Ini merupakan cerita pertama yang saya buat. Ini murni berasal dari pikiran saya, namun jika ada kesamaan baik cerita, tokoh dan sebagainya mohon dimaafkan. Terima kasih.
HAPPY READING😀😁😃😄😄
____________________________________Mengetahui apa yang mereka rasakan dan pikirkan tentangmu. Semua orang ingin mengetahuinya terutama dari seseorang yang spesial bagimu.
Tapi tidak bagi seorang Leanata Farisya yang bahkan tidak bisa bermimpi memiliki seorang yang spesial, tetapi lebih tepatnya tidak akan pernah bermimpi.
Baginya semua laki-laki sama saja hanya memanfaatkan wanita hanya untuk kepentingannya saja dan jika sudah tidak berguna akan di buang begitu saja.
Kata-kata yang keluar dari mulut mereka hanya omong kosong. Terlebih ketika mereka mengeluarkan sejuta rayuannya untuk menjebak wanita. Karena itulah Lea sangat membenci makhluk yang bernama laki-laki.Tapi walaupun demikian tidak dipungkiri bahwa ia juga menyukai laki-laki. Tentu saja karena ia masih normal. Ia akui sebenarnya ia tidak membenci semua laki-laki, lebih tepatnya mengelompokkan mereka menjadi beberapa kelompok. Mana laki-laki yang harus dijauhi, laki-laki yang bisa diajak berteman, maupun laki-laki yang sering tebar pesona yang paling membuatnya muak ketika mendengar kata-kata mereka dan banyak kelompok lainnya.
Leanata Farisya seorang gadis dengan tubuh mungil, rambut hitam sebahu, dan bibir merah merona. Ia tidak cantik tapi juga tidak jelek, ia termasuk gadis yang biasa-biasa saja. Begitu juga hidupnya yang biasa-biasa saja.
SMA Harapan Bangsa
Hari ini adalah hari pertama ia bersekolah di sekolah barunya. Ia terpaksa pindah sekolah karena beberapa alasan.
Pagi-pagi sekali Lea sudah berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena jarak antara sekolah dengan kostsan nya yang tidak terlalu jauh. Juga untuk menghilangkan rasa gugup yang dirasakannya. Ia sering merasa gugup untuk beberapa hal. Itu karena orang sepertinya memiliki perasaan yang lebih peka, sedikit sensitif dan mudah terpengaruh.
Sesampainya di sekolah Lea memilih untuk berkeliling untuk sekedar melihat-lihat sekolah barunya. Hari masih pagi jadi sekolahan sepi. Jika tidak mana mungkin ia mau berkeliling di tempat yang masih asing baginya. Ia termasuk gadis yang pemalu jika bertemu seseorang yang belum di kenal.
Ketika sedang berkeliling Lea melihat seseorang yang sedang berjalan kearahnya. Ia bingung harus berbuat apa. Ia jadi berputar-putar saking paniknya tidak tau harus berbuat apa. Dan hal itu tidak luput dari penglihatan seseorang, tentu saja orang yang sedang berjalan kearahnya tapi sepertinya ia terlihat tidak peduli kepada Lea.
Apa yang paling ditakutkannya selalu muncul disaat seperti ini. Dan hal itu sangat menyebalkan bagi Lea. Rasa ini, rasa yang sangat dibencinya. Sebuah rasa yang sangat menyiksa dirinya. Ia berusaha bersikap senormal mungkin ketika orang itu lewat didekatnya.
Ia sangat menyesali kenapa hal ini selalu terjadi kepadanya. Namun ia segera menepis pikiran itu, karena siswa siswi SMA Harapan Bangsa sudah mulai berdatangan. Yang ada dipikirannya sekarang ia harus menyingkir dari sini.
Ia memilih pergi ke ruang guru karena sebentar lagi bel akan segera berbunyi. Ia tidak mau terlambat masuk kelas di hari pertama sekolahnya." Permisi, selamat pagi buk" sapa Lea kepada salah seorang guru yang ada di sana.
" Ya ada nak? Kamu bukan siswi di sini ya? Jawab guru itu .
Mendengar hal itu Lea langsung melirik ke arah seragamnya yang memang berbeda dari seragam yang dipakai siswa siswi SMA Harapan Bangsa.
" Iya buk saya murid baru di sekolah ini"
" Oh kamu murid pindahan itu ya?"
" Iya buk"
" Kebetulan sekali ibuk adalah wali kelas kamu. Kalau begitu mari ibu antar ke kelas"
" Baik buk"
Sesampainya di kelas XI Mia 3
" Permisi pak rudi bisa minta waktunya sebentar?"" Ya silakan"
" Selamat pagi anak-anak "
" Selamat pagi buk" jawab siswa siswi XI Mia 3.
" Hari ini kita kedatangan siswi baru, Lea ayo perkenalkan diri"
" Hai , perkenalkan gue Leanata Farisya, semoga kita bisa menjadi teman baik"
" Ya sudah kalau begitu, kamu duduk di samping Lala ya"
Lea berjalan kearah tempat duduknya. Di samping tempat duduknya terlihat seorang gadis berambut coklat dengan senyum yang mengembang di wajahnya tersenyum ke arahnya.
" Hai, kenalin nama gue Alissia Dina"
" Hai " jawab Lea dengan kikuk dan kening yang berkerut karena tidak tau harus memanggil gadis yang akan menjadi teman sebangkunya itu dengan panggilan apa. Lala yang melihat hal itu langsung mengerti.
" Nama lengkap gue Alissia Dina tapi gue biasa dipanggil lala " jelas lala seakan menjawab pertanyaan yang ada didalam pikiran Lea.
" Ooo gitu ya, sorry " ucapnya dengan wajah bersalah
" Santai aja, nggak papa kok "
" Kalian berdua, sudah cerita-ceritanya nanti saja " intrupsi pak Rudi yang mendengar mereka asik bercerita.
Mereka berdua akhirnya memilih berhenti daripada harus terkena amukan dari pak Rudi yang terkenal menakutkan.Lea merasa sangat senang karena bisa mendapatkan teman seperti lala di hari pertamanya bersekolah.
Setidaknya ia tidak akan merasa kesepian di hari pertamanya karena Lala termasuk gadis yang cerewet juga. Lihat saja semenjak Lala menjadi teman sebangkunya ia tidak pernah berhenti berbicara sekedar untuk menjelaskan tentang sekolah barunya tanpa harus ia yang bertanya terlebih dahulu.
Mereka terlihat seperti dua orang sahabat yang sudah lama berpisah dan baru bertemu setelah sekian lamanya. Dan tidak terlihat seperti baru saja berkenalan karena keakraban mereka.
Lea tidak pernah seakrab ini dengan seseorang, apalagi orang yang baru dikenal. Mereka seperti sudah ditakdirkan bersama. Ditambah mereka juga memiliki pemikiran yang sama tentang banyak hal yang membuat mereka sangat cocok satu sama lain.
____________________________________
Mungkin sampai disini dulu yang dapat saya buat. Maaf jika masih ada kekurangan dimana-mana. Saya masih dalam tahap pemula.
Jadi jika ada yang ingin mengomentari cerita saya, itu akan sangat berarti bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Saya ingin meminta maaf sekali lagi jika ada yang merasa tersinggung dengan cerita saya.
Saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan pihak manapun. Ataupun memandang buruk seseorang.Jadi saya ingin meminta maaf terlebih dahulu jika saya menyinggung kalian dengan cerita saya.
DAN
TERIMA KASIH BAGI YANG TELAH MEMBACA CERITA SAYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Many Things I Want To Say
Teen FictionCintaku padamu seperti mawar hitam. Hanya dapat tumbuh di satu tempat. Seperti aku yang hanya mencintaimu dan hanya kamu. Sangat sulit untuk ditemukan. Seperti aku yang akhirnya menemukanmu. Keindahannya memikat hati dengan warna hitam yang menawan...