berburu

2.7K 211 5
                                    


Saat ini saya merasa sangat lapar , dan mulai hari ini saya harus berburu untuk mendapatkan makanan

Ketika saya berjalan kearah istana dengan dua kaki , ekor saya berayun kekiri dan kekanan menjaga keseimbangan tubuh saya , sayap saya terlipat di punggung saya , langka kaki saya mengeluarkan suara dentuman Ringan di setiap injakan , Tina dan anila telah bangun dan menatap saya heran dan kagum tercermin di mata mereka ,

" Zeus anda terlihat sedikit aneh , tapi sangat gagah secara keluruhan " ( Tina )

" En , benar kak Zeus terlihat sangat jantan " (anila)

" Hahahahaha , kalian juga terlihat cantik , Tina , anila " (Zeus)

Tina dan anila mendekat ke arah saya memperhatikan dan menyentuh  tubuh saya yang sedikit berbeda

Saya juga memuji mereka dan menggosokan pipi saya ke pipi mereka untuk menandakan kasih sayang , benar , mereka berdua adalah satu satunya keluarga saya di dunia ini dan sangat berharga

" Aku lapar , mari turun dan pergi berburu bersama agar lebih aman "
(Zeus)

" Ayo ke arah Padang rumput di sisi timur gunung " ( Tina)

" Ya ya , saya ingin memakan mahluk yang di sebut banteng itu " (anila)

Dari ingatan warisan sisi timur bawah gunung memiliki Padang rumput yang luas , sisi barat dan Utara di tutupi oleh hutan lebat tempat banyak makhluk magis kuat  , sementara bagian selatan adalah danau yang sangat besar

Mahluk magis di bagi menjadi peringkat SSS , SS , S , A , B , C , D , E dan F , dengan SSS yang paling kuat dan F yang terlemah ,

Banteng hanya lah makhluk peringkat E  , sementara naga berdarah murni mulia seperti kami adalah peringkat SSS jika sepenuhnya dewasa  , naga darah murni biasa di peringkat SS sementara naga berdarah campuran di peringkat S , namun saat ini kami hanyalah naga remaja muda yang memiliki kekuatan setara peringkat A

Makhluk magis non humanoid akan memiliki kecerdasan tinggi dan mampu berkomunikasi ketika mereka mencapai kekuatan minimal peringkat B , sementara peringkat c - f hanya memiliki kecerdasan dasar dan naluriah , kasusnya akan berbeda jika mengarah ke makhluk humanoid , mereka hampir semuanya mampu berkomunikasi hanya saja tingkat IQ yang berbeda beda seperti , goblin , orc , oger , demon , elf , manusia dan lain lain

Agar lebih aman di perburuan pertama kali ini saya setuju dengan anila untuk berburu banteng atau makhluk peringkat D kebawah

Tina dan anila sangat bersemangat dan mulai berlari dengan 4 kaki mereka keluar dari istana menuju arah timur pinggir tebing puncak gunung , saya tidak bisa berlari  dengan dua kaki , itu sangat sulit untuk di lakukan dengan tubuh naga , jadi saya juga berlari mengunakan 4 kaki mengejar mereka

Ketika kami sampai di tebing sisi timur puncak gunung  , kami bertiga menatap awan yang menghalangi pandangan ke bawah  , saya sangat bersemangat untuk menjelajah dan keluar dari tempat ini untuk pertama kalinya ,

'RrOOARRR'
'Rrroaar'
'Rrroaar'

Saya mengaum ke arah awan karna terlalu bersemangat  , Auman saya  terdengar sangat garang bahkan singa  dan harimau tidak ada apa apanya jika di bandingkan ,   raungan kali ini tidak membawa kekuatan ilahi yang bisa menekan naga lain  , itu hanya raungan naga biasa yang bisa menakut nakuti mahluk lain , Tina dan anila juga ikut meraung hanya saja tidak begitu keras di bandingkan raungan saya.

Mereka merentangkan dan mengepakkan sayap mereka dengan   ringan lalu melompat ke bawah , karna ini penerbangan resmi pertama kami , tentu saja membutuhkan waktu untuk terbiasa dan menjadi ahli  , saya juga melakukan sikap yang sama dan melompat menyusul mereka ,

" WOOohuuu , hahahaha "

Terbang terasa sangat luar biasa , begitu nyaman dan bebas , perasaan angin melewati tubuh saya sedikit menggelitik ,

Sebelum menyentuh awan di bawah  , kami sudah terbang stabil horizontal hanya membentangkan sayap ke rentang maksimal mereka dan seolah mengendarai angin ,

Kami terbang turun perlahan lahan , ketika saya tepat di atas awan itu , saya mengulurkan tangan menyentuh mereka , itu lembab membuat tangan dan cakar saya sedikit basah , lalu kami bertiga mulai sedikit menukik kebawah menembus awan ,

Yang menyapa bidang pengelihatan kami adalah bidang rumput yang luas , dengan beberapa pohon kecil serta sungai kecil yang mengalir di tengahnya  , ada banyak mahluk hidup herbivora di atasnya berkumpul berkelompok dan mengunyah rumput terlihat sangat hidup dan menyegarkan mata

Kami masih terbang tinggi , dan mencari target kami ,

Akhirnya saya melihat banteng banteng itu agak mirip dengan banteng di bumi hanya saja lebih besar dan kuat , itu memiliki panjang 4-5 meter dengan ketinggian rata rata 2,5 meter , saya yakin itu memiliki berat beberapa ton ,

Kami memilih target kami masing masing dan siap untuk melancarkan serangan , kami terbang semakin rendah dan mulai di perhatikan oleh kawanan banteng itu , mereka mulai berlari ketakutan , Tina dan anila menyemburkan api mereka  memukul kepala banteng membunuhnya secara instan

saya tidak melakukan hal yang sama , saya agak ragu awalnya bagaimanapun ini adalah memakan mentah daging berdarah dan saya agak jijik , namun karna perut yang lapar di tambah naluri mengatakan itu adalah makanan saya  terbang cukup dekat dengan salah satu banteng langsung menerkamnya , begitu cakar dan cengkraman saya menusuk punggung banteng dan membuatnya menjerit kesakitan , saya melanjutkan serangan dengan membuka rahang dan menggigit leher banteng,

' creak'

Leher banteng itu langsung putus dan terpisah dari tubuhnya menyebutkan banyak darah dan rebah ketanah

Kematian instan

Saya mendarat di dekat tubuh banteng lalu meludahkan kepala banteng yang masih di mulut saya ,

Saya terkejut akan 2 hal , pertama , saya tidak menggunakan kekuatan penuh rahang saya namun itu sudah cukup untuk mencabik dan memutuskan leher banteng menunjukan betapa tajam taring-taring di mulut saya

Kedua saya terkejut akan rasa darah dan daging mentah di mulut saya , tidak seperti yang saya bayangkan , rasa darah dan daging ini sangat lezat , mungkin karna Indra perasa naga yang berbeda yang mempengaruhi itu

Tanpa menunda saya mulai menggigit dan memakan setengah tubuh banteng itu , menyisahkan setengah untuk mencoba memanggangnya dengan nafas api saya , tentu saja semburan itu sangat ringan , saya ingin makan bukan menghancurkan

Setelah terpanggang , saya mulai memakan bagian terpanggang dan menemukan rasanya tidak berbeda dengan yang mentah , jadi jelas tidak perlu membuang waktu untuk memanggang

Menghabiskan 1 ekor banteng tidak membuat saya kenyang , saya mungkin masih harus me makan 3 ekor lagi , jadi saya melanjutkan pergi berburu sendiri meninggalkan Tina dan anila di belakang , setelah sekitar setengah jam ketika saya menghabiskan banteng keempat saya , saya tiba tiba mendengarkan lolongan banyak serigala di bagian belakang tepat tempat dimana saya meninggalkan Tina dan Anila

Tepat setelah itu saya mendengar telepati anila yang meminta bantuan saya karena Tina sedang terluka di sayapnya dan tidak bisa terbang

Tanpa menunda saya terbang kearah mereka dengan kecepatan maksimal saya.



GREAT DRAGON KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang