So Eun membuka matanya perlahan. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Hingga akhirnya ia tersadar jika tubuhnya tengah berbaring di atas ranjang. Ia segera bangun dan terkejut dengan keberadaannya sekarang. Matanya berkeliling ke sudut-sudut ruangan. Pikirannya bermacam-macam, dimana sekarang? Kenapa bisa disini? Apa yang terjadi?
BLAM!
"Kau sudah sadar?" Tanya Kyuhyun yang tiba-tiba muncul begitu pintu kamar terbuka.
"Kenapa aku bisa di sini? Ini dimana?" Tanya So Eun bertubi-tubi pada Kyuhyun yang berjalan menghampirinya sambil membawa penampan berisi segelas air putih dan obat penurun demam.
"Kau pingsan dan membawamu ke sini. Ini kamar tamu," ucap Kyuhyun. Ia menaruh penampan itu di atas meja tidur, lalu menatap So Eun yang masih tak percaya dengan sikapnya. "Tidurlah sampai waktunya kau pulang. Aku akan mengatakan pada ibuku jika kau sakit dan memintanya untuk tidak memotong gajimu."
"Tu__," baru saja So Eun mau mengatakan sesuatu, Kyuhyun sudah berjalan meninggalkannya dan keluar dari kamar.
Perasaan So Eun tak karuan. Kyuhyun yang sangat di bencinya, ternyata memiliki sisi yang bertolak belakang yang baru ia ketahui.
-oOo-
So Eun berjalan perlahan-lahan menuju halaman belakang rumah keluarga Cho setelah tidur seharian untuk menghampiri Kyuhyun yang sedang duduk di bangku panjang sambil memainkan ponselnya.
"Eumm... Kyu-Kyuhyun-ah," panggil So Eun tergagap ketika ia berdiri di sebelah Kyuhyun. Tapi lelaki itu tak menyautnya. Melainkan tetap duduk tenang sambil memainkan ponselnya. "Te-terima kasih sudah membiarkanku istirahat. Oh ya, mengenai teman-temanmu itu...."
"Mereka tidak akan membocorkannya."
"Heh? Apa kau mengancamnya?"
"Tidak. Mereka bilang jika itu cukup jadi rahasia saja," jelasnya. Kemudian ia menoleh kearah So Eun yang terkejut saat ia menatapnya. "Lagipula itu adalah pekerjaan yang mulia."
So Eun menatap kearah lain. Terlalu malu jika ia beradu pandang dengan Kyuhyun.
"Oh ya, tidak gratis lho untuk tidur di waktu kerja dan mendapatkan gaji buta," ucap Kyuhyun yang membuat So Eun tersentak dan menatap wajahnya tiba-tiba. Kemudian Kyuhyun menaikkan kedua sudut bibirnya, tersenyum evil. "Jadilah pelayan pribadiku dan panggil aku 'oppa' saat di rumah."
Mendengar perintah Kyuhyun, sukses membuat mata So Eun membulat kaget. "Hah?!"
-oOo-
So Eun masih tak habis pikir. Kenapa Kyuhyun memintanya untuk menjadi pelayan pribadinya dan memanggilnya 'oppa' saat di rumah? Sangat tidak masuk akal. Lagipula setiap hari So Eun seperti pelayan pribadi Kyuhyun karena rumah selalu kosong saat So Eun datang bekerja di akibatkan orangtua Kyuhyun yang sibuk bekerja.
"So Eun-ah, bagaimana menurutmu dengan proposal rencana pendirian stand dari berbagai kelas yang sudah mereka ajukan padamu?" Tanya wakil ketua OSIS pada So Eun yang sedang melamun.
So Eun tersentak kaget karena sejak tadi memikirkan apa yang di ucapkan Kyuhyun semalam sambil terus memandangi Kyuhyun yang berdiri di barisan paling belakang dari para perwakilan kelas yang wajib datang untuk mengajukan proposal rencana pendirian stand untuk kelas mereka di festival sekolah. Matanya langsung beralih menatap laki-laki yang menjadi wakil ketua OSIS itu. "Emm... aku tidak setuju. Karena tidak akan mendatangkan banyak tamu."
Para perwakilan kelas tentu mengeluh dengan penolakan So Eun. Mereka saling berbisik dan ruang OSIS menjadi ramai karena mereka yang protes dan meminta So Eun untuk menyetujui rencana mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Maid [complete]
Teen FictionBagaimana jadinya, kalau si ketua osis SMA menjadi pembantu rumah tangga di rumah keluarga laki-laki yang dingin, sombong dan paling kaya di SMA itu? Kim So Eun, gadis miskin yang menjadi ketua osis SMA Haneul kesulitan dalam membagi aktivitas-nya s...