Rese. [2/3]

2.5K 355 76
                                    

"Jae, udah dijemput temennya nih!" Teriak bundanya Hyunjae setelah nyuruh Juyeon duduk di ruang tamu buat nungguin Hyunjae.

"Iyaa bun! Bentaar!"

"Bun! Kaos kaki Youngjae manaa ih!" Tiba-tiba adiknya Hyunjae ikut teriak teriak di pagi yang cerah itu.

"Cari di lemari kamar kamu! Udah gede masa bunda yang cariin?!"

"Gaada bun!"

"Heleh, awas ya kalo pas bunda cari ternyata ada!" Sang bunda yang awalnya berniat melanjutkan kegiatan mencuci pakaian pun membatalkan niatnya itu dan menghampiri kamar si bungsu.

Juyeon cuma senyum senyum. Entah itu gemas karena interaksi bunda dengan para anaknya, atau emosi karena bunda dan anaknya itu saling teriak padahal jaraknya deket, gak kaya aku dan dia :'D /slapped/

Dia jadi bayangin gimana jadinya kalo dia tinggal diantara orang orang yang bising itu. Pusing sih pastinya, mengingat dirinya itu termasuk kalem.

Tapi ya demi masa depan yang indah bersama Hyunjae, Juyeon akan mencoba membiasakan telinganya untuk mendengar suara bising.

"Sorry ya nunggu lama, kuy dah berangkat." Akhirnya Hyunjae muncul dari kamarnya dengan penampilan yang rapih dan pastinya sudah siap.

"Jae."

"Paan?"

"Gua laper belom sarapan, kaga nawarin makan apa?"

"Gak, udah siang. Salah sendiri kaga sarapan."

"Kan gua jemput lo-"

"Alesan, salah sendiri pokoknya! Bun, Jae berangkat dulu!" Hyunjae keluar rumahnya, Juyeon pun ditinggalin di ruang tamu sendiri.

'Ya gusti kuatkanlah hati hamba.' batin Juyeon nestapa.

Akhirnya Juyeon pun pasrah dan ikut keluar rumah.

ㅡㅡㅡ

"Nanti pulang gak usah anterin gua pulang."

"Lah kenapa?"

"Gua ada kerja kelompok. Lagian lo juga nanti ada semi-final Turnamen Bola Basket, kan?"

"Iyasih."

Abis itu mereka diem dieman. Sering sih canggung kaya gitu, tapi gimana ya.. Posisi Juyeon disini juga sebagai tukang ojek pribadi buat Hyunjae selama 1 bulan. Itu pun nganterinnya cuma sampe perempatan deket sekolahnya, katanya biar gak mencurigakan. Halah.

Sesampainya di perempatan, Juyeon nepiin motornya ke pinggir trotoar, seperti biasanya. Hyunjae pun turun dari motornya, tanpa ngelepasin helmnya.

"Tunggu dulu sebentar, jangan kemana mana."

Setelah mengatakan itu, Hyunjae lari ke arah yang berlawanan dari sekolahnya. Juyeon bingung, mau ninggalin juga helmnya masih dipake Hyunjae. Jadi dia cuma nurut sama perintah Hyunjae buat nunggu.

Gak lama, Hyunjae balik lagi dengan bawa kresek yang keliatannya itu isinya makanan. Sejujurnya Juyeon berharap itu buat dia, tapi dia juga gak mau terlalu berharap karena bisa aja makanan itu buat Hyunjae nanti makan si-

"Buat lo. Jangan lupa dimakan." Setelah ngasih helm sekaligus kresek makanan itu ke Juyeon, Hyunjae langsung pergi ke arah sekolah dengan terburu-buru. Dan keliatan juga telinganya itu berwarna merah.

Juyeon awalnya syok, tapi dia akhirnya senyum.

"Tipe-tipe tsundere, like nih gua. Heuheu" Gumam Juyeon sambil siap-siap melanjutkan perjalanannya menuju sekolah.

Skipeu ↠

"Woi Jae, gue mau jajan nih, mau nitip apaan?" Tanya Chanhee kepada Hyunjae yang lagi berkutat sama laptop, ngerjain powerpoint kelompok.

Jujae's TrasheuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang