17

134 16 0
                                    

Votemen nya jangan lupaa cintahhh😚



•••

Sehun merasakan sesuatu sedang memainkan hidung dan telinganya, ia membuka perlahan matanya dan menampakan anak berumur dua tahun itu yang sedang memainkan kadua telinganya. Sehun tersenyum tipis lalu ia memegang lengan minguk yang terus mengganggu tidurnya.


“emmm jadi anak lucu dady yang mengganggu hmmm”sehun menggelitiki minguk


“ahh dady geli dady”


“momy kemana sayang?”Tanya sehun


“momy sedang masak dad”


Sehun hanya mengangguk”dady bangunnn”minguk menarik tangan sehun


“emm dady ngantuk sayang”sehun kembali memejamkan matanya


“dadyy! Angun dady kelja”minguk menarik tangan sehun


Karena sehun tak kunjung bangun dan minguk kewalahan menarik tangan sehun ia sampai terjatuh hingga terduduk, bukanya menangis tapi minguk malah mengambil mainan mobil-mobilanya dan memukul kepala sehu.












💢💢

Irene mengejar minguk yang berlarian kesana-kemari karena mengejar kucingnya yang bernama vivi, minguk sangat menyukai kucik itu dia bagaikan teman bagi minguk.


“minguk sayang kemari”irene terduduk di bawah pohon belakang rumahnya


Minguk menghampiri momy yang sedang duduk karena kelelahan


“momy vivi belum tertangkap”rengek minguk


“sudahlah biarkan saja sayang”minguk hanya mengangguk dan mengambil mainan lainya


Nyonya oh menghampiri cucu dan menantunya yang sedang bermain


“ren”


“iya bu”


“ibu harus kekantor, kalian baik-baik ya disini”irene hanya mengangguk dan tersenyum


“glen ma mau kemana?”Tanya minguk


“green ma harus bekerja sayang kamu disni baik-baik sama momy ya”


“emmm”kata minguk sambil mengangguka kepalanya












Ketika irene kembali kehalaman belakang ia tidak melihat putra tercintanya, irene berjalan mengelilingi pohon dan memeriksa semak-semak dekat rumahnya tapi disana hanya ada vivi.


“sayang ini minum-“irene mengangkat panggilan video call yang entah dari siapa


“ya siapa ini?”


“momy!”


“astaga minguk”irene menjatuhkan gelas yang ada di tanganya


“minguk kamu kenapa sayang, astaga minguk”


“datang ke gedung tua belakang kota ini, tapi ingat! Jangan beritahu suami dan polisi aku tidak akan menjamin anak mu hidup jika kau mengadu”


“kau si-“


Belum sempat irene  berbicara wanita bertopeng itu sudah mengakhiri panggilanya.

Dengan kecepatan secepat kilat irene langsung berlari dan segera mengemudikan mobilnya, ia tidak peduli dengan jalanan ramai yang terus menelaksoninya, yang ada dalam pikiranya hanya minguk irene tidak mau minguk kenapa-napa minguk adalah sebagian jiwanya, melihat tangan dan matanya yang di ikat saja hati irene sangat sakit, dia tidak peduli dengan nyawanya yang terpenting sekarang adalah putra semata wayangnya.

Tender love [osh]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang