Tiga Belas

844 27 2
                                    

Devan pov

Hampir sebulan aku tidak tidur di kamar olivia aku rasa dia benar benar marah tapi aku tidak tauh mengapa dan apa yang dia masalahkan

Yang kulakukan hanya melihatnya dari jauh, dia juga jarang sekali tertawa. Seperti ada yang di fikirkan olehnya.

Masalah ibu, aku belum menjenguknya semenjak keluar dari rumah sakit, ibu seperti takut jika melihatku, sepertinya richard menceritakan tentang rania yang berlebihan pada ibuku, jadi kuputuskan untuk membiarkan ibuku tinggal bersama mertuaku dan rendy.

Lagi lagi olivia menghindari bertatapan dengan ku..

****

Olivia pov..

Sudah hampir sebulan tapi hubungan ku dengan devan belum juga membaik, memang ini semua salahku, yang terlalu memikirkan ucapan richard waktu itu

Kulirik jam yang ada dinakas 23.45
Apa devan sudah makan? Gumamku pelan, sebenarnya apa yang kufikirkan sehingga menjauhinya seperti ini

Aku berjalan pelan seperti maling saja dirumah sendiri, aku mengendap ngendap mengintip devan dari balik pintu ruang kerjanya, kulihat dia frustasi rambut yang acak acakkan dan beberapa janggut
Apa dia tidak merawat dirinya? Tanyaku heran..

Aku mengambil nafas dalam dalam sebelum aku mengetuk pintu ruang kerja nya.

Tok. ..tok...

Masuk...

Suara sexy nan dingin bergema di telingaku..

Aku masuk dengan keberanian yang seujung kuku dan ku bawakan segelas kopi panas untuk nya..

Kopi? Tawarku

Dia mengerutkan keningnya dan mengangkat sebelas alisnya..

Boleh - jawabnya datar

Keheningan melanda kami..

Kenapa diam saja? Duduk ! - perkataan nya yang terdengar seperti perintah bagiku

Aku duduk dikursi yang bersebelahan dengan nya, ku dengar dia menggertakan giginya dan mengerang tertahan..

Kemari! Duduk di pangkuan ku ! -

Aku kaget! Tapi aku menurut dan duduk dipangkuan nya. Dia menatap ku intens seperti ingin melahapku hidup hidup. Tatapan nya berubah menjadi senduh dipeluknya aku dengan erat dan kurasakan bajuku basah, ada apa? Devan menangis?
" aku rindu, kemana saja kau? Ucapnya dengan suara serak khas orang menangis..

Aku mengangkat kepalanya dan mengecup bibirnya sekilas. Kulihat dia sedikit kaget

Kau berantakan. Apa tidak mengurus diri? Tanyaku selidik

Jadi apa aku tanpamu olivia !
Deg..
Devan menganggapku penting..

Kau mengganggapku penting dev? Tanyaku dengan bergetar

Kau sangat penting ! Jangan seperti ini lagi, katakan apa masalahnya !

Kuhirup oksigen sebanyak banyak nya dan ku tatap dia teduh, lalu aku menceritakan kegalauan ku mengenai ucapan richard padaku..

PERJANJIAN CEO ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang