"Khaiii!!!!... Helloww.. Spadaaa... Ada orang dirumah???" teriak Lisha dari luar pintu rumah.
Khai yang mendengar teriakan Lisha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"ckk, dasar tuh anak kelakuan kagak pernah berubah" kata Khai sambil berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu.
"woy, bukain dong. Lama amat sih" kata Lisha masih dengan teriakan nyaringnya.
"iya!!! Berisik woy, sabar napee sih!! Loe kira rumah gue hutan apa pake teriak teriak segala" balas Khai dengan teriakan dari dalam rumah.
"yaelah, selow dong!! Loe juga teriak teriak bego!!" Lisha menjitak kepala Khai saat Khai sudah membukakan pintunya.
"aduhh,, sakit mbing!!" Khai mengusap kepalanya yang dijitaki oleh Lisha.
"mbing mbing endas mu, gue manusia woy, manusia sempurna yang Dicipatakan Tuhan. Calon bini nya aliando nih gini gini" kata Lisha dengan PD nya.
"preett,,, calon bini aliando dari thailand. Nyadar Lish, mana mungkin aliando mau sama loe. Hahahaha" Khai tertawa melihat kePD-an Lisha yang tingginya seluar angkasa.
"Iish..loe mah.. Kagak bisa liat sahabatnya seneng dikit. Iyain napa sih, susah amat dah kaya nya" Lisha mengerucutkan bibirnya tanda dia sedang merajuk pada Khai.
Khai yang melihatnya masih tertawa terbahak bahak, wajah Lisha sekarang ini sangat sangat lucu.
"hahaha,, duhh.. Perut gue sampe sakit gara-gara ngetawain elo nih, beliin gue pizza sekarang buat tanggung jawab! "
"hee!! Apa hubungannya perut loe sakit gara-gara ketawain gue sama beliin loe pizza?! Enak aja. Gak mau ah gue" kata Lisha menolak menuruti Khai
"ada dong, kan loe sebab utama perut gue sakit, jadi sebagai gantinya loe harus beliin gue pizza. Gue laper nih sekarang, buruan dah! " Khai langsung meninggalkan Lisha yang tercengang.
Lisha masih ternganga melihat tingkah Khai yang seenaknya menyuruh dia membelikannya pizza.
"sialan.. Dasar ratu makanan. Bilang aja loe pengen makan lagi, gak usah sok bilang gue harus tanggung jawab segala! " Lisha pun menyusul Khai masuk kedalam rumah.
••••
"jadi loe manggil gue kesini buat ngapain? "tanya Lisha pada Khai.
Kini mereka sudah duduk di ranjang Khai sambil memakan pizza yang di pesan Lisha tadi.
"ada deh, nanti loe juga tau" kata Khai sok misterius.
"yehh nih anak, sok misterius banget loe" kata Lisha.
"au ah, pokoknya loe malam ini nginep disini, gak mau tau gak ada penolakan!" Khai beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju meja yang terdapat minuman mereka. Khai mengambilnya lalu meminum minuman itu sampai tersisa setengah.
"loe mah suka nya merintah mulu" kata Lisha pasrah.
Setelah itu mereka bercerita hal-hal gaje yang ada di instagram, sambil tertawa dan kadang ngomel ngomel tidak jelas karena sesuatu yang mereka lihat di instagram.
Malampun tiba, Khai, Lisha, Ade, dan Daddy nya Khai dan Ade, mereka sedang makan malam bersama diruang makan.
"Khai, sekolah kamu gimana? Baik baik aja kan? " tanya Daddynya Khai.
"uhuk..uhuk" Khai yang mendengar pertanyaan Daddynya sampai tersedak.
"Khai, ya ampun.. Hati hati dong kalau makan" kata Daddy Khai khawatir sambil memberikan minum pada Khai.
Khai mengambil gelas itu lalu meminumnya sampai habis.
"hufp,, Daddy iih.. Nanyanya bikin kaget aja, Khai keselek nih gara gara Daddy" kata Khai pada Daddynya.
"nih anak, malah nyalahin Daddy. Kan kamu yang gak hati-hati makannya" kata Daddy Khai.
"iya..iya Khai yang salah" Khai mengaku.
"terus gimana, sekolah kamu baik baik aja kan? Gak ada masalah disekolah? " tanya Daddyanya lagi.
"eh,,emh..ba..baik kok, baik baik aja. Gak ada masalah sama sekali. Iya kan Lish? " kata Khai pada Daddynya sambil mengode Lisha agar menjawab iya.
"hah.. eh,,i..iya om...gak ada masalah kok" ucap Lisha yang sedang melototkan matanya pada Khai.
"bener nih? Ade, gimana disekolahan, Khai gak ada masalah kan?" Daddy Khai masih belum puas dengan jawaban putrinya. Ya, dia tau bahwa Khai menyembunyikan sesuatu dari nya.
Khai yang menyadari nya langsung melototi abangnya agar tidak memberitahu masalah yang dia alamin disekolah. Namun Ade tidak menghiraukan pelototan mata Khai. Akhirnya dia pub membuka suara.
"mm...Dad.. Jadi gini, Khai punya masalah serius di sekolah" kata Ade.
"masalah? Masalah apa bang? "tanya Daddynya yang mulai khawatir.
"Khai tadi di sekolah kekunci di ruang ganti, dan kabarnya ruang ganti itu angker. Dulu juga pernah kejadian kaya gitu, dan berakhir tragis....*ceritapun mengalir hingga selesai"
"Daddy akan urus semuanya sayang, kamu jangan takut ok. Semua nya akan baik baik aja" kata Daddy Khai yang berusaha membuat putrinya tidak merasa tertekan.
"Dad, masalah ini biar kita aja yang selasaiin. Kami bisa kok nyeselaiin masalah ini, iya kan Bang, Lish? " kata Khai sambil menatap abang dan sahabatnya untuk mendapat dukungan.
"iya Dad-om" kata Ade dan Lisha berbarengan.
"ok, Daddy izinkan kalian untuk menyelesaikan masalah kalian sendiri, tapi kalau ada apa apa kalian harus kasih tau Daddy. Mengerti" kata Daddy Khai.
"Siap boss!! " ucap ketiganya serentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan dan Takdir
Teen Fictionkalian akan penasaran dengan cerita ini, ini bukan lah kisah cinta remaja yang biasa saja, tapi ini adalah kisah cinta dimana mereka berusaha menentang takdir. atau mungkin lebih tepatnya berusaha membuat takdir mereka sendiri dengan sebuah harapan...