- 7 - (Second Part)

2 0 0
                                    

Akhirnya tiba di hari yang mereka tunggu-tunggu. Keberangkatan para Abnormal untuk menjalankan misinya masing-masing.

Saat ini langit masih gelap, tetapi semua orang yang tinggal di Super Frand sudah terbangun dan berkumpul di ruang utama. Lampu besar di tengah langit-langit ruangan itu menciptakan pendaran cahaya kuning, dilengkapi dengan lilin-lilin yang dihidupkan membuat atmosfer ruangan menjadi hangat. Black, Fox, dan Heat sudah berada di ruangan itu, dengan koper dan bawaan masing-masing. Mereka juga sudah berpakaian seperti seseorang yang akan terbang melintasi dunia. Di lain sisi, Hill Givaldy dan Stone Klavina juga sudah berada di sana dan berbincang-bincang. Hill mengenakan kemeja berwarna hitam dan sebuah jas tersampirkan di bahunya. Stone juga memakai kemeja dan celana bahan panjang. Mereka seperti pasangan yang hendak pergi ke kantor pagi-pagi buta sedangkan Black, Fox, dan Heat seperti turis yang hendak pergi ke belahan dunia selanjutnya.

Pintu tengah terbuka. Bow, Maze, dan Shine keluar dari dalamnya. Mereka berpakaian seperti biasa, tertutup dan berwarna hitam. Mereka semua yang ada di ruangan itu seperti tiga kubu dengan kepentingan berbeda dan membayangkannya membuat Fox Trissam menahan tawa. Ia berkali-kali melirik ke arah Hill, tetapi laki-laki itu tampak sibuk membicarakan sesuatu dengan Stone. Seakan, nasib seluruh dunia berada di bahunya dan Stone Klavina. Ya, nasib Abnormal memang ada di bahu mereka semua, sebetulnya. Kali ini Fox lebih bisa mengontrol dirinya. Ia tidak lagi marah terhadap Hill karena kesibukannya itu. Bisa dibilang, suasana hati Fox hari ini sangat bagus.

"Perhatian, semuanya." Suara berat Bow bergema ke seluruh penjuru ruang utama. Semua orang langsung berhenti melakukan apapun yang dilakukannya dan memusatkan perhatiannya pada Bow. Maze dan Shine berdiri dua langkah di belakang Bow. "Hari ini adalah hari yang besar. Kita sudah lama menantikan hari ini dengan persiapan yang sudah cukup matang, jadi aku harap kalian bisa menjalankan misi kalian masing-masing dengan benar."

Fox bergumam pelan, yang memang hanya ditujukan untuk Black dan Heat yang ada di dekatnya. "Sebuah informasi yang terbilang cukup mendadak untuk bepergian ke benua lain."

Black meletakkan jari telunjuknya di depan bibir sedangkan Heat menutup mulutnya dan tertawa pelan.

"Satu hal yang kalian semua pasti ketahui, misi ini adalah misi yang berbahaya. Jadi aturan pertama yang harus kalian tepati padaku adalah keselamatan kalian sendiri. Kalian harus kembali lagi kesini dengan kondisi yang sama. Aku tidak ingin kalian mati, sekarat, terluka..." Bow menatap mata mereka satu-persatu. "... ataupun terserang virus."

Fox tahu semuanya tengah menahan nafas karena khawatir tetapi entah kenapa Fox merasa, kalimat Bow yang terakhir ditujukan kepadanya.

"Kalian memang tengah ingin menyelamatkan keberadaan Abnormal, tetapi aku tidak ingin hal itu membuat kalian tidak memikirkan keselamatan kalian sendiri. Keselamatan adalah yang terpenting." Bow sangat amat menekankan kalimatnya pada kata 'keselamatan', yang malah membuat Fox bergidik ngeri. Entah kenapa, firasat Fox tidak begitu menyenangkan. Ia merasakan tanda bahaya besar dalam misi ini.

Maze maju selangkah, lalu berkata. "Sekarang, aku harap, kita semua bisa saling mengucapkan sampai jumpa dan selamat bertugas kepada teman-teman kita."

Semuanya tampak lega dan atmosfer yang tadinya mencekam kini kembali hangat. Shine Matthews memeluk Heat erat, lalu bergantian dengan Stone Klavina. Black berjabat tangan dengan Bow dan Maze, lalu beralih pada Hill. Mereka terlibat obrolan panjang. Fox ikut berjabat tangan dengan Maze yang kemudian menepuk bahunya seraya mengatakan, "Good luck.", lalu berpindah pada Bow...

Laki-laki itu menatap Fox dengan sedikit senyuman, berbeda dari biasanya dimana ia selalu berekspresi datar. Hanya saja, sorot matanya tetap sama. Tajam, dingin, dan menusuk. Seakan ia bisa menyelami pikiran orang-orang hanya dengan tatapannya itu. Mereka hanya berjabat tangan selama beberapa detik tanpa berkata apapun. Fox menelan ludah dan memberanikan diri untuk berkata lebih dulu. "Aku berjanji akan baik-baik saja."

What Are You? IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang