Kita bagai dua Kereta yang berjalan Bersamaan, walau Beriringan takkan pernah bertemu pada jalur yang sama.
-----------------------------------------------------------
Tanpa membalas Chat Rara. Zaidan segera menuju garasi Mobilnya untuk mengeluarkan mobil miliknya. Walau dia tidak tau tempat Rara berada sekarang. Tapi yang dia pikirkan adalah Rara harus selamat.
'BIBI!! Liat Kunci Mobil Zaidan Gk? Cepet tolong bantu Zaidan cari Bi. Rara dalam Bahayaaaaa!' teriak Zaidan, mungkin tetangganya bisa mendengar teriakannya itu, bagaimana tidak suara Zaidan tadi hampir sama dengan Toa mushollah didekat rumahnya.
'Iya Den.. Bibi cari Dulu.' balas Bi Siti, dia sedikit panik saat tau Rara dalam bahaya. Karna, semasa kecil bi siti lah yang menjaga Zaidan dan Rara.
'Nih den.. Hati hati bawa Mobilnya, pelan pelan aja. Rara gk akan kenapa napa kok den. ' ucap bi siti lembut, karna ia tau Zaidan pasti sangat khawatir dengan keadaan Rara sekarang.
'Iya bi.'
***
'Please Ra. Lo dimana sih, gua gk tau Harus cari Lo kemana lagi. Lo gk kenapa napa kan ra.' ucap Zaidan dalam hati, pasalnya saat ini dia sedang khawatir lebih tepat nya sangat khawatir dengan keberadaan Rara. Zaidan sudah mencari Rara, mulai dari sekolah, tempat jajan terdekat, sampai kembali kerumah Rara sekedar memastikan apakah anak itu sudah kembali atau belum.
'Tadi Rara Bilang.. Kalau dia di halte!? Kenapa gua baru inget sih. Ya tuhan, Zaidan lu tuh bodoh banget sih. Kenapa gk bisa jagain Rara kayak gini.' gumam Zaidan, karna dia merasa bahwa dirinya lalai dalam menjaga Shafira.
Tanpa menunggu lama Zaidan langsung menuju ke halte terdekat disekolah mereka, tempat dimana anak anak Smanusa Menunggu Angkutan Umum Atau sekedar berteduh.
'Rara yakin Zaidan pasti dateng, dan selamatin Rara.' ucap Shafira dengan keadaan penglihatan nya sudah Sayup-sayup.
1 detik..
2 detik..
3 detik..
Brukk.
Shafira Terbaring tak berdaya di kursi tempat ia menunggu, tak ada satu orangpun yang melihat keberadaannya.'Tinnn... Tinnn..' suara klakson mobil Zaidan mendekati halte tempat Rara menunggu.
Tanpa menunggu lama, Zaidan langsung keluar dari Mobilnya menggunakan Payung yang sebelum nya sudah ia bawa dari rumahnya.
'RARA!!' Teriak Zaidan.
Tanpa menunggu lama, Zaidan langsung menggendong dan membawa Rara masuk kemobilnya. Kondisi Rara saat ini badan nya sangat panas, dan lebih parahnya lagi dia sedang tidak sadarkan diri.
'Tunggu sebentar lagi ra.. Kamu harus kuat. Maafin Zaidan ra, belom bisa jagain kamu dengan baik. Maaf ra.. ' rintih Zidan dengan air mata yang sudah terjatuh dipipinya.
Ya, Zidan sangat menyayangi sosok Rara. Shafira Azzallea Ghassani gadis cantik tersebut merupakan cinta pertama Zaidan, sosok Laki laki dengan badan Kekar tetapi memiliki hati yang lemah lembut kepada siapapun, tapi dia akan bersikap kasar untuk orang yang menyakiti orang yang ia sayangi. Cinta Pertama memang sulit dilupakan, apalagi cinta pertama itu belum bisa ia dapatkan sampai saat ini.
***
'BI INEM! BUKA PINTU BI! RARA PINGSAN!' teriak Zaidan sambil memencet tombol bel didepan pintu rumah Shafira. Yang ia tau saat ini, hanya bi Inem yang ada dirumah Rara. Pasalnya ayah dan bunda Rara pasti sedang bekerja, dan Abangnya pasti masih dikampus nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shafira
Teen FictionPersahabatan yang telah lama terpisah, rasa cinta saling terpendam di dalam diri mereka. Tak mampu diungkapkan dengan alasan takut kehilangan, Akankah perpisahan akhir dari kisah mereka? Selamat membaca, SHAFIRA.