divine fire

3.1K 237 4
                                    


Setelah saya memastikan Tina telah tenang sepenuhnya , saya perlahan melepaskannya dari pelukan saya dan melihat wajahnya yang bersemangat , mungkin karna saya telah menjadi naga dan Indra saya telah banyak berbeda dari manusia namu saya dapat memastikan jika ekspresi Tina saat ini terlihat sangat bersemangat dengan penuh senyum di wajahnya

Crak crak crak

Tanpa kami sadari telur terakhir yang seharusnya menetas besok telah retak
Dan sepertinya akan menetas sekarang

Cangkang telur mulai lepas di mulai dari bagian bawah telur , saya dan Tina diam dan memperhatikan penetasan dengan seksama , yang pertama kali keluar dari telur ada lah kepala naga putih kecil dengan mata terpejam , lalu telur itu mulai retak dan pecah sepenuhnya

'Rrrmeoou'

Naga putih kecil yang keluar dari telur mengeluarkan rengekan yang mirip dengan kucing yang mengeong dan terbaring dilantai , saya masih tertegun , bagaimana bisa mahluk yang di sebut naga ini memiliki suara yang imut seperti itu?

Tina dengan cepat dan menjilati wajah adik kami yang baru menetas , tidak lama kemudian , adik kami itu membuka matanya yang juga berwarna merah yang sama dengan milik kami

" Anila ! " (Tina)

Tina memanggil namanya , sama seprti kami namanya juga di wariskan dari orang tua kami dan terukir dalam ingatan kami , anila elikso

" Oh , kak Tina , kak Zeus "  (anila)

Anila menatap kami dan memanggil nama kami , itu juga menegaskan tidak ada masalah dalam warisan ingatannya , karna terkadang ada naga yang menetas dan gagal menerima warisan ingatan , dan bertindak liar hanya dengan naluri bahkan tidak bisa berbicara atau bertelepati , tapi sepertinya kami bertiga berhasil dengan sukses mendapatkan warisan ingatan

" Anila , kamu menetas lebih cepat 1 hari dari pada waktu yang seharusnya , seharusnya besok penetasan anda , apa ada yang salah dengan tubuhmu? " (Zeus )

Saya mendekat dan memperhatikan tubuh nila , penampilannya sama persis dengan Tina , hanya saja fitur wajah naganya agak berbeda , tubuhnya sedikit lebih kecil dari Tina , mungkin sekitar 1,9 meter , jika ada yang paling membedakannya dengan Tina adalah anila memiliki titik tato merah sebentuk berlian kecil  di tengah dahinya antara tanduk dan matanya , itu terlihat bagus

Anila mencoba untuk berdiri perlahan lahan di atas empat kakinya , setelah berdiri ia memperhatikan dan merasakan tubuhnya

" Tubuhku baik baik saja , hanya saja  ketika saya masih tertudur di dalam telur saya terbangun karena mendengar raungan yang menakutkan " (anila)

Seperti yang saya duga , anila yang seharusnya menetas besok jadi menetas hari ini karna gangguan dari raungan saya

" Aha ha ha , yah itu aku yang meraung , maaf jika itu mengagetkan mu anila " (Zeus)

Saya tertawa canggung dan meminta maaf pada anila , jika ada sesuatu yang salah dengannya karna menetas lebih awal sudah pasi itu salah saya

" Mm , itu raungan yang luar biasa kak Zeus " (anila)

Anila menatap saya bersemangat , saya hanya tertawa canggung sekali lagi

" Baiklah anila , anda harus segera makan , ruangan warisan makanan anda di sebelah sana " (Tina)

Tina menunjukan anila ruangan terakhir yang belum terbuka , anila mengangguk dan menyentuh ruangan sama seperti yang saya lakukan dan pintu itu terbuka secara otomatis , isi ruangan juga sama dengan milik saya , anila masuk dan langsung mulai makan

Setelah menghabiskan makanannya anila keluar dari ruangan dan berkumpul bersama kami

" Anila , aku sudah melihat nafas naga Tina , tunjukan padaku nafas nagamu " (Zeus)

"Mm"

Nila mengangguk dan mulai membuka mulutnya , setelah itu api putih yang sangat panas menyembur dari mulutnya menuju ke sebuah batu besar berjarak 7-8 meter dari kami , hanya 1-4 detik batu tersebut hancur dan meleleh merah  , sama seperti Tina

" Sangat bagus nila , Zeus kita sudah menunjukan nafas kita , sekarang giliran mu " (Tina)

Saya mengangguk dan bersiap , target saya adalah batu yang sama ukurannya dengan bus mini , berjarak 10 meter dari saya

Saya membuka mulut saya lebar lebar , ada perasaan hangat padat berkumpul di paru paru saya , ada garis putih memanjang dari leher kearah dada saya yang mulai bersinar dari dalam seperti lampu neon berwana putih biru lembut , setelah saya merasakan paru paru saya penuh dengan perasaan hangan itu , saya menyemburkannya dalam satu hembuskan ,

'fhuaaaaaaa'

api putih kebiruan keluar dari mulut saya , memanjang kearah batu  , ketika api menyentuh batu itu terurai menjadi partikel dan tersapu tidak seperti api milik Tina dan nila yang membakar  , 2 detik kemudian batu itu musnah , dan semburan api saya terus berlanjut dan memanjang sekitar 20 meter mendarat di tanah , menciptakan gelombang kejut yang tidak begitu kuat , begitu saya menghentikan seburan api saya , di tanah tempat nafas saya mendarat berubah menjadi kawah berbentuk mangkuk dengan diameter 10 meter dan kedalaman sekitar 4 meter di tengahnya , tidak ada tanda tanda terbakar , seolah olah lubang itu di gali atau bekas pusat ledakan bom kecil

Saya tercengang dengan dampak yang di hasilkan oleh nafas api saya , itu tidak membakar , namun menghancurkan ,  bahkan tanpa menyisahkan debu dari benda benda yang di sentuh olehnya

" Divine fire " ( Tina )

Tina tercengang menatap saya dan bergumam ,

Ya saya juga tercengang , anila pun sama ,

Divine fire , atau api ilahi itu adalah api yang menghancurkan , tidak hanya menghancurkan sesuatu yang di sentuhnya , api itu bahkan akan membakar dan memusnahkan jiwa dari targetnya

Kami bertiga tau api ini hanya  pernah di miliki oleh raja naga pertama dalam sejarah , ini terukir jelas dalam ingatan warisan kami  dari jutaan tahun lalu ketika era naga pertama di ciptakan , ini membuktikan jika kami ras naga putih yang mulia adalah salah satu ras denganan warisan ingatan tertua yang masih bertahan hingga sekarang , di luar sana di benua ini atau benua lain sudah banyak naga yang tidak lagi memiliki warisan ingatan atau informasi dari jutaan tahun atau era pertama , dan hanya memiliki warisan ingatan dari ratusan ribu tahun atau hanya puluhan ribu tahun.

"  Zeus , kamu harusnya sudah tau apa nafas apimu ini , dan kamu tidak boleh menggunakannya di hadapan naga lain sampai kamu atau kita cukup kuat melindungi diri kita sendiri , karna jika naga lain tau kamu memiliki divine fire ini mereka akan mengincar mu sebagai bawahan , atau terburuk pihak lain yang menginginkan posisi dragon king akan  membunuhmu untuk mencegah pesaing kuat untuk tumbuh " ( Tina)

Tina menjelaskan dengan khawatir dan kekaguman di dalam suaranya ,
Anila hanya mengangguk angguk menunjukkan persetujuannya

" En , aku tau "  (Zeus)

GREAT DRAGON KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang