Lima

420 59 2
                                    

Itu sudah yang ketiga kalinya Minhyuk menoleh ke arah gang di belakang tempatnya berdiri menunggu. Sayang, orang yang ditunggunya belum juga menampakkan batang hidung dan itu kembali membuatnya mendesah pelan.

Sebenarnya dari awal ia tidak punya niatan untuk menunggu Yuri di depan gang seperti itu. Namun di tengah perjalanan entah mengapa ia teringat dengan kejadian yang menimpa Yuri belakangan ini. Karena itulah ia jadi khawatir hingga akhirnya memutuskan untuk menunggunya di depan gang.

Tap tap tap tap.

Suara langkah tergesa yang tiba-tiba terdengar seketika mengalihkan atensinya. Kedua manik hitamnya lalu menemukan sosok Yuri yang terlihat terkejut begitu bertemu pandang dengannya.

"Oppa ngapain di sini?" tanya Yuri begitu tiba di hadapan Minhyuk.

"Nungguin lo lah."

"Huh?"

"Udah ayo cepet keburu busnya dateng," ujar Minhyuk yang lalu bergegas beranjak sebelum Yuri sempat berbicara lagi.

Keduanya lalu berjalan bersisian menuju halte yang hanya berjarak 50 meter dari gang.

Tak lama setelah tiba di halte, bus yang biasa membawa mereka ke sekolah pun datang.

"Selalu penuh, ya," komentar Yuri sebelum menaiki bus disusul Minhyuk.

"Iyalah. Namanya juga jam anak sekolah berangkat."

Karena bus sudah penuh, mereka pun terpaksa berdiri dengan posisi Minhyuk berada di depan dan Yuri di belakang.

"Semalam lo tidur jam berapa, Yur?" Minhyuk membuka pembicaraan di sela perjalanan.

"Ah, nggak liat jam aku."

"Jangan terlalu dipikirin sampe ngebuat lo susah tidur dan nggak enak makan, ya."

"Apanya?"

"Ya, apalagi kalo bukan itu."

"Enggak, kok."

Ckiiiit!

Tepat setelah menjawab demikian, tiba-tiba sopir bus menginjak rem mendadak. Yuri yang sudah berpegangan tetap saja nyaris terjatuh kalau saja Minhyuk tidak segera menggeser tubuhnya untuk menahan tubuh gadis itu.

"Gwanchena?" tanya Minhyuk saat bus sudah kembali berjalan.

Yuri hanya mengangguk pelan sebelum menundukkan kepala.

Kepalanya memang hanya berbenturan dengan punggung Minhyuk, namun entah kenapa sukses membuat debaran jantungnya jadi tidak normal.

📨📨📨

"Oi!"

Lee Euiwoong yang berjalan seorang diri di koridor lantai satu dengan kepala tertunduk sama sekali tidak terkejut saat ada yang menepuk bahu kanannya dari belakang. Sebelumnya ia memang sudah menduga pasti akan ada yang berbuat demikian. Dan saat pemuda berparas imut itu menoleh, tahu-tahu saja Lee Daehwi--salah satu teman satu kelas--sudah berjalan di sisi kanannya.

"Lesu banget. Kayak orang habis putus cinta aja," komentar Daehwi setelah melihat wajah Euiwoong.

Euiwoong tidak akan protes karena itu ada benarnya. Bukan putus cinta, lebih tepatnya cemburu melihat Yuri dan Minhyuk yang berangkat sekolah bersama tadi.

Ngomong-ngomong soal Yuri, ia jadi teringat dengan kakak kelas bernama Goo Yoojin yang bicarakan di grup chat semalam.

"Oh ya, Wi."

"Hm?"

"Lo tau anak kelas dua yang namanya Goo Yoojin nggak?" Euiwoong bertanya demikian pada Daehwi yang tak lain adalah biang gosip di kelas.

Message ; Jo Yuri x RockyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang