3.Awal yang buruk

29 1 0
                                    

"hai..." ya, Khai sedang menyapa Arse yang sedang duduk bersama teman temannya.

Arse dan ketiga temannya pun melihat ke arah Khai dengan pandangan bertanya-tanya. Khai yang mengerti pandangan ke empat orang itu pun langsung saja memberi jawaban atas maksud kedatangannya.

"hehe,, biasa aja kali liat nya, gue kesini cuma mau ketemu Arse kok" kini Khai menunjuk orang yang berada di depannya.

Orang yang ditunjuk tak memberikan reaksi apa-apa. Malah ketiga temannya yang tecengang karena tiba tiba ada bidadari datang menghampiri mereka.

"Woi Arse, loe kok diem aja. Gue kesini nyariin loe tau!(ngegas amat sih loe Khai,ke cogan juga masih aja deh ) Loe lagi makan apa tuh, gue mau dong" Kata Khai pada Arse, Arse pun melihat ke arah Khai, ditatapnya Khai beberapa detik.

Lalu dia pun menyunggingkan senyumnya pada Khai. Cewek-cewek pada histeris karena melihat senyuman Arse, dan asal kalian tau ini pertama kali nya Arse memberikan senyum pada orang lain selain sahabatnya.

"sini duduk kalau mau, gue suapin" kata Arse sambil menepuk tempat duduk disebelahnya.

Saat Khai ingin duduk di samping Arse tiba-tiba saja dia tersandung kaki seseorang dan terjatuh ke lantai.

"aduuhhh..."Khai meringis, semua Khayalannya lenyap sudah. Khai tak kan seberani itu untuk memulai mendekati cowok, apa lagi yang dia dekati bukan cowok biasa. Bisa jadi patung hidup dia pas di depan Arse.

"aaaa... Gue gak berani deketin dia duluan..." Khai merengek pada Lisha.

Lisha yang melihat tingkah Khai pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"yaelah nih anak,, yang urusan beginian aja, loe malah kagak berani, coba urusan yang laen eh loe paling didepan, emang dasar nih bocah" Lisha menjitak kepala Khai

"waduhh, sakit bego.. Loe kira kepala gue apaan dijitak mulu sama loe, kasian nanti kepala dede benjol, entar gak cantik lagi deh" Khai berkata sambil dengan gaya yang dibuat seimut mungkin.

"jijik gue Khai sumpah deh, dosa apa gue punya temen gila keg elo" Lisha merana melihat tingkah Khai jika sudah kumat.

"eh.. Serius nih serius, gimana caranya ya gue bisa deketin si Arse itu? " Khai bertanya pada Lisha dengan tatapan berharap bahwa Lisha akan memberikannya solusi untuk masalah ini.

Namun Lisha juga tidak tahu bagaimana caranya, saat dia mencoba memikirkan bagaimana caranya, datang seseorang menghampiri mereka berdua.

" 'ee.. Eeh.. Mm. Loe Khai kan?" tanya orang dihadapannya.

"eh, iya. Gue Khai.kenapa?" Khai bingung dengan kedatang orang ini secara tiba tiba

Orang itu mengeluarkan seuatu didalam saku celananya dan memberikannya pada Khai.

Khai yang melihat itu pun mengernyitkan kening heran apa yang diberikan orang itu, dia sama sekali tidak mengenalinya tapi mengapa orang ini memberikan dia sesuatu.

Khai menatap orang itu dan bertanya padanya apa yang dia berikan pada Khai.

"eh, ini apa? Loe siapa kok tiba-tiba ngasih sesuatu ke gue? "

"i..i..itu.. Bukan dari gu..gue.. Gue disuruh sama orang" orang itupun langsung pergi meninggalkan tempat itu tanpa memberitahukan siapa orang yang telah menyuruhnya.

"lah, terus ini siapa yang ngasih sebenarnya? Aneh banget deh" Khai mengambil sebuah kotak kecil yang dibalut kertas kado bermotif love berwarna pink-ungu itu.

"coba buka,liat apa isinya" Lisha menyuruh Khai membuka kotak itu, tetapi Khai enggan membukanya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"coba buka,liat apa isinya" Lisha menyuruh Khai membuka kotak itu, tetapi Khai enggan membukanya sekarang.

"nanti aja deh pas di rumah, gue buka" jawab Khai.

"yahh,, gak asik loe. Gue kan penasaran sama isi didalemnya. Kali aja ada cincin gitu kan, atau kalung, ceritanya loe lagi kaya di lamar gitu." ucap Lisha

"yeeh nih anak, lamar.. lamar pala loe peyang, gue masih kelas 11, masa udah main dilamar aja. Paling ditembak gitu deh rasa gue" PD khai

"yeehh.. Loe lebih kePD-an..siapa coba yang bakalan naksir loe Khai, secara loe itu gila nya gak ketulungan tau gak. Mana betah orang pacaran sama loe" ledek Lisha pada Khai.

"sial loe... Jangan salah ya, gini gini banyak yang ngantri buat jadi cowok gue. Gue nya aja yang gak tertarik sama mereka semua" tingkat kePD-an Khai meningkat 110%

"wuoo... PD banget sih nenek cerewet bin pikun ini" Lisha masih saja mengejek Khai.

"aah. Au ah.. Kesel gue sama loe,,dasar bunga nenek gayung..wlee" Khai memeletkan lidahnya membalas mengejek Lisha.

Lisha yang melihatnya tertawa terbahak bahak. "ahahahaha..  Jelek banget loe nenek peyot" teriak Lisha pada Khai yang sudah pergi meninggalkannya.

***

Sepanjang jalan Khai menggerutu dan terus ngomel-ngomel tak jelas, dia sangat kesal dengan Lisha. Saking kesalnya membuat dia tidak melihat jalan dan akhirnya menabrak seseorang.

"waduhh...woy!!  Loe kalau jalan liat liat dong"bentak Khai pada orang yang dia tabrak, padahal dia yang salah tapi dia malah menyalahkan orang lain.

Orang yang ditabrak hanya diam. Itu membuat Khai bertambah kesal 2× lipat dari sebelumnya. Khai menatap orang didepannya, kemudian Khai terdiam ketika melihat siapa yang didepannya. Dia mematung dan tak dapat menyembunyikan ekspresi kaget nya ketika yang dia lihat adalah Arse.

Khai merunduk dan memaki dirinya sendiri karena kebodohannya.

"mati gue, gimana nih. Gue gugup plus takut banget dia marah, kalau dia marah dan nandai gue habis dah gue gagal sebelum dimulai namanya ini" rutuk Khai pada dirinya.

Namun orang yang dibicarakan tidak memberi reaksi apa apa, kemudian berlalu meninggalkan Khai yang sedang merutuk dirinya sendiri di sana. Khai yang menyadari di depannya tidak ada orang langsung mengangkat kepalanya, dan benar saja dia ditinggal begitu saja tanpa mengucapkan apa pun.

"dasar, cowok aneh" kata Khai,  lalu pergi menuju kelas.

Harapan dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang