Ada yang mengusap kepalaku dengan begitu lembut .
Belaian tangannya , bukan hanya sekedar belaian .
Ada rasa yang begitu dalam ketika tangannya mengusap bagian tubuh ini .
Rasa yang tak kutemukan pada orang lain .
Ada air mata yang begitu terlihat menyakitkan .
— Sayangnya seorang ibu.Rasanya sangat sulit untuk sekedar membuka mata .
Ada perih yang begitu hebat sedang menguasai sang tubuh .
Sesuatu yang hebat telah terjadi ditengah perjalanan menuju pesantren .Kami mengalami kecelakaan yang luar biasa .
Dengan begitu sempurnanya takdir Alloh , Umi dan kaka baik-baik saja.
hanya luka ringan , yang bila diobati dengan obat merah pun rasanya tidak akan sakit ."mi.. dimana ini ?" , ucapku terbata-bata.
"kita dirumah sakit ,nak" , jawabnyab begitu lirih .
"Umi juga kaka , Alhamdulillah baik-baik saja . Kau pun juga akan baik-baik saja . Bidadari umi harus kuat " , lanjutnya
"benarkah umi dan kaka baik-baik saja ?" , tanyaku memastikan.
"jika umi kenapa-kenapa , umi gabakal ada disisi kamu saat ini mai" , jawabnya dengan disertai senyuman .
Dahiku mengernyit , melihat dan merasakan pertolongan Alloh yang begitu indah .
Yang biasanya jika terjadi kecelakaan hebat , maka 2 orang yang menduduki kursi depan akan mendapatkan resiko lebih parah dari dampak celaka.
Karena Kuasa Alloh diatas kuasa apapun ,
Umi dan kakak , baik-baik saja .Luka ditubuh ini rasanya hilang seketika karena menikmati kekaguman dengan apa yang telah terjadi .
— Sungguh sangat terkagum-kagum ."Terimakasih karena humairoh telah menolong ibu-ibu yang meminta bantuan , sedekah itu menyelamatkan kita dari musibah besar" ,ucap kakak.
Lamunan ku buyar seketika ia melontarkan ucapan itu .
"hah ?" , jawabku dengan rasa heran .
"ingat tidak?" , tegasnya .
"ketika di masjid itu" , lanjutnya .akupun mengingat kejadian itu.
Alloh tak melihat dari seberapa jumlah yang kita keluarkan , Alloh lihat karena kita mau membantu sesama .
Karena kita sama-sama mulyakan faqirmiskin .
Sedekah itu yang menolak bala bencana .Makin saja dibuat kagum dengan Robb-ku.
***
Tak menunggu lama , aku sudah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit .
Karena kebetulan mobil kami rusak parah dan berada dibengkel dekat rumah sakit , maka ada seseorang yang akan menjemput kami .
"Jadi menjemput kah?" , ucap kaka pada seseorang yang di telefonnya.
"oh terimakasih , maaf kami merepotkan mu kar" , lanjutnya.
30 menit berlalu .
TOK...TOK...TOK
"Assalamualaikum" , ketukan pintu yang lalu diiringi salam.
Ketika masuk , dan melihat wajahnya .
Ia tak asing .
Aku tau ia tapi , kita tak saling mengenal .Senyum yang tercipta dari ujung bibirnya begitu khas .
"bagaimana keadaan kalian ? saya turut khawatir" , ucap laki-laki itu .
"Alhamdulillah kami baik-baik saja , hanya sedikit ada luka manis pada orang termanis yaa mai" , jawab kaka dengan sedikit mengejek .
"Alhamdulillah bakar , kami baik-baik saja . Maaf kami merepotkanmu ,nak" , jawab umi .
'hmm bakar toh namanya ,mungkin abu bakar ya hahahahaa' , hatiku sedang menebak-nebak nama laki-laki itu.
"syukurlah , senang sekali mendengarnya.
Dan juga untukmu , mai .. Semoga Alloh segera angkat sakitmu " , jawabnya diikuti dengan menggerlikan mata kearahku .'Ekhemm hemm hemm' , usil kakak .
Entah apa maksudnya ."Yasudah kalau semua sudah beres , mari kita segera pulang . Kau masih butuh istirahat lebih mai" , tegas kakakku.
Kamipun bergegas menuju lobby rumah sakit .
Setiba di lobby , dari arah luar pintu masuk terlihat laki-laki yang tadi turun dari mobilnya."Ayo" , ajak kaka.
Segera kami meninggalkan rumah sakit .
***
Kami tidak melanjutkan perjalanan ke pondok pesantren , sebab melihat kondisi yang kurang memungkinkan .
"biar lain hari saja kita ke pesantren" , kakakku memulai pembicaraan .
"pesantren? siapa yang mau pesantren mad?" , tanya laki-laki itu .
"Humairoh..." , jawabnya cepat .
"MasyaAlloh , semoga segera mondok dipesantren ya" , ucap laki-laki itu .
"aamiin aamiin" , kami mengaminkan .
"mai , abang abu ini teman kakak semasa dipesantren dahulu" , inisiatif kakakku menjelaskan tentang laki-laki itu .
"hehe . iya humairoh , perkenalkan saya abu bakar . Panggil saya apapun sesukamu" , tegasnya sambil terkekeh .
"bakar...bakar , kau masih saja seperti dulu ya" , ucap umi sambil tertawa meledek .
"hahahaha . kayanyaaaaa ... ya mi" , kakakku tertawa renyah .
"ahmad" , balas abang abu .
Ia seperti ingin menghentikan pembicaraan yang akan dibicarakan kakak .Aku mulai merasakan sakit dikepala lagi , aku memutuskan untuk tidur .
"bersandar saja dipundak umi" , pinta umi .
"ah tak perlu mi , mai tak mengapa" , jawabku .
"umi mau umai , bersandar dipundak umi" , pintanya lagi .
Akhirnya aku bersandar dipundak umi .
Umi mengelus tanganku .
Percayalah , sandaran terindah yang utama ada pada Tuhan , sang maha baik .
yang kedua , ada pada seorang ibu .
Keduanya , tak pernah mengecewakan .***
"mai.. maii ,bangun" , umi menepuk-nepuk bahuku .
"hmmm iya" , gumamku .
GREKKKK...
Pintu mobil dibukakan oleh bang abu.
"hati-hati humairoh" , ucapnya santun .
"hm ya" , singkat jawabku .
.
.
.
Aku langsung masuk ke dalam kamar.Umi , ka Ahmad dan Abang abu sedang membicarakan sesuatu diruang tamu .
Aku tak menghiraukannya sebab sakit disekujur tubuhku masih begitu kuat .Suara sudah mulai begitu sayup terdengar .
Mata begitu sulit menerka apa yang ada didepan .
Fikiran mulai menerawang jauh ketempat yang belum kuduga.***
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POWER OF SABAR
Духовныеsekelumit tentang kisah di kehidupanku yang mencoba dan tak pernah henti mencoba untuk terus berjuang dan selalu memeluk hidup ini dengan kesabaran. Tak perlu risau dengan kehidupanmu esok hari , ALLAH MAHA BAIK. Bagaimanapun , apapun yang terjadi...