Author POV
Khai sudah masuk sekolah hari ini, jam pertama kelas Khai adalah pelajaran PJOK. Khai sedang mengganti baju olahraga di ruang ganti, semua temannya sudah selesai mengganti baju hanya tinggal Khai seorang diri di sana.
Kriittt... Bunyi pintu terbuka dengan perlahan. "siapa di sana? *perasaan semuanya udah pada ganti baju deh. Terus siapa yang masuk ya" Khai bicara dalam hatinya.
Brakk!!! Bunyi pintu dibanting "woy,, kalau nutup pintu pelan-pelan dong, berisik bego!! Teriak Khai.
"yaelah, malah diem aja tuh anak, siapa sih tu??" tanya Khai pada orang yang baru saja masuk.
Khai selesai mengganti baju dan membuka tirainya dan dilihatnya tidak ada siapa siapa disini, dia hanya sendiri.
"perasaan tadi ada orang baru masuk deh, lah kok cepet banget perginya" Khai berfikir positif.
Lalu tiba-tiba kran air di wastafel terbuka sendiri. Khai kaget dan menjerit "aaaaa!!!! Siapa disini??!! Jangan main main woyy!!! Gue gak takut siapapun loe!! Keluar loe!! "
Kran yang menyala tadi tiba-tiba mati, lampu di ruangan itu mati lalu hidup lagi dan begitu hingga beberapa kali. Khai mulai tak bisa berfikir tenang.
Khai pun berlari keluar membuka pintu, namun pintu itu tidak dapat dibuka. Khai panik, dia tidak tau harus berbuat apa sekarang.
"woyy!! Buka pintunya!! Siapa pun loe buka pintunya!! Woyy, yang di luar. Siapapun di sana buka pintunya please!! Help me!!" Khai berusaha menggedor gedor pintu itu agar orang di luar bisa mendengar dan mengetahui bahwa dia terkunci di dalam.
Namun nihil, tak ada yang mendengarnya. Karena ruang ganti cewek berada di lorong paling ujung, sangat jarang orang melewati lorong itu.
Khai mulai menangis, sekarang dia benar-benar ke takutan. Entah apa yang menyebabkan dia terjebak di dalam sini sendirian. Apakah itu setan, makhluk halus, hantu atau jin. Yang jelas mereka sama saja.
"woy.. Siapapun di luar, please help me!..hikss..hikss" Khai masih berusaha mengedor gedor pintu walaupun tenaganya sudah habis, pukulannya melemah. Khai terduduk lemas, dia sudah tak memiliki tenaga lagi untuk berteriak. Dia hanya pasrah menunggu teman temannya selesai berolahraga dan kembali ke sini.
"heyy!! Apa ada orang di dalam?? " tanya seseorang yang berada di luar. Khai sangat senang.
"ya, gue di dalem, tolong gue please! Pintunya gak bisa dibuka. Gue takut banget.. hikss.. hikss..tolong buka pintunya" ucap Khai sambil menangis. Perasaannya campur aduk.
"ok, ok. Loe tenang dulu ya. Jangan panik. Gue akan buka pintunya. Loe mundur dulu jangan di dekat pintu" ucap cowok itu.
Cowok itu mencoba mendobrak pintu, namun gagal. Dia berusaha lagi dengan sekuat tenaga, dan akhirnya pintu itu berhasil didobraknya.
Cowok itu masuk ke dalam dan mendapati Khai duduk bersandar di tembok sambil menangis. Dia menghampiri Khai dan mencoba menenangkan gadis itu.
"hey..hey, tenang ok. Ada gue di sini. Jangan takut lagi" kata cowok itu berusaha menenangkan Khai. Dia
"gu..gu..gue takut banget, ti.. tiba tiba aja pintunya ke..ke kunci. Gue sendiri di sana, gak ada siapa siapa.. Hikss" Khai memeluk cowok itu dan masih menangis.
"loe jangan takut lagi, udah ada gue disini ok." cowok itu pun menggendong Khai dan membawa Khai ke UKS.
Mereka berdua sedang berada di dalam UKS, cowok itu menatap Khai lekat. "loe udah mendingan? " tanya cowok itu pada Khai.
"mmz, udah. Makasih ya loe udah nolongin gue. Btw nama loe siapa? "tanya Khai pada cowok itu karena dia belum pernah melihat cowok itu sebelum nya di sekolah ini.
"oh iya, gue lupa ngenalin diri. gue Alden Xavier, gue murid baru di sekolah ini baru seminggu yang lalu. Dan loe, nama loe siapa? " kata cowok itu
"loe bisa manggil gue Khai, btw gue manggil nama loe apa? Alden? Xavier?" tanya Khai pada cowok itu.
"terserah loe manggil gue apa" kata cowok itu.
"mmz.. Gue manggil loe Al aja deh.. Lebih gampang" kata Khai sambil nyengir.
"ya, gak masalah" ucap Al dengan seulas senyum.
Mereka bercerita sedikit mengenai kepindahan Alden ke sekolah ini. Tak sadar bel istirahat pun berbunyi.
"eh, udah bel tuh, loe mau ke kantin bareng gak? " ajak Al pada Khai.
"ehm. Boleh deh, lagian gue juga udah gapapa kok" kata Khai sambil berjalan keluar dari UKS.
Mereka berdua berjalan menuju kantin. Kantin sudah ramai dengan murid-murid yang kelaparan. Alden memesan makanan untuk mereka berdua.
Disisi lain ada Lisha yang dari tadi mencari Khai, karena Khai menghilang dari pelajaran POJK, hingga jam istirahat Khai pun tak juga kelihatan. Akhirnya Lisha memutuskan untuk membeli makanan dulu ke kantin, baru melanjutkan misi mencari Khai yang hilang di sekolah.(*yaelah, lebay amat si Lisha, Orang Khai nya lagi sama murid baru yang cute abis)
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan dan Takdir
Teen Fictionkalian akan penasaran dengan cerita ini, ini bukan lah kisah cinta remaja yang biasa saja, tapi ini adalah kisah cinta dimana mereka berusaha menentang takdir. atau mungkin lebih tepatnya berusaha membuat takdir mereka sendiri dengan sebuah harapan...