[Bab 9]

111 24 6
                                    

Happy Reading📖

.

.

.

.

.

{Share Space}

17.30 KST

Bias senja menerpa permukaan rambut panjang Sana yang sedikit basah karena keringat. Jam olahraga telah usai tepat pukul lima sore walaupun sempat di akhiri oleh omelan pak Taeyong guru olahraga nya

Gadis yang telah mengganti seragam olahraga nya dengan T-shirt berwarna ungu itu tengah berjalan seorang diri menuju area parkiran sekolah, sedangkan kedua sahabatnya telah lebih dulu pulang. Jihyo pulang lebih awal karena gadis itu akan pergi menjenguk Tzuyu dan yang satunya lagi yang tak lain iyalah Mina baru beberapa menit yang lalu pulang bersama Chaeyoung sang kekasih

Selama kakinya melangkah menuju area parkiran sekolah wajah sendu itu kembali terpaut pada paras cantiknya, tidak ada lagi raut ceria penuh semangat yang gadis itu tampilkan saat berolahraga tadi

Sana akan selalu merasa bingung setiap kali dirinya pulang dari sekolah, gadis itu tak tahu akan benar-benar pulang ke mansion milik Ayah tirinya lagi atau tidak, setelah gadis itu mengatakan pada Hae Kyo jika dirinya akan pergi dari mansion itu

Tapi di sisi lain pun Sana tidak tau harus tinggal di mana jika dirinya tidak pulang selain ke mansion Ayah tirinya. Sebab gadis itu belum mencari tempat tinggal baru untuk dirinya tinggali seorang diri. Semua masalah itu terus berputar di kepala nya layaknya kaset rusak membuat Sana menghentikan langkah kaki nya lalu mendudukkan tubuhnya pada bangku taman dekat parkiran sekolah

Senja di langit terlihat begitu indah sore itu, bias cahaya berwarna jingga nya menerpa wajah Sana yang tengah termenung sambil memperhatikan siswa-siswi lain yang pulang bersama kendaraan mereka dan ada pula yang memilih berjalan kaki. Sedangkan dengan dirinya masih merasa tak tahu harus pulang ke mana hari ini

Namun tiba-tiba cahaya matahari yang sejak tadi terus menerpa wajah nya kini terhalangi oleh seseorang yang saat ini tengah berdiri menjulang tinggi di depan nya

"Kenapa tidak pulang?"

Melihat sosok yang berdiri di depan nya kini bersamaan dengan suara berat yang begitu familiar di telinga nya Sana langsung mengalihkan pandangannya lalu mengangkat kepalanya untuk menatap pria tinggi itu. Dalam tatapan matanya yang sedikit menyipit Sana menemukan Dahyun tengah berdiri menjulang tinggi satu meter di depan nya, bahkan pria itu sudah tak lagi mengenakan seragam olahraga nya melainkan telah di ganti dengan hoodie hitam berserta celana training berwarna serupa

Rambut hitam nya tampak terlihat basah membuat Sana lagi dan lagi kembali di buat terpesona oleh ketampanan seorang Kim Dahyun saat ini. Namun kini dengan cepat gadis itu menggelengkan kepalanya untuk berhenti mengagumi mahluk sempurna di depan nya kini

"Eoh Dahyun-na?" Ucap Sana dengan kikuk

"Aku bertanya, kenapa kau tidak pulang?" Dahyun kembali bersuara saat pertanyaan tadi belum juga di jawab oleh Sana

"Emm.. aku tidak punya rumah, hehe" Jawab Sana dengan tawa lirihnya

"Mwo?" Tanya Dahyun dengan keningnya yang mengkerut

Cracked [깨진]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang