5. Lamaran MBA

11.9K 884 58
                                    

Haiiii... Selamat sore...

Ayo kita baca genre RomCom dulu ya biar hati dingin dan senyum mengembang... Eeeyyyyaaaa... 😄😄😄

Happy reading 😘😘😘

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Hasil foto rontgen menyatakan bahwa pergelangan kaki Adriella hanya terkilir dan dia tidak boleh mengenakan high heels dulu untuk beberapa waktu. Adriella menangis menahan sakit ketika Dokter Ian Sylvano mengurut pergelangan kakinya.

Beberapa kali Dokter Ian menyuruh Bryan untuk meninggalkan mereka karena Bryan juga harus bekerja. Suster Arini sudah beberapa menjemput Bryan karena pasiennya sudah menunggu. Entah kenapa, Bryan bisa mengenyampingkan profesionalitasnya hanya demi Adriella. Dia hanya tidak ingin calon istrinya terperangkap oleh rayuan maut Dokter Ian.

Walaupun dia tahu Adriella tidak akan mengkhianatinya tapi Bryan tidak percaya pada Dokter Ian. Well... berjaga-jaga itu perlu. Biar bagaimanapun dia tidak akan pernah melepaskan Adriella.

Sejak Bryan berumur 17 tahun dan dia mengetahui bahwa dalam adat Batak sepupu atau pariban boleh menikah, hatinya sudah terpaut pada Adriella, si manja yang selalu menempel pada Elora. Bryan tidak pernah memperlihatkan perhatiannya karena dia punya tujuan bahwa dia harus menjadi dokter dulu ketika dia melamar Adriella.

Bryan bukannya tidak tahu berapa banyak pria yang lalu lalang di dalam hidup Adriella tapi 'mata-mata super'nya yaitu Elora selalu memberikan informasi yang menenangkan hati dan jiwa Bryan. Setidaknya dia tenang bahwa hati Adriella masih dalam genggamannya.

Dan sekarang melihat wanita pujaan hatinya menangis kesakitan, hati Bryan terasa diremas. Dia hanya bisa menggenggam jemari Adriella dan memberikan dada bidangnya untuk Adriella menangis.

Duhhhh Bry ... Kamu benar-benar berubah...

Ini Adriella lho, gadis yang selama ini dicintainya dan Bryan tidak rela bila Adriella menangis. Gimana mau meninggalkan Adriella coba? Bryan tidak tega dan sangat tidak rela.

Very cheesy ya?

Bangetttt Bry!

"Berarti Lala nggak bisa pake heel pas hari pernikahan kita ya, Bang?" tanya Adriella dengan wajah berantakan penuh airmata.

Tapi di mata Bryan, Adriella tetap yang paling cantik.

"Kan masih 10 hari lagi, La. Pasti bisa kok." Bryan melakukan sesuatu yang tidak pernah dia lakukan pada orang lain, yaitu menghibur.

Ya... dia sedang menghibur Adriella saat ini.

Bryan tidak peduli walaupun Dokter Ian berkali-kali mencibirnya, yang penting Adriella berhenti menangis dan tangan yang memeluk lengannya itu tidak lepas.

"Cheesy..." desis Dokter Ian sebal.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Bryan mulai merasa grogi dan keringat dingin mulai mengucur deras di punggungnya. Dia tetap berusaha konsentrasi pada kemacetan di depannya. Daddy duduk di sebelahnya, Mama duduk di belakang bersama si Pilot rese yang ternyata masih sedarah dengannya dan kembaran keduanya, si Clement.

Kenapa juga pas mau lamaran begini, Clement tidak juga terbang. Ingin rasanya Bryan menendang bokong Clement ke langit ketujuh tapi itu tidak mungkin karena kalau Bryan melakukan itu, Daddy yang lebih dulu menendang bokongnya ke Sungai Mekong di Thailand.

Untungnya si Playboy David berangkat sendiri dengan motor sport yang dia ambil paksa dari Kak Allegra. Daddy tidak mengizinkan beli motor lain sementara motor Kak Allegra masih bagus dan jadilah si David memohon-mohon agar motor itu dialihkan ke tangannya. Kak Allegra yang penuh tipu muslihat itu memberikannya dengan syarat David harus mencuci mobilnya setiap hari selama sebulan.

BRYAN - Kekasih Pilihan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang