Lelaki tinggi dengan seragam mewah milik SMA International of Seoul bernama Woohyun yang telah membuat pertengkaran dengan Junho dan Changmin murid SMA Haneul itu menatap keempat murid SMA Haneul di depannya dengan tatapan sinis. "Kalian berani juga membawa ketua OSIS kalian ke sini."
"Tentu saja kami berani!" seru Junho.
"Kami tidak salah!" tambah Changmin.
"Lalu, siapa kau? Apa kau wakil ketua OSIS? Atau pacar ketua OSIS?" Tanya Woohyun sambil menatap Kyuhyun.
"Dia__,"
"Aku hanya ingin melihat SMA ini," jawab Kyuhyun cepat sebelum So Eun melengkapi kalimatnya. Lantas membuat So Eun gregetan karena ucapan Kyuhyun yang sembarangan.
"Yaa, cepatlah selesaikan masalah ini. Aku tidak mau jika masalah ini sampai di meja hijau," ucap So Eun sambil menatap lelaki berponi itu.
"Baiklah, ketua. Seharusnya kau memarahi murid sekolahmu. Mereka berkata kasar dan mudah sekali memukul orang. Mereka harus mendapat pelajaran yang layak. Apakah SMA Haneul tidak memiliki pelajaran etika?" jelas Woohyun panjang lebar, membuat Junho dan Changmin menjadi jengkel.
"Yaa! Siapa dulu yang memulai! Apakah kau tidak bisa menyetir ataukah pamer mobil sport-mu? Sebaiknya tidak usah membawa mobil di jalan raya sebelum mendapatkan SIM!" seru Junho dengan mendelikkan matanya pada Woohyun.
Woohyun tersenyum. "Meskipun aku tidak mempunyai SIM, tapi aku terlatih mengendarai mobil. Seharusnya kalian yang pejalan kaki, lihat kesekeliling kalian. Apakah kalian seharusnya jalan ataukah berhenti."
"Kami sudah berjalan dengan baik! Kami melihat lampu lalu lintas pejalan kaki yang berwarna hijau, jadi kami menyebrang," jelas Changmin.
"Apakah kau buta warna?" Tanya So Eun tiba-tiba, membuat Woohyun menatapnya sinis. So Eun tersenyum santai. "Lampu merah berarti berhenti. Lampu hijau berarti jalan. Jika lampu lalu lintas sedang menyala warna merah, sementara kau terus menjalankan mobilmu, itu berarti kau buta warna 'kan?"
"Cih!" kesal Woohyun. Tangannya mengepal kuat. Aura panas muncul di ruangan OSIS yang ber-AC itu. "Dasar murid berandalan! SMA Haneul adalah sekolah sekumpulan orang bermulut kasar dan berdarah panas!"
"Jika seperti itu pemikiranmu, maka SMA International of Seoul adalah sekumpulan orang yang tak memiliki hati dan sopan santun. Apakah kau pantas disebut sebagai orang bertahta jika sikapmu seperti murid SMA Haneul?"
"Kau...," Woohyun menggeram karena perkataan So Eun.
"Woohyun-ah, tenanglah," ucap ketua OSIS bermata sipit itu sambil memegang pundak Woohyun, membuat lelaki itu sedikit menenang. Lalu ia menatap keempat murid SMA Haneul dengan pandangan tenang. "Kami adalah orang bertahta. Kami tidak mungkin menyelesaikan masalah dengan adu mulut atau otot. Kami akan menyelesaikan masalah dengan sebuah permainan. Apa kalian bisa bermain catur?"
So Eun, Junho dan Changmin tersentak. Catur? Mereka tidak pernah memainkan permainan orang kaya itu.
"Jika kalian menang, maka aku akan meminta Woohyun untuk meminta maaf dan masalah selesai. Jika Woohyun menang, maka kalian harus minta maaf dan mengaku jika itu adalah salah kalian. Bagaimana?"
"Tapi... aku tidak bisa main catur," lirih So Eun khawatir. Matanya melirik pada Junho dan Changmin yang tampak kebingungan.
Tiba-tiba Kyuhyun mengangkat tangannya, sehingga So Eun, Junho dan Changmin melihat kearahnya. "Aku akan bermain dengannya."
Mata So Eun membulat. Kenapa Kyuhyun yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini, justru mengikut sertakan dirinya dalam masalah ini?
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Maid [complete]
Teen FictionBagaimana jadinya, kalau si ketua osis SMA menjadi pembantu rumah tangga di rumah keluarga laki-laki yang dingin, sombong dan paling kaya di SMA itu? Kim So Eun, gadis miskin yang menjadi ketua osis SMA Haneul kesulitan dalam membagi aktivitas-nya s...