Lima Belas

626 29 0
                                    

Happy Reading..

*****

*Olivia pov*

Aku sudah kembali ke indonesia begitupun devan. Alih alih ingin mengurus bisnis selama dua minggu aku memperpanjang waktu di jepang sampai satu setengah bulan dan devan tidak berdaya menolak ku.. Hihihihi aku merasa diatas angin sekarang ya walaupun sempat ada perdebatan kecil karena dev rasa satu setengah bulan itu cukup lama. Ya walaupun akhirnya aku yang menang, aku langsung mengucapkan kalimat ampuh ku " jika tidak mau, yauda pulang sendirian aja sana. Aku mau di sini sampai satu setengah bulan kedepan. Terserah kau saja " dan benar saja kalimat itu seperti mantra . devan langsung menggenggam kedua tangan ku dan mengusapnya pelan "  baiklah aku tetap disini. Serunya pasrah...

Hahhahaah aku tertawa dalam hati. Aku merasa sekarang devan lebih menuruti ku, atau dia sangat mencintaiku.. Entahlah...

******

Aku berjalan menuruni anak tangga dan menyapa ibuku yang sedang menyiapkan sarapan didapur bersama mertua ku..

Pagi buk.. Pagi ma... - sapaku dengan ramah..

Pagi sayang. Devan nya mana? Belum bangun? Kebiasaan. - balas mertuaku dan sedikit mengomel karena putra tampan nya belum juga bangun padahal sekarang sudah jam sembilan.

Rendy sama tasya belum bangun ma? Tanyaku lagi karena aku tidak melihat mereka berdua dan tidak mendengar suara didalam kamar mereka sedikit pun..

Sudah. Tetapi mereka sedang lari pagi sebentar lagi juga kembali. Balas ibuku dan ku tanggapi dengan ber oh ria saja..

Aku memutuskan untuk tinggal beberapa waktu dirumah ibuku, terang saja setelah rendy dan tasya menikah, aku tidak pernah mengunjungi ibuku malahan menyusul devan ke jepang dan menghabiskan waktu satu setengah bulan disana. Jadi sementara waktu aku ingin tinggal disini, karena jika tinggal dirumahku. Aku hanya akan berdua saja dengan devan dan itu sungguh membosankan, aku suka keramaian seperti ini. Berkumpul bersama saat makan di meja makan. Dan aku ingin menghapus fikiran buruk mertua dan ibuku dari kata ANAK DURHAKA..

******

Sekarang kami sedang sarapan pagi, rendy dan tasya sudah kembali dan devan juga sudah bangun

Bagaimana lari pagi nya? Ucapku memecah keheningan..

Seru kak. Besok kakak wajib ikutan sama kami kak. Lagipula besok minggu dan kak devan libur. Seru tasya seraya mengajak kami.

Aku melirik kearah devan. Kulihat dia tidak berminat menaggapi ajakan mereka, jadi aku hanya diam dan tersenyum kearah mereka.

Tentu. Akan ku pasang alarm pagi pagi. Dan akan kukalahkan kalian.  Seru devan membuatku kaget.

Pasti akan seru kalau kak devan ikut. Jadi aku tidak diledek terus sama tasya.  Rendy kelihatan girang sekali.

Satu tahun lagi aku akan lulus. Dan sekarang aku sedang magang di perusahaan kak devan. Rendy melanjutkan perkataannya.

Baguslah. celetukku..

Lagipula rendy sangat cekatan dan sigap. Perusahaan butuh seseorang seperti dirinya. Ucap devan seraya memuji rendy. Aku hanya tersenyum melihat devan sangat perduli dengan keluargaku

****

Benar saja pagi pagi sekali devan sudah bangun dan menatap ku dengan lekat, aku yang baru bangun tidur ditatap dengan lekat seperti itu kaget dan sedikit melompat dari posisi tidurku

PERJANJIAN CEO ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang