1,2,3,4,5,6,
Biarkan aku menghitung berapa banyak luka yang telah membekas di hati.
Kau tak perlu risau, aku baik-baik saja.
Aku tidak gila, pun tidak depresi.
Hanya saja ingin mengenang perihnya luka-luka ini saat kudapatkan.Bukan salahku, jika hati ini terluka.
Bukan pula salah kalian.
Yang salah hanyalah perasaan ini.
Bukankah sudah jelas jika air tak dapat disatukan dengan minyak?
Air hanya dapat bertemu dengan air.
Lalu mengapa tetap setia?Jangan berbicara banyak tentang setia,
Jika tak ingin merasakan perihnya.
Jangan berbicara tentang setia,
Jika hati belum siap menerima.Biarlah mereka berbahagia, karena mereka adalah air.
Biarlah aku melihatnya untuk sesaat.
Lagipula, aku hanya minyak diantara mereka.
Aku akan tetap bahagia.OMONG KOSONG!
SEMUA OMONGANKU HANYA OMONG KOSONG!
APAKAH KALIAN AKAN PERCAYA JIKA ADA ORANG YANG TERSAKITI HATINYA BERKATA JIKA IA BAIK-BAIK SAJA?
TIDAK!Aku sakit,
Jika kalian mengerti itu.
Jika kalian tahu betapa perihnya luka ini.
Jika aku dapat menghindarkannya dari kalian,
Aku mohon kalian jangan merasakannya.
Biarkan aku.
Aku yang menghitung luka di hati,
Yang semakin bertambah, hari demi hari.Aku, sang penghitung luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Inside Our Heart
PoetryTak ada yang tahu seberapa dalam isi hati seseorang. Aku menghimbau kalian untuk berhati-hati. Terjebak didalam gelapnya hati penuh luka itu menyakitkan!