Sin - 7

11.3K 534 14
                                    

Happy holiday and happy reading!!!
Ada yang nungguin Nina sama Sin, update kah? Jangan lupa vote sama komennya yah :) Luv you ❤❤

TERGELETAK DI ATAS RANJANGKU adalah sebuah celana yoga dan kaus v-neck, Reg berdiri di dekat meja rias masih mengawasiku saat aku keluar dari kamar mandi. Aku menjatuhkan handukku, tidak terlalu mempedulikannya saat aku masuk ke pakaian yang sudah dia siapkan. Itu nyaman meski celana itu masih membuat pantatku sakit dari pukulan semalam. Aku berusaha untuk tidak terlalu memikirkan itu, semalam adalah membingungkan dan aku tidak yakin bagaimana perasaanku tentang itu.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Reg, aku meliriknya.

"Sakit di pantat tapi selebihnya baik." Dia menyeringai mendengarku dan akhirnya mendekat.

"Jadi ... Mr. Vince akhirnya memukulmu? Apa yang kamu lakukan untuk mendorongnya?" Aku tidak bisa menahan diriku untuk cemberut, maksudku apa dia serius menyalahkanku?

"Tidak ada."

"Tidak ada?" tanyanya jelas meremehkanku.

"Baiklah, dia menyuruhku berlutut dan aku menolak, jadi dia memukuliku seperti neraka!" teriakku. "Maksudku, apakah dia sungguh hanya mengharapkan aku untuk patuh begitu saja?"

"Akan mudah jika kamu melakukan seperti yang dia katakan. Dia tidak perlu memukulmu dan aku yakin semalam akan ada lebih banyak bersenang-senang." Aku menyipitkan mataku.

"Itu tidak semudah itu!" Aku membentak. "Semua ini mengacaukan kepalaku, aku harus marah dan membencinya untuk semua yang dia lakukan. Aku tidak bisa menyerah begitu saja, ini gila!"

"Kenapa tidak? Kamu menyukainya, bukan?" Dia menggiringku ke meja rias, mendorongku untuk duduk, dan aku meringis saat jatuh ke pantatku.

"Aku tidak suka dipukul!"

"Mmmm." Dia hanya menyikat rambut hitamku, mencoba menguraikan kekusutan di sana.

"Aku serius. Itu sakit dan aku tidak menyukainya!" Aku tidak menyukainya, 'kan?

"Lalu belajar untuk menyukainya. Apakah dia membuatmu datang setelah memukuli pantat kecilmu?"

Aku memerah dan menunduk agar Reg tidak bisa melihat bayanganku di cermin. Semalam itu berantakan, dia memukulku lalu memeluk dan membuatku datang, kemudian dia bicara padaku seolah aku orang paling penting di hidupnya. Dia menceritakan putrinya, yang aku lupa bertanya siapa namanya. Aneh untuk beralih dari kekejaman ke lembut total, itu mengacaukan kepalaku pada tingkat tertentu. Dan aku mulai berpikir tentang hal-hal tidak rasional tentang kondisiku. Dia menahanku di luar kehendakku, memukulku, dan membuatku tinggi dalam orgasme. Lalu aku mulai berpikir kalau aku bisa memperbaiki pria ini yang sebenarnya mustahil. Otakku mulai gila yang mungkin itu adalah tujuan dari tiap tindakkannya.

"Dia dihidupkan saat memukulku, bukan? Dia suka memberikan rasa sakit," ucapku setalah hening dan Reg selesai membuat kepang tunggal dari rambutku.

"Bukankah begitu?" balasnya dan dia menepuk bahuku seolah itu bukan hal yang buruk. "Lihat! Kau cantik dan sekarang bersikaplah baik. Turun, karena Mr. Vince sudah menunggumu untuk sarapan."

"Tidak bisakah aku makan di sini?" Aku tidak berpikir akan siap untuk melihatnya lagi.

"Dia ingin kamu turun jadi kamu turun, jangan membawa masalah pada dirimu sendiri." Dia mengatakan itu seperti itu adalah mekanisme praktis yang seharusnya mudah untuk aku ikuti.

Tidak punya pilihan, aku mengikuti Reg, membiarkan dia menunjukkan jalan ke dapur. Aku bertemu wanita yang semalam menyiapkan makan malam di kamarku. Dia mengangguk dengan sopan tapi hanya itu. Tidak ada hai, atau sesuatu seperti mengucapkan selamat pagi. Sungguh orang-orang yang tinggal di sini sangat pendiam. Apakah Sinclair akan membunuh siapa pun yang berani bicara di sini? Itu akan menjelaskan kenapa semua orang sangat pendiam.

Dreaming SinclairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang