Enam Belas

638 21 0
                                    

Dev ayo cepat aku ingin segera mengendarai mobilku. Ucap ku berkali kali dan teriak teriak..

Sebentar. Kau tidak sabaran sekali.

Tentu saja. Kau membelikanku mobil tapi aku tidak pernah memakainya.

Baik baik. Ayo kita pergi..

Berikan kuncinya?- tersenyum genit..

Ambil lah.  Uvap dev dan menaikan tangannya tinggi.

Apa apaan ini? Kau sangat tinggi sedangkan aku hanya se lengan mu saja tidak sampai sebahu. Kau mengejek ku kan

Kalau kau ingin pergi. Coba ambil dulu kuncinya sebisamu.

Ah aku menyerah. Tandasku karena sudah capek melompat lompat, namun dev semakin meninggikan lengan nya.

Cuppp...

Gitu aja ngambek. Ayoo pergi...
Mencium bibirku sekikas seraya menempelkan kunci mobil dijidatku yang lebar

****

Kau masih ingat caranya kan? - dev melihatku sangsi..

Tenang saja. Olivia mu ini sudah belajar banyak. Kali ini tidak ada bungan ataupun pohon yang akan tertabrak

Baiklah aku mencoba yakin. Jawab dev pasrah..

Perlahan lahan aku menjalankan mobil nya aku tersenyum senang di posisi kemudi, sedangkan devan hanya menatapku takut.

Pelan pelan saja. Katanya lagi...

Awas ada tikungan, pasang lampu sen mu, bunyikan klakson mu kalau ingin memotong jalan. Usahakan berhenti di pinggir jalan.

Devan mengomel terus, ya ku akui sih aku ini payah

Jangan mengomel terus dev.. Kau hanya mengganggu konsentrasiku

Devan menatap ku kesal dan aku menatapnya serupa..

Tiba tiba...

Ahhhhh mobilnya bergerak laju sekali, kami berdua sama sama melihat ke depan dan

Sebuah turunan dengan tikungan yang berbelok belok..

Olivia. Kau membunuhku. Aku belum mau mati, teriaknya disela sela jeritan ku..

Tapi, didepan sana ada seorang anak laki laki sedang menyebrang

Ahhh awas dek awas ... Teriakku dari dalam mobil agar anak itu minggir

Ciiiiittt.... Mobil berhenti. Ku lihat kaki devan menginjak rem sedalam mungkin

Mana anak tadi? Gumamku..

Ah dia terjatuh tepat di depan mobil kami..

Kau tidak apa apa? Ada yang terluka? Tanyaku khawatir..

Wah olivia, kali ini tidak ada bunga ataupun pohon yang tertabrak, tapi MANUSIA . sindir dev kepadaku..

Anak itu bangkit sambil memegangi pantatnya dan membersihkan celananya..

Bodoh sekali kau. Apa tidak pernah menyetir? Bagaimana kalau aku tertabrak dan mati - cerca nya dingin kepadaku. Seperti devan saja gumamku dalam hatii..

        Rully... Rullyy... Are you oke ?

Seorang wanita berpostur tinggi, putih, cantik dan kebule bulean itu berjalan menghampiri anak yang hampir kami tabrak

PERJANJIAN CEO ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang