Chapter 3 - Ada apa ?

1.4K 56 1
                                    

Yea ..
Hari ini aku begitu lemas.
lemas pada badan juga pikiran.

Ketika hendak menaiki tangga kelas , kepalaku pusing , penglihatanku buram , semua menjadi hening.

BRUG!!

Aku yang lemas tidak mampu menopang badan sendiri , sebelum tidak sadarkan diri aku melihat samar-samar bahwa semua orang dikelilingku menatapku dengan tatapan begitu dalam .

Akupun dibopong ,dibawa ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) tempat itu kadang layaknya puskesmas yang membludak karena banyak siswa-siswi keracunan .
maksudku , keracunan mata pelajaran yang aduhai sangat indah . Karena begitu indahnya ,tidak ada yg mau mengikuti mata pelajaran itu . Apalagi gurunya yang waw *hihihi
.
.

"kayu putih, kompresan, air teh" , hanya itu yg sekarang gaduh ditelinga.
kupikir aku sedang berada diantara tukang-tukang ditoko .

Mata pun kupaksa buka ,karena aku mencium aroma kayu putih yang membuat pening dikepalaku sedikit lega ..

menit demi menit pun berlalu , dan hari ini aku tidak mengikuti satu mata pelajaran pun .

KRIINGGGGGGG!!

bel berbunyi pukul 12:30 , semuaa siswa-siswi pun berduyun-duyun meninggalkan ruangan sekolah.

Ntah mengapa , bunyi bel itu itu membuatku merasakan sakit kepalaa lagii .

'YAAA ALLOHHHH' ,erangkuu sambil memegang kepala .

Aku tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang memperhatikan.

yaa.. ternyata kakakku sudahh menungguku .
-kaka laki-lakiku ,bernama Ahmad.

Ia masuk keruangan UKS dengan mata berkaca-kaca ,wajah yang sendu menghampiriku.

"Assalamualaiki , mai" ,ucapnya lirih .

Aku mencobaa kuat didepannya .

"waalaikasalam ,kaa."
"kaka mengapa?" ,lanjutku .

Kakak tiba-tiba memelukku dengan sangat erat .
Ia menangis pada pelukan ku .
Aku terheran heran melihatnya .

pertanyaanku belum juga dijawabnya .
Aku mencoba bertanya kembali , sambil mengusap punggungnya .

"Apa yang terjadi? Katakan padaku" tanyaku sambil menahan tangis .

Karena aku tak pernah melihat ia sebegitu sedihnya ,dengan apa yang terjadi padanya .

Ia tak kunjung menjawab .
Aku semakin heran dengannya . Akhirnya, ia melepaskan pelukannya lalu ia memegang pipiku seraya berkata ,
"Kau adikku yang aku sayangi , Aku hanya memintamu tegar , sabar untuk saat ini dan seterusnya . Aku yakin kau bisa"
.
.

Kenapaaa yaa?Ada apaa yaa?
Penasarann readers? TUNGGU DI CHAPTER SELANJUTNYAA YAA😘😘
secepatnyaaaa di update hehe .

kalo mau ngobrol langsung dengannku bisaa di dm ig aja yaa hihi.
ig : a.fatimahh
follow😘syukronnnn.

THE POWER OF SABARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang