Laporan

3.5K 215 3
                                    

"Kang.. saya lapar..??" suara Linda yang lembut terdengar dari sofa depan TV di depan tempat tidur rumah ini.

Yogi menoleh dari kegiatannya yang sedang push up di lantai. Ia menyeringai seksi.

"Lapar..? Bukankah tadi sudah 3x makan..?" tanya Yogi dengan makna ganda.

Wajah Linda merona malu. Wanita itu mengambil bantal kecil di sofa dan melemparkan ke arah suaminya dengan kuat.

"Bukan makan yang itu atuh.. Makan beneran.. ini perut lapar.. mau di isi nasi.. iya kan baby..?" ujar Linda sambil mengusap-usap perut datarnya. Wanita itu tanpa sadar sudah menyebutkan kata baby dalam arti sebenarnya.

Yogi berdiri dan mendekati sang istri yang masih mengusap-usap perut secara pelan.

"Baby..?"

"Iya..?"

"Kamu tadi mengucapkan kata apa sayang..?"

Linda tersenyum lalu menatap wajah suaminya yang terlihat mengamati dirinya dengan serius. Ia langsung sadar kalau kelepasan ngomong baby.

"Hmm.. itu.. saya lapar kang.." balas Linda berusaha tenang.

"Bukan yang itu baby.. ada yang setelah ini..?" ujar Yogi sambil menarik kedua lengan istrinya untuk berdiri.

Jantung Linda berdebar-debar kencang. Ia takut ketahuan bohong. Ia memutar otaknya untuk mengalihkan pembicaraan.

Linda lalu merapatkan tubuhnya sambil mengesekkan perut depannya di tubuh sang suami yang hanya memakai boxer ketat untuk olahraga tadi. Ia merinding karena tubuh suaminya ini sudah cepat sekali siaga hanya karena gesekan sedikit.

"Hmm.. itu kang.. saya lapar.. baby akang ini laaaapaaarrr.." desah Linda sambil berjinjit dan mengalungkan kedua lengannya di leher Yogi.

Yogi mendesah lalu menyeringai lebar. Lelaki ini rupanya sudah terkecoh karena rayuan tubuh sang istri.

Yogi mengangkat pinggang istrinya, Linda mengalungkan kedua kaki di pinggang sang suami.

"Kalau kamu lapar, ayoo baby kita masak dulu, karena sepertinya rumahku ini tidak ada apa-apa." ujar Yogi sambil berjalan membawa Linda keluar dari kamar tidur menuju dapur rumahnya. Yogi dengan perlahan menyusuri koridor dengan sang istri berpegangan erat di lehernya.

***

"Lin..?" suara dokter Benny memanggil Linda yang sedang mendorong troli bekas makan seorang ibu yang melahirkan di klinik ini.

Linda stop dan menoleh. Wanita itu tersenyum sopan pada dokter tampan tersebut.

"Ada apa pak dokter..?"

Dokter Benny langsung mendekati Linda.

"Apa kamu baik-baik saja? Tidak pusing lagi?" tanya dokter Benny.

"Tidak lagi dok, saya mah sudah minum obat." balas Linda masih dengan santun.

"Oohh.. baiklah.. apa kamu sibuk?" tanya Benny lagi.

"Lumayanlah pak dokter.... " jawab Linda agak kikuk.

Dokter Benny terlihat juga agak kikuk karena wanita di depannya ini terlihat sangat bersinar-sinar. Wanita ini sepertinya sudah sangat sehat pikirnya agak bingung.

"Pak.. saya permisi ya.. ini mau cuci piring dan membereskan yang lain." tutur Linda sambil mau berlalu dari hadapan Benny.

"Ehh.. iya.. " balas Benny.

Linda berjalan menjauhi Benny yang termenung karena sepertinya lelaki itu berusaha untuk mengatakan hal yang lain pada Linda.

Seorang lelaki yang bertugas sebagai cleaning service memfoto dokter Benny yang terlihat sedang menatap Linda dari belakang. Lelaki itu langsung mengirimkan foto tersebut melalui pesan di aplikasi tercanggih zaman sekarang.

MENCINTAI JANDAKU?{Geng Rempong : 6}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang