"Saat aura psikopat gue muncul, jangan harap lo semua matinya dalam keadaan utuh."
-Psikopat
***
Waktu pun terus berjalan, sampai tersisa orang Viona satu dan Ethan satu.
Seri ceritanya.
"Suit ini adalah suit penentuan. Yang menang harus bunuh satu orang milik lawan dan ngebacok orangnya. Gak boleh sampai mati," ucap Ethan.
"Hmm... gue tau. Udah cepet! gak sabar nih gue," ucap Viona.
"Oke."
Mereka bersiap.
"Suu..."
"Wiitt.."
Viona menatap hasil akhir penentuan suit ini dengan santai. Karna hasilnya, Viona kertas Ethan batu. Jadi, Viona yang menang.
"Gimana Than?" tanya Viona tersenyum menyeramkan.
Ethan nampak masih gak percaya dengan apa yang ia lihat. Dia... kalah!
"Hah.. gue langsung mulai aja ya, sini lo!" Viona menyuruh satu-satunya orang milik Ethan agar mendekatinya.
Viona menoleh ke arah orang miliknya, "Selamat! Lo bebas dari permainan ini. Dan lo boleh pergi."
Anak cowok berkacamata itu pun lari terbirit-birit.
Viona kembali memandang anak perempuan yang akan menjadi korban mutilasinya saat ini.
"Haii.." Sapa Viona. Menyeramkan!
Anak itu bergidik ngeri.
Tiba-tiba dia bersujud didepan Viona, "Pliss... gue mohon... jangan bunuh guee.... gue masih mau hidup, gue masih punya keluarga yang sayang sama gue, gue masih punya pendidikan yang harus gue selesaikan. Tolong jangan bunuh gue." Melas anak itu pada Viona sambil menyatukan kedua tangannya di kepala.
Viona yang melihat itu, malah tertawa keras. Sangat keras! Bahkan, kelelawar-kelelawar yang ada didalam goa itu, beterbangan keluar goa.
Ya, mereka melakukan permainan keji itu didalam goa stalaktit. Goa stalaktit itu semacam goa yang dulunya bekas peperangan atau pembunuhan dan sudah tidak pernah di datangi orang.
Viona menjambak rambut anak itu lalu mendongakkan kepalanya, "Heh! Emangnya dengan lo ngemis-ngemis begini, gue bakal ngebiarin lo tetep hidup gitu?!!" Tanya nya dengan nada menekan.
Ethan yang mendengar percakapan itu berasa ingin lari keluar dari goa ini, tapi nanti Viona malah akan membunuhnya seperti para anak buahnya tadi.
Anak itu yang ternyata bernama April, tangisannya masih sangat keras terdengar.
"DIAM BRENGSEK!"
CTARR!!
Pecutan itu berhasil merobek pipi April yang masih saja menangis.
CTARR!!
"GAUSAH CENGENG LO JALANG!"
April pun terdiam, ia hanya bisa pasrah apa yang akan terjadi padanya nanti. Walaupun sebenarnya ia tak terima dibilang jalang.
"Lo perlu gue pecut dulu ya baru mau diem?" tanya Viona yang tak dijawab oleh April.
"HEH ANJING! JAWAB!"
ZRASH!
Viona terkejut ketika melihat April merobek lengan kirinya menggunakan silet hingga bercucuran darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psycho [END]
Mystery / Thriller"Kalo membunuh itu jangan langsung dihabisi. Disiksa aja dulu." *** Cerita ini, lebih menceritakan tentang, "bagaimana cara seorang psikopat membunuh korbannya?" Cerita ini bukan creepy creepy an, tapi bagaimana kalian para readers menahan diri untu...