[Bab 3]

169 21 5
                                    


~Happy Reading📖~

.

.

.

.

.

"Dekat dengan nya tubuh ini akan terasa debar bahkan getar nya"

•Cheon Sana


Bus yang di tumpangi Sana saat ini terlihat begitu kosong hanya ada beberapa orang yang mengisi sebagian kursi depan bus. Sedangkan itu Sana memilih untuk menduduki kursi belakang bus di dekat jendela karena di sanalah tempat ternyaman baginya

Namun baru saja setengah perjalanan bus itu melaju tapi entah kenapa tiba-tiba bus terhenti secara tiba-tiba dan hampir saja membuat para penumpang di dalamnya terjungkal ke depan

Dug!

"Akhh!"

Sana meringis ketika kepalanya baru saja terbentur kursi bis di depannya cukup keras, bahkan bisa terlihat jika kening nya sedikit lembam dan membiru. Terdengar suara keributan para penumpang lain yang tengah marah-marah pada sang supir karena tidak hati-hati, tapi tidak dengan Sana gadis itu malah tengah merasakan pusing di kepalanya karena benturan yang cukup keras tadi

"Jesoenghamida, sepertinya bus nya mendadak mogok saya harap kalian bisa mencari bus yang lain sekali lagi jesoenghamida" Ujar seorang supir bus hingga mengundang decakan sebal dari para penumpang

Sana hanya bisa menghembuskan nafas beratnya lalu segera turun dari bus itu seperti para penumpang lain, sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing gadis cantik dengan balutan pakaian sekolah nya itu berdiri di pinggir jalan untuk menunggu taxi ataupun kendaraan umum lainnya

"Ahh jinjja, apakah ini hari sial ku?" Gumam Sana sambil terus memijat keningnya yang terasa pening

Dua menit berlalu namun belum juga ada kendaraan umum yang melewati nya, namun kini tiba-tiba saja sebuah mobil Porsche mewah terhenti tepat di depan Sana dan perlahan kaca mobil mewah itu mulai terbuka

"Butuh tumpangan?" Tanya seseorang itu dan berhasil membuat Sana terkejut bukan main

"Eoh? A-anniya.. anni, aku akan pergi de-"

Sana menghentikan ucapannya ketika melihat pria si pemilik mobil mewah itu turun dari dalam mobilnya lalu berdiri tepat di samping Sana dan kini tengah menatap wajah nya begitu lekat. Seorang pria tampan yang membuat jantung Sana selalu berdetak cepat jika berada di dekatnya siapa lagi jika bukan Kim Dahyun

"Kening mu? Gwenchana?" Tanya Dahyun sambil menunjuk ke arah kening Sana

Sontak dengan cepat Sana menggeleng dan menutupi keningnya yang memang terlihat lebam

"Ah ini, nde gwenchana tadi hanya-"

"Masuklah" Pinta Dahyun yang kini sudah membukakan pintu mobilnya

Cracked [깨진]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang