Chapter 7 - Firasat

1.2K 50 3
                                    

Tepat pada hari minggu ini , adalah hari dimana kakak menjanjikanku untuk pergi mengunjungi salah satu pondok pesantren dikota sebrang.

"Cepat Humairahhhhhh" , teriaknya dari luar rumah.

Akupun bergegas keluar rumah, dan disana terlihat umi dan ka ahmad.

"Sabarlah ka, tak ingat dengan "innalloha maasshobirin" hah?" , ledekku sembari menyeringai.

"Ishhh, anak-anak umii niii" ,ucap umi lalu diikuti senyuman manisnya.

"Haha. sekarang kau sudah pandai mengelak yaa mai" , jawabnya dengan tatapan kesal .

"Semua sudah siap,Bukan? Kita pergi sekarang ,sebelum jalanan macet" , lanjutnya.

Dan kami bertiga pun segera menaiki mobil yang dikendarai oleh kakak.

Sepanjang jalan menuju pesantren itu, kaka takpernah lupa mengingatkan kita untuk terus berdzikir dan Sholawat .

"Mii, mai teruslah berdzikir dan bersholawat yaa.. Daerah sini sangat sangat rawan kecelakaan mi" , ucapnya mengintruksi .

"Iyaa Ahmad, semoga kita selamat sampai tujuan dengan niat yang mulia karena ingin mengunjungi pondok yang nantinya adikmu akan menuntut ilmu disana" , umi menuturkannya dengan nada lembut .

***

12:20
Setengah perjalanan pun kami telah lewati .
Kami berhenti sejenak di Masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur .

Setelah melaksanakan sholat dzuhur , aku beranjak untuk kekamar kecil .

Ketika selesai dari kamar kecil aku melihat seorang ibu yang mendekatiku , dari mimik wajahnya terlihat begitu kelelahan .

"Nak,ibu boleh tak minta sikit rezekimu untuk mengisi perut ibu?" , tanyanya dengan terbata-bata.

Dengan langsung aku merogoh saku untuk mengambil uang.
Karena begitu melihatnya , Aku merasakan apa yang ia rasakan.

"Ibu , ini sedikit dari saya bu . Maaf tak berjumlah banyak . Semoga cukup ya bu" , ucapku dengan nada so kuat melihatnya karena tak ingin menambah rasa sedih yang ia rasa.

"Terimakasih ya Humairah, semoga engkau selalu dilindungi oleh Alloh dan Rejekimu terus mengalir seperti air sungai yang tak pernah surut" , ucapnya sambil membalikan badan lalu pergi.

Aku mematung , tetap berdiri melihatnya yang sudah berlalu entah kemana.

"Darimana ia tau namaku , darimanaaa" , batinku riuh bertanya .

Sambil berfikir aku lari-lari kecil karena aku sadar bahwa daritadi umi juga kakak sudah menunggu.

"Darimana saja? Umi sudah menunggu dimobil . Ayo siap-siap kita kembali meluncur huuu" , ucapnya sambil merangkul bahuku.

Aku tetap melamun memikirkan hal tadi .

"Itu hanya sebuah kebetulan saja mai , kebetulan" , batinku meyakinkan Agar tak ada pikiran-pikiran aneh diotakku .

Mobilpun melaju dengan kecepatan sedang karena memang disini jalannya sangat rawan .
Banyak rambu-rambu yang menegaskan harus lebih hati hati , karena seringnya kecelakaan .

***

13:45
Hatiku tibatiba mempunyai firasat tidak enak , firasat buruk ini terus berputar putar difikiran.
Entah mengapa.

Umi menatap dan kakak dengan wajah begitu cemas , Mungkin Umi merasakan apa yang aku rasakan .

Tiba-tiba...

DUARRRRRR!!!
Dentuman yang sangat begitu keras membuat kakak membanting setir .

Dari situ penglihatan buram ,dan tak ingat apapun.
Kami bertiga tidak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
.
Alhamdullilahh ,Akhirnya kembali update hihi.
Maaf lama menghilang ya readers😭hihihi.

Mau tau kelanjutan "apa yang terjadi dengan keluarga humaira?"
Tunggu di chapt selanjutnya yaa..
Jangan lupa voment❤

Syukronnnnn..

THE POWER OF SABARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang