MENIT BERLALU ATAU mungkin juga jam. Aku tidak yakin karena aku terjebak dalam penyiksaan abadi, tubuhku terbakar kebutuhan yang melalapku seperti api. Bahkan perasaan paling sederhana dari seprai yang menggosok kulitku terasa seperti pemicu, segala sentuhan sekecil apa pun mendorongku ke tepi, kulitku terlalu sensitif. Tapi itu tidak cukup, aku butuh lebih. Aku menggeliat dan sangat sadar saat aku mulai menangis. Air mata turun ke pipiku, turun hingga itu menghilang di rambutku. Sebagian dari otakku yang ketakutan percaya dia akan meninggalkanku tanpa belas kasihan dengan penyiksaan ini. Bagian gilanya, aku mungkin tetap tidak bisa berhenti untuk menginginkannya. Pria gelap yang mengaku mencintaiku, pria dengan dosa dan darah di tangannya.
Aku tidak menyadari saat pintu terbuka, telalu fokus pada sensasi yang ada di tubuhku, terlalu terganggu untuk membentuk sebuah pemikiran. Saat dia berlutut di dekat kepalaku, membelai rambutku, aku tersentak. Mataku memohon padanya, aku akan memohon dengan kata-kata jika aku bisa. Sinclair terlihat marah meski ketika dia menghapus air mataku wajahnya melembut. "Maaf Magpie, sudah membuntmu menunggu," ucapnya.
Dia tidak melepaskan ikatanku, atau gag di mulutku saat dia melonggarkan suspender yang menahan vibratorku. "Bagaimana kamu ingin datang?"
Itu konyol, aku bahkan tidak bisa bicara sama sekali, jadi dia juga tidak menunggu jawabanku saat dia membungkuk dan lidahnya berada di antara kakiku. Menggoda klitorisku yang bengkak, tidak akan butuh banyak usaha untuk membuatku datang, dan itu benar, aku terlalu sensitif. Beberapa sapuan lidahnya dan aku pergi pada orgasme pertama tapi dia tidak berhenti, lidahnya terus menggodaku menggali ke dalam diriku dan sebelum tubuhku benar-benar pulih dari orgasme pertama, yang kedua datang. Aku menjerit tertahan, mencoba lari dari mulutnya tapi tanganya menekan pahaku ke kasur. Aku pergi ke banyak orgasme hingga tubuhku terasa seperti setumpuk saraf yang menggeliat. Aku menangis, memohon dia untuk berhenti dengan kata-kata yang diredam, aku tidak bisa pergi ke orgasme lain. Dan dia baru berhenti ketika orgasme terakhir membawaku hingga pandanganku menjadi gelap. Aku pikir aku akan mati karena orgasme atau setidaknya pingsan.
Tubuhku terasa seperti spaghetti, aku tidak yakin bisa bergerak yang membuatku bertanya-tanya bagaimana aku akan bisa menikah dengannya besok. Tapi aku kira Sinclair tidak peduli jika besok aku harus duduk di salah satu kursi roda saat mengucapkan sumpah pernikahan kami karena kakiku terlalu lemah untuk menopangku berdiri. Aku menutup mataku, sedikit mengantuk dan terkuras, tanpa peringatan Sinclair menarik lepas klem putingku dan sial! Itu benar-benar menyakitkan saat darah kembali mengalir tapi kemudian mulutnya menutup putingku, sedikit meredakan nyeri. Dia belum melepas gag-ku jadi aku tidak bisa mengutuk atau bersumpah padanya. Kali ke dua di melepaskan klem di putingku, dia memperingatkanku dengan geli. Itu tidak mencegahku untuk berteriak.
Aku memelototinya ketika dia mulai melepas taliku, membebaskan kakiku yang tertahan. Saat itu selesai aku akan memukulinya jika tubuhku tidak terlalu lelah. Sebaliknya aku membiarkan dia memelukku, memegangku erat ke tubuhnya dan dia menyelipkan dagunya di bahuku. "Lain kali bisa lebih buruk, Magpie. Aku berharap kamu belajar."
Tentu. Aku sudah belajar pelajaranku, melihat sekilas hukuman yang dia bisa lakukan. Penyangkalan orgasme dan membuatku datang hingga aku menjadi segumpal saraf yang kusut. Mana yang lebih buruk, aku tidak bisa memutuskan. Tapi setidaknya aku bukan satu-satunya orang yang menderita di sini, tekanan miliknya yang keras di punggungku memberi tahuku dia menyiksa dirinya juga. Dia bisa menggunakanku tapi dia tidak. Aku pikir itu semacam keadilan di antara kita, aku penasaran apakah dia akan menyelinap ke kamar mandi untuk mengurus kebutuhannya begitu aku tidur?
"Magpie?" gumamnya, napasnya yang berat menggelitik tengkukku. Aku tergoda untuk berbalik dan menciumnya tapi aku tetap di posisiku.
"Hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming Sinclair
Romance***WARNING*** Dreaming Sinclair merupakan novel romansa erotis gelap. Mengandung penggunaan kata-kata gelap, erotis, dan romansa. Ini memiliki situasi seksual yang intens, hubungan master / budak, pelecehan, dan beberapa kekerasan. Kebijaksanaan pem...