22 END

210 13 6
                                    

Pagi ini irene merengek seperti anak kecil karena ia tidak mau jauh dnegan sehun, ya kehamilan irene yang  sekarang berbeda dengan kehamilan pertamanya yang tidak begitu manja, sekarang irene lebih mirip seperti anak kecil.


“sayang kau tidak boleh ikut aku kan harus bekerja “


“oh jadi kau tidak mau bekerja di temani oleh istrimu hah?”


“bukan seperti itu hanya saja aku tidak ingin ibu dan bayi kita kelelahan”kata sehun sambil mengelus perut irene yang sudah membuncit


“ck! Kau tenang saja aku dan anakmu ini kan super kuat jadi jangan khawatir okey”


“tapi say-“


“tidak ada pembantahan akuingin ikut!”


Irene keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi dan tas kecil yang selalu ia bawa kemana-mana, nyonya oh berjalan menghampiri irene yang sedang menuruni tangga.


“sayang kau mau kemana?”


“aku ingin ikut sehun bekerja mah”


“tapi kamu harus banyak istirahat sayang jangan kemana-mana agar-“


“mamah tenang aja ini kan bukan yang pertama irene mengandung jadi jangan khawatir oke”


Sehun yang baru saja keluar dari kamarnya menghampiri dua wanita yang sedang mengombor di bawah tangga dan sehun tahu pasti mamanya berusaha membujuk irene agar tidak ikut tapi tidak berbuah hasil sedikitpun.


“yeri kamu tolong jaga minguk ya, kaka mau ke kantor”yeri mengernyitkn dahinya


“kantor? Tapi ka aku-“


“udah jangan ngelawan ikutin aja kata kaka”irene dan sehun langsung berlalu dari rumahnya



.

.

.


Irene terlihat tidak begitu nyaman ketika ia berjalan dan semua pandangan tertuju pada dirinya dan sehun apalagi ia tidak suka jika suaminya di pandangi oleh wanita genit di kantor ini, yang tadinya tidak ada niatan untuk menggandeng tangan sehun kini irene memepetkan tubuhnya dan ia segera menggandeng tangan sehun dengan erat.


“kenapa?”Tanya sehun yang bingun dengan sikap irene


“Aku tidak mau suamiku di pandangi wanita genit”


Sehun yang mendengar hal itu tersenyum simpul, ia tahu benar istrinya saat ini sedang cemburu hanya karena wanita di kantornya memandangi sehun dan tersenyum kepadanya.


“kau tenang saja aku akan tetap bersamamu, apalagi sekarang aku sudah membobolmu untuk yang kedua kalinya”sehun merangkul pinggang irene dan itu membuat irene merona


Irene menatap semua karyawati dengan tatapan tajam ah bukan bukan tajam tapi lebih tepatnya tatapan mengejek.


Setelah sampai di ruangan sehun langsung memerintah irene unutuk duduk di sofa dan menawarkanya minuman atau makanan tapi irene tidak mau, sehun berjalan ke meja kerjanya disana sudah terdapat tumpukan kertas yang harus ia selesaikan, ternyata bekerja sebagai COE itu lebih melelahkan jika dibandingkan dengan ia menjadi seorang selebriti.


Sesekali sehun melihat istrinya yang sedang memainkan ponselnya dengan wajah yang gembira, ternyata tidak sia-sia sehun mengijinkan irene mengikutinya karena dengan itu rasa lelah sehun akan berkurang jika melihat irene yang begitu lucu, walaupun irene sudah menjadi seorang ibu dan ia sekarang bahkan sedang mengandung tapi ada saja tingkah lucu yang wanita itu lakukan.

Tender love [osh]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang