14° (Only Friendzone)

178 15 2
                                    

Kamu harus belajar menghargai perasaan orang lain karna dunia ini bukan milikmu sendiri.

-------------------------------------------------------

'Kemarin gua kerumah lo..' suara laki-laki yang entah sejak kapan sudah berada di samping Rara.

Mood makan siang Rara hancur seketika ketika mendapati pemilik suara tersebut adalah Zaidan,

Dia memang sama sekali tak membenci Zaidan, hanya saja ia ingin jaga jarak dengan Zaidan untuk beberapa hari kedepan.

Ternyata keinginannya runtuh ketika yang ia hindari justru malah menghampiri.

'Ya terus?' Tanya Rara yang masih sibuk memakan makan siangnya.

Suasana katin tak terlalu ramai, tapi keringat sudah membasahi Pelupuk Rara. Apa karna Mie ayam Rara pedas, tidak mungkin dia belum menambahkan Saus atau Sambal kedalam Mie ayam miliknya.

Kehadiran Zaidan, itu alasan tepat Rara merasa kegerahan.

Tak seperti biasanya memang, biasanya Rara sangat senang jika Zaidan berada di sisinya. Tapi beda untuk kali ini Rara muak dengan semua hal manis Zaidan yang akan berakhir menyakitkan.

Rara sudah memang sudah Mengikhlaskan Zaidan dengan pilihannya tapi Rara belum sepenuhnya melupakan sosok Zaidan yang telah bertengger lama di kehidupannya, burung kali ah.

'Ra.. Kayak aku perlu pindah tempat duduk deh.' Ucap Ghaida meninggalkan Rara berdua dengan Zaidan.

Di pikiran Ghaida, Rara harus segera menyelesaikan masalahnya dengan Zaidan agar kedepannya dia bisa lancar menjalankan hubungan baru bersama Devano.

'Lhoo Geiiiii!' teriak Rara tak mendapat gubrisan dari sosok yang di panggil.

'Gua kerumah lo dan ga ada lo kemarin, Lo kemana?' Tanya Zaidan langsung ke inti, ia tidak suka berbasa-basi terlalu lama.

'Mungkin kebetulan lagi keluar..'

'Gua tau lo keluar, maksud gua lo kemana? Dan sama siapa?'

'Lho kamu kok jadi keppo gini sih Dan?'

'Ga boleh? '

'Ya bukan gitu maksudnya..'

'Ra lo tau kan gua khawatir pas gua tau lo ga ada dirumah?'

'Aku udah gede Dan.. Everything is gonna be oke!'

'Tapi kenapa lo ga bilang sama gua?'

'Ga semua urusan aku harus lapor ke kamu kan?'

'Semua!' kesal Zaidan, nada bicara nya mulai meninggi.

'Dan.. Kenapa kamu jadi egois sendiri sih!' balas Rara kali ini ia tak mau kalah debat dengan Zaidan, karna ia tak sepenuhnya salah.

'Egois? Kalo itu demi keselamatan lo Dimana keliatan egois nya hah!?'

'Aku cuma keluar dan sampai hari ini aku masih Sehat-sehat aja kan? Toh kamu masih ngeliat aku hidup bukan ngeliat aku jadi mayatkan!'

ShafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang