####Special Part - 2

179 13 2
                                    

"Mati lo, jalang!"

Varo sudah siap dengan cakaran tajam nan kuatnya.

Tatapan matanya yang sudah dipenuhi nafsu membunuh itu, tidak ada lagi yang bisa menghalanginya. Menurutnya.

Saat sudah dekat dengan Xian, tangannya pun mengayuh ke depan dengan cepat.

Grep!

"Hoo... udah gue duga lo bakal lakukan ini."

Varo tak menyangka kalau gerakan Xian lebih cepat dibanding dirinya. Dalam fisika, kecepatan gerak cewek itu kira-kira 0.01 sekon. Tangannya ditangkap oleh Xian.

Bukankah ia sudah tidak mengeluarkan suara?

Bukankah ia sudah sangat berhati-hati?

Kenapa?

"AARRGHHH!!! MATI LO JALANG!"

Varo mengeluarkan seluruh tenaga yang sudah ia kumpulkan di setiap aliran darahnya.

"BRENGSEK!"

Ia mencabik semua anggota tubuh Xian. Cewek yang telah menghinanya.

"KEPARAT!"

Ia menggigit dan menghisap darah Xian. Dia sudah tak tahan dengan kepingan celotehan cewek itu yang hanya berupa hinaan.

"BAJINGAN!"

Ia mengambil kapak punya Viona yang tertancap di pohon.

"HAHAHA! MATI LO JALANG KEPARAT!"

ZRAASSHH!!

Kepala Xian terbelah dua. Badannya sudah tidak utuh lagi. Sudah terbelah-belah.

Varo tersenyum lebar, kemudian tertawa keras. Ternyata, jika ia mengeluarkan semua kekuatannya juga cewek macam Xian itu bisa mati dengan mudah.

"Liat kan? Meskipun gue pemberontak, gue gak banyak omong kayak lo jalang! Mampus lo dimakan belatung!" Ia melemparkan kapak yang ia pegang ke arah Xian.

Varo pun berbalik badan dan hendak merayakan kemenangannya dengan para ular dan kalajengking peliharaannya.

BRAK!

Suara itu membuat Varo kembali menoleh. Ia sangat terkejut. Tak bisa berkata-kata lagi dengan apa yang ia lihat.

"Kaget, Var? Kan gue udah bilang. Keluarga psikopat abadi gak mungkin bisa mati." Xian hidup kembali. Tanpa goresan luka sama sekali. Semua yang sudah robek dan terbelah, menyatu kembali dengan mudahnya. Dan, tanpa bekas.

Varo benar-benar tak percaya. "Kok lo masih hidup?! Bukannya tadi gue-"

"Iya. Lo cabik gue, gigit gue, bacok gue pake kapak adek gue. Dan, gak mempan." Xian seraya membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di pakaiannya.

Varo benar-benar tak percaya, "Lalu, dia?! Kenapa dia bisa mati?! Dan... lo enggak jalang?!" Ia menunjuk pakaian Viona.

Xian tampak berfikir sebentar, kemudian tersenyum sinis. "Sepertinya, karena lo pemberontak di keluarga, jadi gak ada yang kasih tahu ya." Ia kembali mempermainkan jarinya.

Varo tak tahan dengan sikap Xian yang bertele-tele. "Emang dia kenapa, jalang!?" Ia memukul pohon dan hancurlah pohon itu.

"Sabar, Var. Kesian gue sama pohonnya." Xian sengaja memancing kemarahan Varo.

"BACOT BANGSAT!"

Xian tersenyum miring, "Asal lo tahu, Viona itu nama aslinya bukan Viona Fransisca Sierra. Tapi, Viona Tralemi Reomus." Mendengar itu, tubuh Varo seakan kaku. "Berarti dia..."

"Ya, salah satu keluarga lo. Alias adek kandung lo." Varo tak bisa berkata apa-apa lagi. Berarti, ia baru saja memakan tubuh 'adik kandung'nya sendiri?

"Kenapa lo bilang itu adek lo?" Xian menepuk jidat, "Ah, itu. Orang tua gue ngangkat dia jadi anak. Dan, orang tua lo setuju aja karena mereka percaya sama keluarga gue." Semua panca indra Varo seakan mati rasa.

"Terus, dia bisa jadi psikopat juga karena sering melihat keluarga kami membunuh para terdakwa ataupun orang biasa dengan cara sadis. Jadi, ya dia jadi ikut cara kita. Tapi, yang namanya anak angkat tetap saja tidak sama dengan sang anak kandung kan?" Xian tersenyum menyeramkan.

"Jadi tadi, lebih pas kalo dibilang... lo baru memakan tubuh adek lo sendiri. Bodoh bukan?" Xian menaikkan alisnya. Ia sangat suka ketika melihat wajah Varo terkejut bukan main. Permainannya selama ini, hampir selesai. Tinggal...

Grep!

"Kenapa lo gak bilang dari awal, jalang?! Kenapa, hah?!" Varo kembali ke wujud monsternya. Ia mencekik leher Xian kuat-kuat.

Xian merasa sudah waktunya untuk ia menggunakan kekuatannya.

Grep!

"Heh, keparat! Lo itu cuma seorang pemberontak yang bikin nama keluarga Reomus hancur!" Bola mata hijau Xian, berubah menjadi hitam. Keseluruhan. Ia mencekik balik Varo dengan cengkraman yang kuat. Tanpa kuku yang tajam.

Varo merasa sesak. Ia tidak bisa bernafas sama sekali. Tenggorokannya seakan tercekat oleh sesuatu yang sangat kuat. Tenaga cewek ini benar-benar.. batinnya.

"Brengsek! Gimana, hah?! Lo gak ada apa-apanya dibanding gue!"

Xian mencekik bahkan memutar leher Varo seperti orang sedang memeras cucian basah. Dengan mudahnya.

"AAAAAAKKKK!!!" Varo berteriak keras tapi tak lama, karena suaranya keburu habis akibat darah yang mengalir semakin berkurang.

Xian memang tidak suka menggunakan senjata kalau membunuh, dengan tangan kosong akan lebih memuaskan saat menyiksa korbannya.

Kemudian ia melempar Varo ke tanah.

Darah mengalir deras dari leher Varo. Ia merasa sudah tak sanggup lagi bergerak bahkan jari kelingkingnya.

"Xi... to-long.. bi-la-ngin.. uhuk uhuk! Ke-luar-ga gu-e.." Varo sepertinya masih punya sedikit tenaga dari ilmu kebalnya.

Xian sudah kembali menjadi wujud perempuan dengan bola mata hijaunya yang bersinar. "Apa?"

"Gu-e..." Tampaknya, darah yang keluar dari lehernya itu sudah banyak dan tidak berhenti mengalir. Nafasnya pun berhenti untuk selamanya.

Xian mendelik, "Bangsa Reomus emang lemah. Lo tuh lemah bangsat! Dasar bajingan!" Saat ia akan pergi meninggalkan Varo, ia terhenti.

Xian melihat coretan darah di lengan kiri yang menurutnya seperti tulisan yang sengaja dibuat cowok itu. Entah kapan ia membuatnya.

"Hm, apa mungkin ini yang mau dia sampaikan ke keluarganya?" Xian membuka lengan baju Varo lebih ke atas, sehingga tulisan itu terpampang jelas.

Seketika, Xian tertawa terbahak-bahak. Sampai pohon-pohon yang berada di sampingnya roboh. Untung tidak mengenainya.

Mungkin, karena emosinya sedang meluap saat tertawa, matanya kembali menjadi hitam sempurna. Menyeramkan.

Tulisan yang ada di lengan Varo, kira-kira seperti ini. 'Gue sayang mereka."

"SAYANG MEREKA?!"

"HAHAHAHAHAHAHAHA!"

Dengan matanya yang masih hitam, Xian menatap langit dan berkata.
"DI DUNIA INI GAK ADA YANG NAMANYA KASIH SAYANG! ITU HANYA BULLSHIT BELAKA!"









--------------------------------------------------

Yes, kelar hari ini juga!
Saya kali ini gak omdo ya, hehe.

Gimana dua part spesialnya?

Menurut kalian, tokoh antagonis dan protogonisnya siapa?

TINGGALKAN JEJAK SEBELUM KELUAR DARI CERITA.

Terima kasih.

Sampai jumpa di cerita saya yang akan datang ya:D

Ig : saraheyhoo

Crazy Psycho [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang