Ira pov
" jadi kau akan berpura-pura menjadi masyarakat biasa di wilayah dan kami adalah Werewolf "katanya.
Werewolf?
Manusia serigala?
Saat aku sedang berpikir suara pintu tertutup menyadarkanku.
Aku benar benar sedang tidak bermimpi.
2 hari kemudian
" jadi aku akan pulang hari ini? " tanyaku. Setelah selesai memakai dress selutut dengan tangan panjang.
Aku berusaha menutupi rasa takut dan kekhawatiranku, karena aku kan bertemu dan menjadi babu nyonyaku kembali.
" ya, mari Nona saya antarkan "kata perempuan di depanku. Dia memakai baju yang rapih, dengan kemeja putih dan celana hitamnya.
" kita akan kemana? " tanyaku saat mengikutinya berjalan keluar rumah sakit.
" alpha memerintahkan aku untuk membawa nona ke kediaman nona " katanya
" kediamanku? " tanyaku. Apa maksudnya rumah nyonya?.
" iya nona. " katanya dan membukakan pintu mobil yang berada didepanku.
Aku memandangnya bingung dan dia mengangguk yang berarti aku masuk kedalam mobil itu.
Aku perlahan masuk dan di ikuti dengan perempuan itu. Aku hanya diam selama perjalanan yang aku pikirkan adalah bagaimana reaksi nyonya setelah banyak kejadian yang telah terjadi.
Apa dia akan memukulku atau menjualku?
Memikirkannya saja sudah membuat ku keringat dingin dan juga tubuhku bergetar. Tapi aneh jalan ini berlawanan dengan club. Aku bingung tapi tidak berani bertanya karena pria didepan melihatku dengan pandangan tidak suka sedari tadi. Tapi rasa penasaranku lebih tinggi.
"apa tidak salah jalan? " tanyaku pelan.
" tidak " suara berarti itu yang menjawab. Padahal aku tidak bertanya padanya.
" ah baiklah " jawabku pelan.
Sungguh aku tidak berurusan dengannya. Dia seperti sangat sangat tidak suka padaku. Lagian aku tidak memaksanya untuk membawa mobil ini. Aku juga tidak tahu bahwa aku akan naik mobil aku kira aku akan di suruh jalan menuju club. Walaupun aku tidak tahu arahnya.
Saat aku kembali mengamati kearah luar tiba-tiba saja ada gerbang yang sangat besar yang dijaga oleh beberapa pria berbadan besar seperti pria yang sedang menyupir.
Salah satu pria itu mendekat dan berteriak.
"buka gerbang! Luna datang " Teriaknya kencang dan membuat pria-pria yang sedang berjaga terburu-buru membukakan gerbang besar itu.
Setelah terbuka mereka membentuk barisan di pinggir gerbang itu.
Mobil ini mulai berjalan lagi tapi saat akan melewati mereka semua pria itu menunduk hingga mobil ini melewati mereka semua.
Aku melihat kebelakang mereka sudah mulai menutup gerbang besar itu lagi. Tapi untuk apa mereka menunduk?.
Tunggu jangan bilang ada salah satu orang penting di dalam mobil ini. Jika dilihat pria yang sedang menyupir itu, sepertinya tidak atau jangan-jangan wanita yang ada di sebelahku?.
Ah betapa bodohnya aku tidak menyadarinya. Benar wanita di sebelahku orang penting dalam Werewolf. Aku seharusnya sopan padanya. Bodoh... Bodoh... Bodoh..
"ada apa nona? " tanya wanita disebelahku.
" ah? Tidak apa apa " kataku sambil tersenyum sepertinya suaraku terdengar.
" baiklah kita sudah sampai nona" katanya dan turun dari mobil, aku pun mengikutinya.
Aku melihat rumah sederhana dengan sedikit lahan yang bisa dijadikan taman jika ingin dan pagar kayu setinggi perutku sebagai pembatas dengan rumah lainnya.
"ini rumah nona " katanya yang membuatku terkejut.
" r-rumahku? " tanyaku terkejut. Apakah aku benar benar memiliki rumah sekarang.
" iya nona. Ini kuncinya peralatan, pakaian dan makanan sudah disediakan didalam jika nona membutuhkan sesuatu bisa menghubungi saya. " katanya
" ah baiklah " kataku dan menerima kunci rumah tersebut.
" didalam sudah ada telepon rumah dan nomor nomor yang bisa nona hubungi jika membutuhkan sesuai termasuk nomor saya. " katanya
" maaf sebelumnya, nama nyonya siapa? " tanyaku pelan, tentu aku masih mengingat dia memiliki jabatan tinggi dalam Werewolf.
" Ja-jangan panggil saya seperti itu nona, saya tidak pantas. Maaf jika saya lupa menyebutkan nama saya. Nama saya Yani pria didalam itu adalah Aris Mate saya " kayanya
Mate?
Kata itu lagi.
Tin tin tin
Suara klakson membuatku terkejut.
" baiklah nona jika tidak ada yang diperlukan lagi saya mohon undur diri " katanya dan membungkuk.
" terima kasih " kataku dan ikut membungkukan badanku juga yang menguat ia terkejut.
" jangan membungkuk pada saya nona. "katanya dan terus membungkuk.
" tapi sepertinya jabatan anda tinggi " kataku
" tentu saja jabatan anda lebih tinggi nona. Maaf saya harus undur diri sekarang" katanya dan terburu-buru masuk kedalam mobil.
Setelah mobil itu tidak terlihat lagi, aku masuk kedalam rumahku. Ya rumahku yang baru.
Satu kata.
Cantik
Rumah ini cantik dan sederhana, aku sangat menyukainya.
Aku masuk ada ruang tamu dengan sofa dan meja dengan tembok setinggi pundakku yang memisahkan dengan ruang tv yang memiliki sifat panjang, meja dan tv yang cukup besar menurutku. Aku melihat ruang tv ini, sepertinya ruangan ini akan menjadi tempat favorit ku.
Di belakang sebelah kanan sifat terdapat pintu, saat aku membukanya ternyata itu ruang tidur yang memiliki 2 pintu yaitu tempat pakaian dan kamar mandi. Aku keluar dari kamar tidur yang akan menjadi kamar tidirku dan melihat sebuah penghubung (jadi kayak pintu/ penghubung 2 ruangan rapi ga pake pintu) yang ternyata adalah dapur yang memiliki kompor listrik yang berada di atas meja dengan wastafel disebelahnya. Kulkas dan oven juga ada dalam dapur ini. Ini sudah sangat lengkap untukku.
Aku segera masuk kedalam kamar dan tidur siang karena aku merasakan tubuhku mulai cape, mungkin karena aku baru sja A keluar dari rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Is Mine
WerewolfHidup sebagai budak dan di selamatkan oleh seorang pria aneh. Ah hidupku kenapa tidak bisa tenang. Menolak ajakan pria itu. Aku akan hidup dengan nyonya selamanya dan jujur aku tidak mau. Menerima ajakan pria itu. Aku tidak dapat menjamin hidupku...