"Ya gue pasti milih-milih korbannya lah! Yang menurut gue lemah, ya gue bunuh. Apa, lo mau jadi korban selanjutnya?"
***
Flashback ON
Saat ia memperkenalkan diri dikelas, ia melihat anak perempuan berambut pendek dibarisan nomer 2 dari belakang.
Ia tersenyum, 'ternyata dugaan gue bener. Lo ada disini Zil' gumamnyaSebenernya ia ingin duduk disamping anak berambut pendek itu, tapi karna guru sudah menentukan, yaa apa boleh buat? Toh gak lama lagi hidupnya akan berakhir
Saat Viona duduk, ia masih memperhatikan anak berambut pendek itu asyik berbincang dengan temannya. Seakan ia tak mengenal dirinya. Entah lupa atau gimana
'Sombong ya lo sekarang, siap - siap aja lo besok tinggal nama doang Zil' batin Viona tersenyum menyeramkanFlashback OFF
Viona keluar dari toilet tapi tidak menuju ke kelas.
Ia melangkahkan kakinya ke suatu tempat.Setelah sampai ia celingukan, "aman."
Lalu ia sedikit jongkok di tanah, dan menggali tumpukan tanah itu. Entah apa yang ia cari.
Nafsu menggalinya memuncak sampai seragamnya terkena cipratan tanah itu.
Kemudian, tangannya berhenti ketika ada benda tajam mengenai kulitnya sampai berdarah.
Lalu ia mengambilnya, "Yes! Akhirnya ketemu!" ucapnya senang(Q : apa kalian bisa tebak dimana dia berada?)
Lalu ia membawa benda tajam itu ke dalam bajunya. Tapi sebelumnya, sisi tajam benda itu, sudah ia lapisi dengan bahan lain agar tidak mengenai kulitnya. Lalu ia mengambil kertas dan pulpen dari sakunya kemudian menulis sesuatu, terus ia melipatnya kembali.
Viona menuju kelasnya, tentunya sudah membersihkan bajunya dari tanah itu. Walaupun masih ada bekas coklat tanah. Ia menuju tempat duduknya, tetapi ia memutar ke arah tempat duduk anak berambut pendek itu. Oke, biar author gak ribet nyebut itu orang, sebut aja namanya Zilya.
Viona melempar kertas itu di meja Zilya tanpa mencari perhatian lawan bicaranya.
Merasa ada sesuatu yang terlempar ke arahnya, ia pun mengalihkan pembicaraan dan membuka kertas itu.
Halo Zilya! Ini gue Viona. Hebat kan? Gue bisa tau nama lo. Boleh ngobrol berdua gak? Yang pertama biar saling kenal aja sih, terus ada yang ingin gue tanyakan soal--
Deg!
Ia membulatkan matanya,tangannya pun ikutan bergetar saat membaca tulisan 'itu'.Zilya memberanikan diri menoleh ke arah meja Viona. Disana ia memasang senyum menyeramkan.
Lalu Zilya membalikkan pandangannya kembali. Sungguh, ia sangat takut melihat wajah nya.Karna ia penasaran bercampur takut, ia memberanikam sekali lagi menoleh ke arah Viona.
Viona masih tersenyum, dan mulutnya seakan berkata.
'Per-gi ke ha-la-man be-la-kang, Se-ka-rang. En-tar gu-e nyu-sul.'Glek! Ke halaman belakang sekolah? Mau apa dia? Dan.. darimana dia tau rahasia besar gue?! Gumam Zilya gemetaran.
Ia mengarahkan pandangannya ke arah bawah surat itu, tertulis..
Kalau lo gak cepet kesana, rahasia lo bakal gue bongkar!
Zilya pun berdiri
Setelah ia meminta izin ketua kelasnya dengan alasan ke toilet, ia segera menuju halaman belakang.Sementara, Viona kembali membaca novelnya sambil tersenyum puas, Akhirnya ajal lo dikit lagi ya zil. Semoga lo menerimanya. Batin Viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psycho [END]
Mystery / Thriller"Kalo membunuh itu jangan langsung dihabisi. Disiksa aja dulu." *** Cerita ini, lebih menceritakan tentang, "bagaimana cara seorang psikopat membunuh korbannya?" Cerita ini bukan creepy creepy an, tapi bagaimana kalian para readers menahan diri untu...