~
Jam sudah menunjukkan pukul 17.30 wib, dimana semua siswa sudah berada di rumah mereka dengan kegiatan masing. Namun ada satu siswa yang masih setia berada di sekolah, lebih tepatnya masih berada di dalam kelas dengan kesunyian yang pasti. Entah apa yang dilakukan siswa itu di sana hingga ia belum juga pulang dan masih duduk disana sendirian.
Gadis itu bernama Manisha Khaisya. Dia gadis yang cantik, dengan kulit putih bersih, mata yang bersinar, dan rambut panjang terurai indah. Siapa yang tak kenal Khai, ya itu adalah panggilannya. Dia dikenal dengan sikapnya yang selalu membuat seisi sekolah heboh, selalu bersemangat dan ceroboh.
Khai termenung di kesunyian kelas yang kosong, hanya ada dia seorang diri didalam. Tiba tiba seseorang datang dan masuk ke kelas itu, membuat Khai kaget dan menengok ke arah orang tersebut. Tatapan mereka beradu hingga beberapa detik, Khai tersadar dan seseorang yang baru saja datang itu menghampirinya lalu duduk di depan Khai.
"ngapain loe kesini? Bukannya semua orang udah pulang ya? Kok loe belum pulang?." tanya Khai pada orang tersebut.
"gue cuma lewat terus ngeliat ada orang didalem." jawab orang itu dengan ekspresi datar.
"hmz, loe ingat gak waktu pertama kali kita bisa deket?." kini Khai bertanya dengan ekspresi yang sulit diartikan
"maybe, emang kenapa?" tanya orang itu, kini dia sedang menatap Khai dengan tatapan intens
"gue rasanya takut banget kehilangan loe, gue gak mau semua perjuangan kita sia sia. Gue takut.. Hiks hikss" Khai menangis tiba tiba, orang yang berada didepan Khai langsung saja mendekatkan tubuhnya kedepan dan memeluk Khai untuk menenangkannya.
"jangan khawatir, gue jamin usaha dan perjuangan kita gak bakalan sia sia kok. Gue gak suka liat loe nangis jadi berhenti nangis." pinta orang itu kepada Khai.
Khai mendongakkan wajahnya dan menatap mata orang itu dengan perasaan yang campur aduk "gue takut, takut banget, gue gak bisa kehilangan loe. Gue gak mau" jawab Khai dengan air mata yang masih mengalir.
"sstt...*orang itu mendekatkan jari telunjuknya ke bibir Khai. Gue gak bakalan ninggalin loe Khai, semua ketakutan loe gak bakalan terjadi. Sekarang loe jangan nangis lagi ok. Gue sayang sama loe".
"gimana kalau kita ngingat masa masa dimana loe ngejar ngejar gue keg orang gila" kini orang tersebut sudah memandang Khai dengan Memberikan senyum jailnya.
"iish paan sih loe nyebelin banget, orang lagi sedih juga. Tapi boleh juga tuh kalau kita nostalgia buat ngilangin rasa sedih ini sementara".
"mulai dari mana dulu nih? "tanya orang itu ke Khai.
"dari pas loe mergokin gue manjat pagar, waktu itu gue penasaran banget deh sama loe, soalnya loe misterius banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan dan Takdir
Teen Fictionkalian akan penasaran dengan cerita ini, ini bukan lah kisah cinta remaja yang biasa saja, tapi ini adalah kisah cinta dimana mereka berusaha menentang takdir. atau mungkin lebih tepatnya berusaha membuat takdir mereka sendiri dengan sebuah harapan...