Jangan lupa vote dan komen untuk Sin dan Nina yah biar rame gitu 😉
Happy Reading ❤❤GERAKAN DI SISI KASURKU membuatku tersentak, aku bangun begitu cepat dan gerakan tiba-tiba itu membuat kepalaku berputar. Aku mengedipkan mataku beberapa kali hingga sosok besar dan gelap Sinclair kini terfokus. Dia duduk begitu dekat dan meski insting pertamaku adalah lari aku mendapati tubuhku membeku.
"Kau tidak makan." Mata hijaunya menyipit menjadi celah sempit saat dia mengamatiku. Tatapannya turun dari wajahku ke dadaku dan itu membuatku sadar kalau aku telanjang di bawah selembar selimut. Aku segera mengencangkan cengkeramanku untuk menahan selimut lebih erat.
"Aku tidak lapar." Suaraku begitu pelan hingga aku bertanya-tanya apakah dia bisa mendengarnya.
"Katakan padaku apa yang membuatmu marah?"
Serius dia menanyakan itu? Dia praktis mengambil hidupku, kebebasanku, dan dia bertanya apa yang membuatku marah? Itu tidak masuk akal.
"Semuanya. Kenapa melakukan ini padaku?" Aku tidak bisa mencegah rengekkan di akhir kalimatku. Rasa takut membuatku gila dan aku hanya ingin sedikit kenyamanan untuk membuatku tetap waras.
"Magpie, di sini, semuanya akan baik-baik saja. Itu mudah Sayang jika kau hanya mendengarkan." Dia mengambil tubuhku begitu mudah untuk membuatku bergelung di pangkuannya. Aku menangis dan dia mengayunkanku untuk membuatku tenang. Tangannya yang kepalan menyikat kulitku dan seperti itu, aku ingin meleleh padanya. Aku mengubur wajahku di cekungan antara bahu dan lehernya, terisak dan membiarkan dia membungkusku. Aku haus untuk kasih sayang, merindukan sentuhan dan di sini dia memberiku semua itu. "Aku memilikimu, Magpie, biarkan aku merawatmu."
"Magpie?" gumamku dan aku terkejut dengan kelembutan bibirnya di pelipisku saat dia menciumku dan terus mengayunkanku.
"Kau mengingatkanku pada burung itu. Aku suka rambut hitammu, begitu kontras dengan kulit pucatmu. Jangan mewarnainya lagi." Dia kemudian berbisik di dekat telingaku, napasnya yang panas menyentuh daun telingaku, itu hanya membuatku menggigil. "Dan suaramu cantik. Aku suka mendengarmu bicara."
"Ohh," desahku. Aku tidak bisa mencegah panas di pipiku, dia begitu manis dan di sini aku mulai tergila-gila pada pria yang menahanku. Kenapa dia tidak menjadi kasar dan jahat jadi aku bisa membencinya dengan seluruh kekuatan tapi alih-alih membencinya, aku mulai jatuh dan terurai.
"Ayo, kita akan mandi dan kemudian kau akan makan." Dia mengangkatku dan membuatku berdiri di kakiku. Matanya jatuh terbakar ke tubuhku yang sekarang hanya mengenakan thong hitam. Hanya itu yang aku butuhkan untuk membawaku kembali ke kenyataan. Pria ini menahanku dan dia jelas menyatakan ingin menyakitiku. Seberapa pun manisnya dia, dia masih monster. Mungkin dia hanya menunggu waktu untuk memangsaku.
Dia menuntunku ke kamar mandi, keheningan di antara kami terasa terlalu tebal. Aku bertanya-tanya apa dia sungguh manusia? Manusia tentunya tidak sehening ini, dan aku suka mendengarnya bicara, itu membuatnya sedikit manusiawi, bisa dijangkau. Saat dia diam, dia seperti spesimen asing yang seharusnya tidak bisa menjadi nyata. Seolah dia terisolasi dari dunia dan tidak pernah membiarkan siapa pun untuk masuk. Dia membantuku keluar dari satu-satunya kain di tubuhku dan seperti hipnotis aku hanya membiarkan dia. Tidak seperti Reg, dia tidak membawaku ke bak jacuzzi tapi menarikku ke bawah shower, tanpa sepatah kata pun. Lalu dia mulai dengan dirinya, melepas kemeja yang membungkus ototnya, aku mengisap napas yang dalam saat melihat otot-otot bisepnya melentur, perut yang sempurna dan dada kecokelatan yang sepertinya cukup enak untuk dimakan. Dia punya tubuh yang cantik, tubuh yang dibangun untuk dosa. Aku mengutuk diriku karena memikirkan hal-hal seperti itu, ini tidak benar, aku tidak bisa tertarik padanya dengan cara seperti itu. Tapi pikiranku terbang saat dia menyingkirkan celana panjangnya dan kemudian boxer, itu mengungkap sepasang paha berotot. Aku membayangkan jika dia menekanku, menahanku dengan semua kekerasan di tubuhnya. Mataku naik ke pinggangnya yang ramping dan aku hampir tersedak saat melihat miliknya yang setengah terbangun. Panjang dan tebal. Aku menjilat bibirku dan pikiran membawanya ke mulutku membuat titik di antara pahaku berdenyut dan terbakar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming Sinclair
Romance***WARNING*** Dreaming Sinclair merupakan novel romansa erotis gelap. Mengandung penggunaan kata-kata gelap, erotis, dan romansa. Ini memiliki situasi seksual yang intens, hubungan master / budak, pelecehan, dan beberapa kekerasan. Kebijaksanaan pem...