iya, baik, tuan. Terima kasih."

Akhirnya Tuan Calton meninggalkan mereka bertiga di rumahnya. Setelah Tuan Calton pergi, Fox perlahan membangunkan Heat untuk melanjutkan pingsan atau tidurnya di kamar. Fox dan Black membantu Heat berjalan ke kamarnya di lantai dua seperti petunjuk dari Tuan Calton. Setelah Heat kembali tertidur di kamarnya, Fox bertanya dengan nada kesal. "Dia kenapa sih? Kita jadi terlihat tidak sopan di mata Tuan Calton!" Laki-laki itu berjalan mendekati jendela dan menutup tirainya. Pemandangan di luar hanyalah deretan rumah penduduk lain yang berada di seberang jalan.

Black tampak sedang berpikir. "Cukup aneh, sebetulnya. Ia meninggalkan rumahnya pada tamu asing seperti kita. Bagaimana kalau kita adalah penipu? Lalu, dengan mudahnya kita diperbolehkan untuk menginap di sini. Bahkan ia tidak bertanya apa tujuan kita datang ke sini."

Fox duduk di pinggir tempat tidur. "Mungkin dia sudah merasa cukup setelah bertanya apa kita. Dan tentu saja, dia pasti bisa menerka bahwa kedatangan kita ada hubungannya dengan Sky."

"Tetapi tetap saja—"

"Sudahlah, Black. Lo terlalu memusingkannya. Lo lelah. Lebih baik, sekarang kita istirahat." Kata Fox kemudian. Padahal ia sendiri ragu pada awalnya. Tetapi, seperti kata Black, mereka hanya mengikuti rencana.

What Are You? IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang