BAB 10

104K 5.3K 979
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa

500+vote dan komentar untuk Bab selanjutnya.

Info sedikit, aku nulisnya deg-degan euyyy, hahaha.

***

(Wew, jangan protes ya. Semua orang punya imajinasinya masing-masing. Btw, Kania cantik, Ira apalagi, ambyar sudah hati aing)

"Kamu mau pesan apa?" Alden bertanya kepada Kania saat keduanya telah memasuki salah satu restoran cepat saji yang letaknya tak jauh dari kantor Alden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau pesan apa?" Alden bertanya kepada Kania saat keduanya telah memasuki salah satu restoran cepat saji yang letaknya tak jauh dari kantor Alden. "Cheeseburger?"

Kania tidak langsung menjawab pertanyaan Alden. Kedua matanya terlalu fokus menatap papan yang berisi daftar menu yang disajikan oleh restoran cepat saji tersebut.

"Kania?"

"Eh." Kania tersentak lalu menoleh ke arah Alden yang sedang menunggu jawabannya. "Kayaknya aku pesan cheeseburger, french fries, sama soft drink aja deh."

"Udah itu doang?" tanya pria itu memastikan jika pesanan Kania telah selesai.

"Sebentar," balas Kania. "Tambah es krim satu deh. Rasa coklat, ya."

Alden mengangguk sambil tersenyum. Sebelum pria itu ikut mengantri dengan para pengunjung yang lain, Alden berkata kepada Kania, "Kania, kamu cari tempat duduk yang kosong aja. Biar aku yang pesan."

"Aku antar. Pesanan aku banyak."

Lagi, Alden menggeleng tanda menolak ucapan Kania. "Nggak usah, biar aku aja. Lihat tuh," Alden menunjuk antrian pengunjung yang lumayan banyak. "Banyak yang ngantri, nanti kamu pegal kalau berdiri lama-lama."

Kania mengangkat sebelah alisnya. "Yakin nih?"

"Iya, Kania Arlandita." Alden tersenyum lebar sambil mencubit pipi kanan Kania. "Biar aku aja."

Begitu Alden melepasakan cubitannya, sontak saja Kania langsung mengusap pipi yang sehabis Alden cubit. Kedua pipinya tiba-tiba saja bersemu karena tindakan Alden barusan. Dan tentu saja, Kania merasa jantungnya berdebar sangat kencang. Bahkan ia juga merasakan hawa panas karena Alden masih terus menatapnya sambil tersenyum.

"Ngapain bengong? Udah sana cari tempat duduk yang kosong."

"Eh," Kania tiba-tiba saja menjadi salah tingkah. "Iya-iya, aku cari tempat duduk yang kosong."

Kania membalikkan tubuhnya, matanya menjelajahi mencari tempat yang kosong. Setelah menemukannya, Kania langsung saja menghampiri tempat tersebut seraya memegang dadanya. Menahan debaran yang hingga sekarang tak kunjung reda. Entah ada apa dengan Kania saat ini. Yang jelas, saat Alden memeluknya secara tiba-tiba di kantor tadi, Kanya jadi kepikiran.

Cold Marriage ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang