Merasa Dikhianati, padahal Dikhianati oleh perasaan sendiri.
Merasa Kehilangan, padahal belum sempat memiliki.
SAKIT KOK DI BIKIN SENDIRI.-------------------------------------------------------
Semenjak kejadian kemarin sosok Rara yang periang telah hilang, kini semua orang mengenal Rara yang murung bukan periang lagi.
Karna kejadian kemarin pula membuat Rara, enggan bertemu siapa siapa lagi selain keluarga dan Ghaida sahabatnya.
Memang sulit menerima kenyataan bahwa Orang yang kita cintai tidak mencintai kita kembali, apalagi ketika masa lalu nya datang kembali saat kita sudah mulai membangun hubungan baru.
Hari ini hari sabtu, hari libur sekolah hari Dimana orang orang sibuk berlibur bersama teman atau sahabatnya. Beda dengan Rara dia masih berbaring di Kasur kesayangan nya, tidak ada alasan untuk bangun dari kasur membuat Rara semakin malas untuk memulai hari ini.
Tok.. Tok.. Tok..
'Ra, udah bangun?' suara itu berasal dari Ghaida, setelah berhasil membuka pintu ghaida menghampiri kasur tempat Rara berbaring.
Tidak ada respon suara jawaban dari Rara, ia hanya membalikkan badan nya untuk mengetahui sumber suara itu berasal dan kembali memejamkan matanya.
'Aku ga suka Ra liat kamu sedih sedih gini' lanjut Ghaida.
'Hari ini kita harus senang senang, nonton film contohnya!?' ajak Ghaida bersemangat membangunkan tubuh Rara.
'Rara gamau' tolak Rara pada ajakan Ghaida.
'Please ra, sekali ini aja kita hangout berdua. Daripada kamu tiduran sampe sore, terus ga ada asupan kebahagian' Ghaida mulai memohon agar Rara ingin menerima ajakan nya.
'Yawdah.. ' Ucap Rara yang akhirnya menerima ajakan Ghaida.
'Seriously? Yeayyyy Rara Come Back!' teriak Ghaida dan segera menarik tubuh Rara agar cepat bersiap-siap.
Drtt.. Drtt.. Drtt..
Message
Zaidan-geselin 🐨 (100 chat)'Ra.. Ini kenapa chat Zaidan ga lo bales?' teriak Ghaida agar Rara mendengar suaranya dari kamar mandi.
'Biarin aja.. ' jawab Rara singkat.
'Berantem pasti..' lirih Ghaida paham mengapa akhir-akhir ini sikap Rara berubah.
Kehadiran Ghaida terkadang memang sangat Rara perlukan, contoh nya saat Rara terpuruk seperti sekarang ini hanya Ghaida lah yang masih berdiri kokoh di sampingnya, menemani Rara hingga Rara kembali bangkit.
Di Sabtu yang cerah ini, Rara dan Ghaida memutuskan untuk Berjalan-jalan ria di salah satu pusat perbelanjaan di daerah jakarta tentunya.
'Jangan Diem terus nanti Kemasukan hantu di mall kan ga lucu ra' Ucap Ghaida pada Rara yang sedaritadi hanya diam.
'ha? Ih apasi kamu tuh' balas Rara.
'oiya gei, aku pengen cari buku Novel deh akhir akhir ini aku suka bosen dan ga tau harus ngapain?' Ucap Rara pada Ghaida.
'Boleh, nanti aku yang bantu cari Novel yang paling bagus buat kamu.' jawab Ghaida pada Rara.
'Emang cuma kamu doang deh gei yang paling pengertian.' goda Rara pada Ghaida.
'bisa aja deh Peri cantik.' Ucap Ghaida kembali menggoda Rara.
'Stt, aku gamau bahas bahas Zaidan.' Ucap Rara tak suka bila Ghaida mengingatkannya pada Zaidan.
'Eh jangan marah dong ra, iya engga tadi aku bercanda.' mohon Ghaida kemudian Rara mempercepat jalan nya dan meninggalkan Ghaida tentunya.
'Jangan marah marah cepet tua lho!' teriak Ghaida, memang sahabat Rara yang satu itu tidak pernah tau malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shafira
Roman pour AdolescentsPersahabatan yang telah lama terpisah, rasa cinta saling terpendam di dalam diri mereka. Tak mampu diungkapkan dengan alasan takut kehilangan, Akankah perpisahan akhir dari kisah mereka? Selamat membaca, SHAFIRA.