####4

265 31 19
                                    

"Gue paling heran sama mahluk keparat di dunia ini. Baru juga gue tebas kepalanya, udah mati. Lemah!"

-Psikopat

***

Setelah membunuh anak yang bernama Nisa kemarin, Viona sudah tidak masuk sekolah lagi. Dan dikabarkan, ia sudah keluar dari sekolah. Katanya sih, udah gak ada manusia lemah lagi yang bisa ia bunuh disana.

Makanya, ia kembali ke tempat tinggal asalnya. Hutan.
Viona tampak sedang duduk santai dikursinya.
"Akhirnya gue keluar dari sekolah membosankan itu."

Viona mengeluarkan selembar  kertas yang ada disakunya. Kertas itu ia temukan dikolong meja nya.

Saat membuka kertas itu, ia membulatkan matanya.

Begini isinya,
Halo Vi, apa kabar?
Lo masih inget gak sama gue? Pasti gak inget ya?  Mentang-mentang udah jadi psikopat yang sukses jadi lupdar sama temen sendiri. Oke, kembali ke tujuan awal gue ngirim surat.
Gue punya permainan nih, lebih tepatnya sih tantangan. Mau ikutan gak? Kalo mau temuin gue di tempat biasa besok.

-Ethan

"Itu manusia mau ngapain lagi sih? Gak kapok ya, waktu itu nyawanya pernah hampir ilang sama gue?" Viona melempar surat itu.

Ia mengangkat kaki, "Tapi, gue cukup penasaran sih sama permainan atau tantangan yang dia bilang itu. Apa gue coba ya?"

Ethan ini adalah satu-satunya korban Viona yang jadi temennya. Aneh kan? Tapi, biasanya permainan-permainan yang ditawarkan Ethan selalu menarik.

"Yaudahlah, sekali-kali gue ikut. Sekalian nyari mangsa baru, tangan gue gak enak banget kalo gak bunuh orang."

***

Viona pun bergegas menuju tempat yang biasanya ia dengan Ethan bertemu.
Benar saja, Ethan sudah ada disana.

"Gue yakin lo udah pasti bakal dateng Vi." Ethan berdiri dan memegang pundak Viona.

Dengan cepat, Viona langsung menepis tangan Ethan.
"Bacot brengsek!" Bentaknya.

Ethan hanya menggeleng kepala, "Ternyata lo masih gak berubah ya v
Vi, masih galak." Viona menatapnya sinis.

"Oke oke, lo duduk dulu deh biar enak ngobrolnya."

Viona mengerutkan dahi, "Bisa gak, gausah bertele tele?"

"Tinggal duduk aja repo-"

BRAK!

Deg!
Hantaman kapak mengenai kursi yang akan diduduki oleh Ethan sampai hancur, tentu membuatnya kaget.

Viona melangkah maju dan mendekatkan ujung kapaknya persia didepan Ethan.

Ethan hanya bisa menelan ludah, "Kalau gue bilang enggak ya enggak! Nyawa lo pengen gue ambil sekarang juga, hah!?" bentak Viona

"E-enggak Vi. Y-yaudah kita ngobrolnya sambil diri aja." Ethan sudah bergidik ngeri melihat temannya yang seketika berubah menjadi monster itu. Entahlah, Viona menggap dirinya teman atau mantan korban.

"J-jadi, gue punya permainan. Tapi, kayaknya permainan ini bakal sadis banget buat dimainin," ucap Ethan sedikit gugup.

Viona menoleh, "Sadis? Maksud lo?"

Crazy Psycho [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang