Saat mata yang menjadi terbiasa dengan asap rokok dan cerutu yg mengumpul seperti racun.
Aku melihat seorang wanita jalang dengan pakain tebal dan sarung tangan yg merambat seperti sulur hidup menutupi tangannya.
yg terlihat berwarna gading itu.
sekarang sinar senja mulai terpancar
sesuatu yg berwarna merah muda ditemukan didalam matanya.
terlihat untuk pertama kalinya oleh zoologi yg kebingungan.
seolah ia mengubah merah menjadi warna merah muda
itu adalah senyumnya!
Tapi matanya yg membuat nafasku berhenti di kerongkongan itu.
membuat jantungku berdegup cepat.
Biru yang cerah seperti klise
terlihat meski melalui kumpulan asap racun.
dengan mantelku yg basah dan rangkaian kesombongan yg terlihat di matanya.
biru terang layaknya lautan.
Biru yg sangat terang.
biru yg bisa direnangi.
selamanya dan takkan melewatkan biru biru aksara api atau batang jagung kuning yg telah mengering.
dia wanita disebrang jalan itu.
biru itu,mata itu melahapnya. seolah kau ingin bercerita dan kemudian berlalu.
setelah itu tak pernah melihatnya dan tak pernah lagi.
dan itu sudah pasti.
sejak itu aku paham apa makna kata yang telah ditulis selama ini.
setiap hari jiwa tersesat.
dan berkeliaran sekarang adalah saudara kandungku.
dia tau sebuah cinta takkan pernah menjadi miliknya.
begitu cepat dia terjatuh untukku.
Setahun.
hingga tak satu pun orang dijalan mendengar suara itu.
deru saat iya terjatuh
gemerincing hati yang pecah. Itu adalah keheningan yang pasti. tapi hidupku sudah hancur.
Selamat ngopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [Poetry]
PoetrySebuah puisi tentang dialog yang penuh emosi. tentang kata yang sebenarnya bukan puisi, yang kutulis sebenarnya hanya emosiku yang api. puisi yang tidak bisa di terjemahkan oleh bahasa namun dapat disyukuri oleh tubuhnya. puisi ini sebenarnya tak pu...