Gerah

3K 185 2
                                    

"Iya.. dokter, aku akan membuat baby cepat pulang, aku akan minta dokter Benny merawat istriku ini secara intensif sampai pulih." ucap Yogi cepat pada dokter Puspa.

"Kang .. kenapa saya harus di rawat dokter Benny sih? Ada apa dengan mata saya?" tanya Linda mulai gugup.

Yogi memegangi kepala Linda dengan lembut dan mengusap pipi istrinya yang lecet dan memar karena terhempas di aspal jalanan.

"Baby.. listen to me carefuly.." Yogi menarik napas panjang sebelum memulai pembicaraannya mengenai mata istrinya.

Linda yang mendengarkan penjelasaan tersebut menjadi melonggo lalu berteriak histeris karena tidak menerima kalau diri wanita itu tidak bisa melihat dalam waktu yang belum bisa di pastikan.

"Tidak..! Tidak .. ! Akang pasti bohong..! Mana dokter Benny..? Dokter.. Dokter..?!" Linda berteriak memanggil dokter Benny yang berada di samping kanan wanita itu.

Dokter Benny menelan air ludah gugup melihat wanita yang dikaguminya ini histeris.

"I..iya.. Saya ada di sini Lin.." balas dokter Benny pelan.

Linda langsung menoleh ke arah samping kanan dan berusaha menggapai dokter Benny.

Dokter Benny menggulurkan tangannya untuk menenangkan pergerakan tangan Linda yang histeris.

"Dokter Benny.. suamiku pasti salah kan? Saya memang sekarang tidak melihat apa-apa, tapi besok pasti sudah sembuh. Mungkin hanya ada iritasi debu saja. Iya kan dok?" tanya Linda seolah merengek seperti anak kecil pada orang tuanya.

Dokter Benny menarik napas, lelaki itu menatap wajah Yogi yang merana juga sedih.

"Maafkan saya Lin.." ujar dokter Benny pelan.

Linda terdiam, ia menepiskan tangan dokter Benny yang menenangkannya.

"Tidak mungkin.. saya yakin besok sembuh.. Akang..?" Linda merengek pada sang suami.

Dokter Linda jadi sedih lagi karena wanita ini mengalami shock akibat mendengarkan dan juga pengaruh tabrakan tersebut.

"Ssshhh.. tenanglah sayang.." bisik Yogi mengusap-usap punggung.

Linda menarik lengan suaminya untuk berpengangan. Dokter Puspa dan dokter Benny saling tukar pandangan. Lalu, dokter Puspa berbicara dengan nada lembut.

"Nak Linda, kamu hari ini tetap di ruangan IGD ya sayang, ibu tadi sudah memeriksa anak di dalam kandungan kamu. Kamu jangan khawatir, anak kamu itu kuat, ibu yakin bayi itu lelaki karena anak ini akan menjaga sang ibu." ucap bu Puspa.

Linda jadi terkesiap karena mendengar anaknya di sebut-sebut dokter Puspa, ia gugup karena belum memberitahukan kepada suaminya.

"Ehh.. . Akang.. itu.. saya..saya..?" Linda tidak tahu harus memulai dari mana.

"Tidak apa-apa sayang.. aku tidak akan marah sama kamu. Ini semua salahku juga. Kamu berpikirlah yang tenang dan untuk kesehatan kamu dan anak kita ya.." ungkap Yogi dengan berbesar hati. Lelaki ini dalam sehari sudah bisa berubah dari lelaki egois menjadi lelaki yang lapang dada.

Linda yang terisak-isak karena mendengar suaminya berkata seperti itu.

"Maafkan saya.. maafkan saya.." bisik Linda parau.

Dokter Puspa dan dokter Benny permisi untuk keluar sebentar. Mereka berdua akan berunding untuk memastikan cara memperbanyak memulihkan mata Linda tidak berpengaruh pada perkembangan janin bayi yang masih berusia satu bulan di perut wanita itu.

"Iya bu dokter, saya sepertinya harus melakukan perawatan intensif pada Linda, Pak Yogi tadi bilang akan menyewa seorang perawat untuk menjaga Linda jika pak Yogi pergi bekerja." ujar dokter Benny pada bu Puspa.

MENCINTAI JANDAKU?{Geng Rempong : 6}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang